OpinionDay #10
Oleh : Agung Ektika (SSG-037)
Personal Review saya tentang Penerapan ISO 26000 khususnya Sector HAM dengan 5C approach, prinsipnya diperlukan Competency yang cukup untuk mengelola penerapan CSR dan Sustainability program.
Terkhusus sector HAM dengan interaksi multi kultur community perlu menggunakan Concept yang sesuai, termasuk membuat Policy dan Prosedur berdasarkan Social Mapping dan Gap Analisis yg comprehensive didukung oleh Commitment yang kuat baik dari BOD sampai layer terendah dari struktur organisasi.
Plus support dari seluruh elemen di komunitas, tentu saja Concistency adalah syarat utama agar antara Concept dan Commitment dapat selalu aligned untuk mencapai mutual Goal
Namun tetap saja agar terdapat perbaikan terus menerus diperlukan juga program Continues Improvement yg pada akhirnya untuk mempertahankan bussiness Sustainability dari perusahaan dan komunitas juga bisa memperoleh suitable manfaat.
Tentu menurut Bapak Wawan dari KPC sebagai bagian dari Bumi Resources: Tidak ada gading yg tidak retak, artinya memang diperlukan perbaikan terus menerus untuk menyempurnakan program yg sudah berjalan.
Akhirnya Highest Appreciated kepada Rekan2 di Bumi Resources, terutama KPC yg sudah memberikan inspirasi dan sebagai Leading Sector untuk implementasi ISO 26000 terutama aspek HAM.
Demikian sharing pagi ini ... In Syaa Allah Manfaat
Belajar dan Ikut Serta Mencerdaskan Kehidupan Bangsa dan Meningkatkan Keunggulan Bersaing Industri Indonesia
Wednesday, August 28, 2019
Sunday, August 25, 2019
Study Group 34 : Tantangan & Potensi Jawa Timur sebagai basis Supply Chain Kawasan Indonesia Timur
STUDY GROUP ke-34
TEMA
"Tantangan & Potensi Jawa Timur sebagai basis Supply Chain Kawasan Indonesia Timur"
NARASUMBER :
Wahyu Adi, CPIM, CLTD (Senior Supply Chain Analyst and Development Cargill Animal Nutrition Asia)
Hariyanto Salim, MSIE, CPIM, CSCP (IPOMS President | Researcher, Lecturer, Consultant and Entrepreneur)
Moderator oleh D.Marshall Saluding, CPIM CSCP CLTD
WAKTU & LOKASI :
Minggu, 15 September 2019, Pukul 09.00 - 15.00
Departemen Manajemen Teknologi ITS (MMT-ITS)
Kampus ITS Tjokroaminoto
Jl. Tjokroaminoto No.12A Tegalsari, Surabaya
PENDAFTARAN :
HTM : Rp 120.000
Nomor rekening : 465-041-7009
Bank BCA (atas nama : Wijanarko Kertowijoyo)
Contact Person :
Taufan Yanuar
0812 3666 9624
TEMA
"Tantangan & Potensi Jawa Timur sebagai basis Supply Chain Kawasan Indonesia Timur"
NARASUMBER :
Wahyu Adi, CPIM, CLTD (Senior Supply Chain Analyst and Development Cargill Animal Nutrition Asia)
Hariyanto Salim, MSIE, CPIM, CSCP (IPOMS President | Researcher, Lecturer, Consultant and Entrepreneur)
Moderator oleh D.Marshall Saluding, CPIM CSCP CLTD
WAKTU & LOKASI :
Minggu, 15 September 2019, Pukul 09.00 - 15.00
Departemen Manajemen Teknologi ITS (MMT-ITS)
Kampus ITS Tjokroaminoto
Jl. Tjokroaminoto No.12A Tegalsari, Surabaya
PENDAFTARAN :
HTM : Rp 120.000
Nomor rekening : 465-041-7009
Bank BCA (atas nama : Wijanarko Kertowijoyo)
Contact Person :
Taufan Yanuar
0812 3666 9624
STUDY GROUP ke-34 kali ini akan membahas tema "Tantangan & Potensi Jawa Timur sebagai basis Supply Chain Kawasan Indonesia Timur" yang akan dibawakan oleh
- Wahyu Adi, CPIM, CLTD (Senior Supply Chain Analyst and Development Cargill Animal Nutrition Asia)
- Hariyanto Salim, MSIE, CPIM, CSCP (IPOMS President | Researcher, Lecturer, Consultant and Entrepreneur)
Acara tersebut akan dilaksanakan pada hari Minggu, 15 September 2019, Pukul 09.00 - 15.00 di kampus MMT-ITS Surabaya
Bagi yang berminat silahkan isi di http://bit.ly/SGS34
Wednesday, August 21, 2019
Member ID Card
Bersamaan dengan diperkenalkan Logo Baru Surabaya Study Group, telah di-launching pula Member ID Card untuk anggota Surabaya Study Group - IPOMS Chapter Surabaya.
