Oleh : Erwin K. Awan (SSG-059)
Bagian Ke-2
Blockchains
Private
(pribadi) dan publik adalah dua pilihan menu yang telah ada dan untuk
kedua opsi
tersebut, fitur utamanya adalah begitu transaksi disetujui dan sudah berada di
dalam
Blockchain, maka tidak akan dapat diubah atau diedit lagi.
Beberapa institusi
fintech yang lebih besar (termasuk WeBank, bank swasta pertama di China yang sepenuhnya digital) mempertimbangkan
untuk menggunakan kombinasi jaringan blockchain publik dan privat ke dalam perbankan online mereka.
Namun
demikian sejak 2016 opsi ketiga ini telah dikembangkan.
Accenture telah mematenkan 'Blockchain yang dapat diedit', dimana riwayat dari transaksi dapat disesuaikan oleh
otoritas pusat. Ini sedikit kontradiksi, karena kekuatan Blockchain adalah
bahwa data setelah divalidasi tidak dapat diubah.
Namun, Accenture mengklaim
bahwa jenis Blockchain ini hanya untuk Blockchain yang diizinkan private - digunakan misalnya oleh
bank, tempat otoritas pusat dapat mengelola jaringan berdasarkan aturan tata
kelola yang disepakati. Jenis Blockchain ini akan menawarkan 'tombol pengaman'
yang dapat membuat Blockchain lebih
aman untuk digunakan.
Jenis blockchain yang dapat dipilih oleh suatu
organisasi tergantung pada tujuan organisasi dan jenis transaksi yang perlu
disimpan pada blockchain. Beberapa transaksi, seperti transaksi keuangan, tidak
boleh terlihat oleh masyarakat umum, sedangkan transaksi lainnya, seperti
kepemilikan barang (digital) dan sertifikat tanah, lebih berfaidah dari
blockchain publik. Terlepas dari jenis blockchain, data yang disimpan menjadi
tidak berubah, dapat diverifikasi, dan dapat dilacak, karena empat komponen
utama Blockchain: primitif kriptografi, mekanisme konsensus, transaksi, dan
smart contract (kontrak pintar).
Kriptografi
Kriptografi adalah komponen kunci dari sistem
blockchain jenis apapun, dan terdiri dari dua fitur penting: digital
signature (tanda tangan digital) dan Hash Algoritma.
Digital signatures (Tanda tangan digital)
Tanda tangan digital didasarkan pada
kriptografi kunci publik, juga dikenal sebagai kriptografi asimetris.
Kriptografi asimetris berarti bahwa dua kunci, kunci publik dan kunci privat,
secara matematis terkait satu sama lain. Hubungan ini berarti bahwa data apa
pun yang dienkripsi oleh satu kunci (kunci publik) hanya dapat didekripsi oleh
kunci lainnya (kunci privat), dan sebaliknya. Tidak mungkin untuk mengenkripsi
data dengan kunci publik dan menggunakan kunci publik lain untuk mendekripsi
data tersebut.
Akibatnya, Anda dapat menggunakan pasangan kunci untuk
mengidentifikasi pemilik aset digital tertentu. Karena kunci publik tersedia
untuk umum, data apa pun yang dienkripsi dengan kunci privat terkait hanya
dapat didekripsi dengan kunci publik yang sesuai. Ini berfungsi seperti kotak
surat, di mana setiap orang memiliki kunci untuk menyimpan surat ke kotak surat
itu, tetapi hanya satu orang yang memiliki kunci yang tepat untuk membuka kotak
surat dan mengeluarkan surat itu.
Infrastruktur Kunci Publik kini telah banyak
digunakan. Hampir semua yang berbasis online telah menggunakan Public
Key Infrastructure, dari mengirim email ke situs web yang dikunjungi (situs web
dienkripsi menggunakan Public Key Infrastructure jika memiliki sertifikat SSL
dan situs web menunjukkan https). Ini berarti kita dapat memastikan bahwa data
yang dikirim antara pengirim dan server tidak terputus. Public Private Key
Infrastructure juga digunakan untuk memastikan keaslian dokumen tertentu, yang
dilakukan menggunakan Algoritma Hash.
Hash Algorithms
Setiap blok data pada blockchain menerima sebuah
hash ID, sebagai kunci database, yang telah dihitung oleh Algoritma Secure
Hash. Hash dari sebuah blok tetap. Dengan kata lain, hash ID yang
dialokasikan untuk sebuah blok tidak pernah berubah. Algoritma Hash digunakan
dalam berbagai komponen teknologi blockchain, salah satunya adalah hash ID,
yang merupakan string unik dari 64 angka dan huruf yang ditautkan ke data di
setiap blok. Badan Keamanan Nasional AS (NSA) telah merancang generasi Hash
Functions kriptografi generasi kedua yang disebut Algoritma Hash Aman 2, yang
mencakup SHA-256, Algoritma Hash Aman yang sangat efisien yang menciptakan ID
hash unik untuk setiap bagian data.
Algoritma hash membuat hash yang sama persis
jika datanya juga sama. Mengubah hanya satu bit dalam data akan menghasilkan ID
hash lain yang sama sekali baru. ID hash dari blok yang ditambahkan ke
blockchain adalah data awal untuk blok berikutnya, dan dengan demikian blok
dirantai bersama. Artinya jika data dalam blok diubah, maka akan mengubah hash
blok tersebut, yang pada gilirannya akan mengubah hash di blok berikutnya, dan
seterusnya. Untuk merusak data, blok harus divalidasi ulang dengan konsensus.
Ini tidak akan terjadi karena node lain dalam jaringan tidak memiliki insentif
untuk bekerja pada blok 'lama' di dalam blockchain. Selain itu, blockchain
terus berkembang, sehingga membutuhkan daya komputasi yang cukup besar untuk
memvalidasi ulang blok lama, yang membuatnya tidaklah bermanfaat. Hash membuat
data pada blockchain kekal dan terbukti tidak berubah dari waktu ke waktu.
Referensi
5.
Distributed Ledgers (2017)
6.
Risks and Opportunities for Systems
using Blockchain and Smart Contracts (2017)
8.
Blockchain: Transforming Your
Business and Our World (2019)
9.
https://www.digitalsignaturemart.com
No comments:
Post a Comment