Kartu ini tidak hanya berfungsi sebagai Member ID Card saja, namun juga merupakan e-money (uang eletronik) yang juga bisa digunakan untuk membayar tol (e-toll).
Yang bisa menjadi member Surabaya Study Group - IPOMS Chapter Surabaya ini adalah semua masyarakat umum, industri dan pendidikan yang telah bergabung dan ikut berpartisipasi dalam mensukseskan program-program SSG.
Tuesday, August 20, 2019
Pembina & Pengurus IPOMS Chapter Surabaya
Diskusi Pengurus IPOMS Chapter Surabaya bersama Prof. Ir. I Nyoman Pujawan., M.Eng., Ph.D., CSCP selaku Ketua Pembina mengenai visi, misi dan program kerja dari IPOMS Chapter Surabaya periode 2019 - 2024.
Bertempat di salah satu ruangan Departemen Manajemen Teknologi ITS (MMT-ITS), Kampus ITS Tjokroaminoto, Jl. Tjokroaminoto No.12A Tegalsari, Surabaya pertemuan berlangsung dengan baik dan lancar.
Sebagai asosiasi profesi diharapkan IPOMS (Indonesian Production and Operation Management Society) tetap berada jalur profesi bidang Production & Operation yang lebih ke arah Manufakturing dan Jasa.
Monday, August 19, 2019
Peran ITC
OpinionDay #09
Oleh : Anang Fahmi Syarif (SSG-144)
Peran ITC saat ini sudah pada saat untuk menyediakan dukungan sistem logistik yang terintegrasi untuk berbagai ruang lingkup dadi supply chain terutama pada issue optimalisasi biaya yang terkait dengan sistem terkait. Issue yang terkait dan yang sedikit dibahas antara lain:
- Kebutuhan akan pertukaran data serta informasi pada manajemen pengiriman (Shipment / Delivery order management)
- Sustaining Engineering- logistics / SCM analysis, Supply Chain Management (SCM) berupa dukungan teknis dan assesment menuju kajian dan rekomendasi solusi
- Terintegrasinya end to end informasi yang saling terhubung melalui services technology sehingga bisa memangkas biaya logistik.
(Diskusi tentang ITC Integrator hasil pertemuan sore ini dengan Pak Rumaji sebagai Operations & Engineering Director Teluk Lamong yang menyampaikan pentingnya ITC.)
Sunday, August 18, 2019
Logo Baru Surabaya Study Group
Telah diresmikan Logo Baru Surabaya Study Group dengan tertera di AD / ART Surabaya Study Group - IPOMS Chapter Surabaya pada BAB II pasal 6, yaitu tentang Asas, Gerakan dan Lambang.
Lambang SSG adalah berbentuk 3 kotak yang saling terkait berwarna biru, hijau dan kuning, serta bertuliskan SSG – Surabaya Study Group dengan bentuk sebagai berikut :
Arti dari lambang SSG tersebut adalah :
- Kotak berjumlah 3 yang saling terkait mempunyai arti kesesuaian, soliditas dan dinamis. Sedangkan kotak berbentuk persegi mempunyai arti sebagai harapan (jendela).
- Kotak pertama berwarna biru melambangkan bersifat profesional.
- Kotak kedua berwarna hijau melambangkan segar dan membumi.
- Kotak ketiga berwarna jingga melambangkan hangat dan bersahabat.
On The Move
Pengurus baru Surabaya Study Group - IPOMS Chapter Surabaya diantaranya adalah sebagai berikut :
Ketua : Agung Ektika (SSG-037)
Sekretaris : Taufan Yanuar (SSG-007)
Bendahara : Wijanarko Kertowijoyo (SSG-009)
Divisi Programs & Event : Erwin K. Awan (SSG-059), Ruliarsa Arif Pranowo (SSG-127)
Divisi Fundraising, Partnership & Consult : Tommy Indianto (SSG-092), Noviar Agung G (SSG-142)
Divisi IT, Media & Comm : Anang Fahmi Syarif (SSG-144), Ristony Herady (SSG-143)
Divisi CI, Study & Education : Tatit Aji Wijaya (SSG-145), Widhy Wahyani (SSG-140)
Topik yang dibahas adalah selain perkenalan Pengurus Baru, juga sharing Visi / Misi dan membahas Program Kerja Surabaya Study Group - IPOMS Chapter Surabaya periode 2019 - 2024 ke depan.
Saat ini kita siap on the move untuk memajukan komunitas dan ke depan menjadi organisasi yang terdaftar yang dikenal di Indonesia dan dunia.
Thursday, August 15, 2019
Peningkatan SDM dan Pusat-pusat Ekonomi Baru
Catatan Akhir Pekan: Peningkatan SDM dan Pusat2 Ekonomi Baru
OpinionDay #08
Oleh : Agung Ektika (SSG-037)
NggoWes pagi ini terasa berbeda karena selain masih dibekap Flu yang membuat kepala nyut-nyutan juga digelayuti rasa penasaran kira-kira apa yang akan disampaikan Bapak Kepala Negara dalam Pidato Kenegaraan / Tahunan plus Penyampaian Nota Keuangan pagi ini.
Seperti tahun-tahun sebelumnya dimana selalu dihelat setiap 16 Agustus, namun yang agak beda tentu saja karena Pidato kali ini disampaikan di tahun terakhir masa kepemimpinan Bapak Jokowi bersama Bapak JK ... Tentu saja banyak harapan yg disematkan apalagi ke depan Bapak Jokowi akan memimpin kembali bersama KH Ma'ruf Amin.
Tentu saja Pidato ini juga sangat penting tidak hanya karena time line tetapi juga akan banyak berpengaruh pada Response Pasar karena Content yang ditunggu adalah bagaimana strategi pemerintah 1 tahun kedepan plus 5 tahun pemerintahan baru.
Dimana semua stakeholders bertumpu atau akan meletakkan strategi atas apa yg disampaikan pada pidato tersebut, visi yang mendorong pertumbuhan dan berpijak pada ekonomi kerakyatan namun dapat mengakomodir situasi pasar sangat penting dicermati karena hal inilah yang akan mempengaruhi kehidupan bangsa ini kedepan.
Tentu saja masih segar diingatan kita semua tentang Konsep Tol Laut sebagai salah satu program unggulan pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lebih merata khususnya di Indonesia bagian Timur.
Hanya konsep ini akan sangat berat jika tidak disertai dengan upaya menumbuhkan pusat-pusat Ekonomi dan Industri baru di Kawasan Indonesia Timur beriringan dengan pembangunan infrastruktur baru karena dalam konsep Logistik tentu saja untuk mendapat nilai ekonomis sesuai harapan harus disertai dengan Return Delivery yang berimbang.
Artinya arus barang tidak hanya dari Jawa tetapi arus barang dari daerah untuk menekan biaya pengiriman juga kudu didorong dengan pembangunan pusat industri baru-plus memberi dampak positif bagi perkembangan potensi sumber daya di daerah-terutama SDM daerah dapat terserap di berbagai industri tersebut-apalagi pertumbuhan ekonomi kecil dan menengah tentu harapannya bisa berjalan beriringan.
Untuk mengembangkan pusat-pusat ekonomi / industri baru syarat utama adalah juga perkembangan SDM untuk mengawal dan berperan besar untuk menjaga agar tetap sustain oleh sebab itu pendidikan berbasis Vokasi sangat diperlukan untuk menyediakan tenaga kerja yang handal
Namun pendidikan lain seperti humaniora yang akan mendukung penguatan sosial kemasyarakatan juga diperlukan dan tentu saja pendidikan dan capacity building untuk logistik dan supply chain juga sangat relevant dimana sebelumnya kedua basis pendidikan tersebut masih kurang dikembangkan, umumnya dan sudah menjadi orientasi bahwa kebanyakan pendidikan.
Hal ini terlihat jelas pada minat mahasiswa baru dimana lebih banyak ditujukan pada pendidikan teknik, ekonomi / keuangan dan manajemen bisnis, memang hal tersebut juga penting tetapi akan sangat bagus apabila beriringan dengan perkembangan pendidikan humaniora dan logistik / supply chain untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di daerah.
Atas argumen diatas maka rasanya Peningkatan SDM menuju Indonesia Unggul dan Munculnya pusat-pusat Ekonomi/Industri baru di daerah sangat diharapkan dapat disampaikan dalam Pidato Kenegaraan kali ini sebagai wujud Visi strategis Pemerintah.
Nah, apakah peningkatan kapasitas tenaga Logistik / Supply Chain memang diperlukan dan bagaimana program pemerintah atas kebutuhan tersebut sudah memadai, peran Rekan-rekan semua yang bisa menjawabnya.
Monggo sama-sama mendorong hal tersebut untuk Indonesia lebih baik kedepan.
Tetap Semangat ... jangan lupa NgoPi ☕ dan Seruput Teh-nya 🍵 ... Selalu bahagia ... 🙏🏻🙏🏻🙏🏻 ...
have a nice Weekend,
Dirgahayu NKRI ... Merdeka ... Merdeka ... Merdeka ... 💪🏻💪🏻💪🏻
OpinionDay #08
Oleh : Agung Ektika (SSG-037)
NggoWes pagi ini terasa berbeda karena selain masih dibekap Flu yang membuat kepala nyut-nyutan juga digelayuti rasa penasaran kira-kira apa yang akan disampaikan Bapak Kepala Negara dalam Pidato Kenegaraan / Tahunan plus Penyampaian Nota Keuangan pagi ini.
Seperti tahun-tahun sebelumnya dimana selalu dihelat setiap 16 Agustus, namun yang agak beda tentu saja karena Pidato kali ini disampaikan di tahun terakhir masa kepemimpinan Bapak Jokowi bersama Bapak JK ... Tentu saja banyak harapan yg disematkan apalagi ke depan Bapak Jokowi akan memimpin kembali bersama KH Ma'ruf Amin.
Tentu saja Pidato ini juga sangat penting tidak hanya karena time line tetapi juga akan banyak berpengaruh pada Response Pasar karena Content yang ditunggu adalah bagaimana strategi pemerintah 1 tahun kedepan plus 5 tahun pemerintahan baru.
Dimana semua stakeholders bertumpu atau akan meletakkan strategi atas apa yg disampaikan pada pidato tersebut, visi yang mendorong pertumbuhan dan berpijak pada ekonomi kerakyatan namun dapat mengakomodir situasi pasar sangat penting dicermati karena hal inilah yang akan mempengaruhi kehidupan bangsa ini kedepan.
Tentu saja masih segar diingatan kita semua tentang Konsep Tol Laut sebagai salah satu program unggulan pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lebih merata khususnya di Indonesia bagian Timur.
Hanya konsep ini akan sangat berat jika tidak disertai dengan upaya menumbuhkan pusat-pusat Ekonomi dan Industri baru di Kawasan Indonesia Timur beriringan dengan pembangunan infrastruktur baru karena dalam konsep Logistik tentu saja untuk mendapat nilai ekonomis sesuai harapan harus disertai dengan Return Delivery yang berimbang.
Artinya arus barang tidak hanya dari Jawa tetapi arus barang dari daerah untuk menekan biaya pengiriman juga kudu didorong dengan pembangunan pusat industri baru-plus memberi dampak positif bagi perkembangan potensi sumber daya di daerah-terutama SDM daerah dapat terserap di berbagai industri tersebut-apalagi pertumbuhan ekonomi kecil dan menengah tentu harapannya bisa berjalan beriringan.
Untuk mengembangkan pusat-pusat ekonomi / industri baru syarat utama adalah juga perkembangan SDM untuk mengawal dan berperan besar untuk menjaga agar tetap sustain oleh sebab itu pendidikan berbasis Vokasi sangat diperlukan untuk menyediakan tenaga kerja yang handal
Namun pendidikan lain seperti humaniora yang akan mendukung penguatan sosial kemasyarakatan juga diperlukan dan tentu saja pendidikan dan capacity building untuk logistik dan supply chain juga sangat relevant dimana sebelumnya kedua basis pendidikan tersebut masih kurang dikembangkan, umumnya dan sudah menjadi orientasi bahwa kebanyakan pendidikan.
Hal ini terlihat jelas pada minat mahasiswa baru dimana lebih banyak ditujukan pada pendidikan teknik, ekonomi / keuangan dan manajemen bisnis, memang hal tersebut juga penting tetapi akan sangat bagus apabila beriringan dengan perkembangan pendidikan humaniora dan logistik / supply chain untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di daerah.
Atas argumen diatas maka rasanya Peningkatan SDM menuju Indonesia Unggul dan Munculnya pusat-pusat Ekonomi/Industri baru di daerah sangat diharapkan dapat disampaikan dalam Pidato Kenegaraan kali ini sebagai wujud Visi strategis Pemerintah.
Nah, apakah peningkatan kapasitas tenaga Logistik / Supply Chain memang diperlukan dan bagaimana program pemerintah atas kebutuhan tersebut sudah memadai, peran Rekan-rekan semua yang bisa menjawabnya.
Monggo sama-sama mendorong hal tersebut untuk Indonesia lebih baik kedepan.
Tetap Semangat ... jangan lupa NgoPi ☕ dan Seruput Teh-nya 🍵 ... Selalu bahagia ... 🙏🏻🙏🏻🙏🏻 ...
have a nice Weekend,
Dirgahayu NKRI ... Merdeka ... Merdeka ... Merdeka ... 💪🏻💪🏻💪🏻
Saturday, August 10, 2019
Catatan Akhir Pekan: Makna Qurban
OpinionDay #07
Oleh : Agung Ektika (SSG-037)
Seperti tahun-tahun sebelumnya setiap Idul Adha (10 Dzul Hijjah) tiba maka selalu mengingatkan dan diingatkan makna dari Qurban itu sendiri, Qurban berasal dari bahasa Arab yang berarti “Dekat”. Kurban dalam Islam juga disebut al-udhhiyyah dan adh-dhahiyyah yang berarti binatang sembelihan, seperti kambing, sapi, kerbau, unta dan domba yang disembelih pada hari raya Idul Adha dan hari-hari tasyriq sebagai bentuk taqarrub atau mendekatkan diri kepada Allah.
Dalam beberapa referensi yang di-shared oleh beberapa alim ulama dan cendekiawan sebelumnya bahwa selain berarti Dekat, Qurban setidaknya punya 2 makna penting yang lain yaitu Makna Sosial, dalam hal ini Berbagi kepada sesama dan Makna Transendental paling utama yaitu Ikhlas.
Dari ke-3 makna diatas jika kita refleksikan dalam keseharian kita tentu saja persis merepresentasikan situasi millenial saat ini, dimana secara sadar atau tidak sadar kita menjadi dekat satu sama lain melalui MedSos atau kalau bahkan dalam Systems yang membantu kita untuk aktivitas profesional di pabrik contohnya, kita menjadi Dekat dan Berbagi melalui ERP Systems, ketika kita unduh sebuah aplikasi apakah itu thru android atau IOS pertanyaan yang sama akan selalu muncul dimana kita diminta untuk berbagi (lokasi, kontak, dll).
Masih banyak contoh di sekitar kita jika kita renungkan lebih dalam yang persis dan relevan dengan Makna Idul Qurban - Dekat dan Saling Berbagi - Saling mendekatkan dengan Silaturahmi untuk meningkatkan Ukhuwah dan ber-sinergi agar ter-integrasi mencapai hasil yang lebih baik-sesuai konsep dasar Supply Chain tentu saja ... 😃✌🏻-
Apalagi pasca kontestasi politik seperti sekarang ini-juga berbagi empathi dan manfaat bagi Saudara2 yang kurang beruntung - balancing of the process - salah satu prinsip dasar PPIC … 😉🙏🏻
Pada akhirnya yang menjadi Makna utama adalah Ikhlas, apapun yang menjadi Ikhtiar dalam keseharian dan kemudian coba dilakukan secara Istiqomah dalam upaya men-Dekat dan berbagi manfaat sebagai kebutuhan sosial tetap saja tidak selalu menghasilkan atau mendapatkan harapan yang sesuai dan jawaban dari semua itu ber-muara pada ke-Ikhlas-an kita untuk menerima realitas dari hasil - selalu mengingatkan saya pada sahabat Febry - Proses adalah milik kita tapi Hasil milik Tuhan - Ikhlas adalah puncak dari keutamaan-dimana ukuran pengorbanan apa yang paling kita cintai dan sayangi seperti di contohkan oleh Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS semata-mata dilandasi oleh ke-Ikhlas-an dan senantiasa disampaikan dalam Tausiyah Idul Adha, dalam perspektif kekinian apalagi saat-saat akhir tahun seperti ini selalu juga ditandai oleh launching produk-produk Flagship oleh beberapa produsen, terutama produsen handphone …
Padahal baru satu tahun lalu atau bahkan kurang, produk dengan kualitas gahar sudah kita miliki dan sekarang ditawarkan yang lebih lagi, seakan-akan kita dituntut setiap tahun atau kurang untuk memperbaiki penampilan dengan membeli dan menggunakan produk teknologi terkini, pikiran dan perasaan serasa ada yang tidak pass jika tidak menuruti untuk menggunakannya,
Nah disini terkait dengan makna ke-3 diatas kita sinau yang paling ringan dulu atas pengendalian diri sebagai bagian tidak terpisahkan dari Ikhlas, tanpa upaya atau ikhtiar yang kuat dan terus konsiten untuk mengendalikan hasrat atau keinginan untuk memiliki barang high end-mulai dari baju, sampai HP dan Mobil-tentu saja kita tidak akan bisa menjadi insan yang bermanfaat dengan sesama karena pemenuhan sehari-hari hanya di-relasi-kan dengan kebutuhan pribadi dan bukan untuk memberikan manfaat bagi yang lain
Namun demikian tidak berarti melalui pe-makna-an Ikhlas lantas tidak diperbolehkan membeli dan menggunakan barang2 tersebut tetapi titik berat-nya tetap pada bagaimana kita mem-fungsi-kan untuk memberikan manfaat lebih, jadi jika kita memiliki sesuatu yang lebih baik maka manfaat piranti tersebut untuk membantu kita berbagi manfaat untuk sesama juga harus ditingkatkan dan “Ikhlas” dilakukan …..
Demikian sharing akhir Pekan di Idul Adha yang penuh Makna dan Manfaat ini … BaraqAllah ... jangan lupa NgoPi ☕ atau seruput Teh-nya 🍵 ... plus Tetap Bahagia karena berbagi ... 😃😃😃 ... Matur Nuwun ...
Oleh : Agung Ektika (SSG-037)
Seperti tahun-tahun sebelumnya setiap Idul Adha (10 Dzul Hijjah) tiba maka selalu mengingatkan dan diingatkan makna dari Qurban itu sendiri, Qurban berasal dari bahasa Arab yang berarti “Dekat”. Kurban dalam Islam juga disebut al-udhhiyyah dan adh-dhahiyyah yang berarti binatang sembelihan, seperti kambing, sapi, kerbau, unta dan domba yang disembelih pada hari raya Idul Adha dan hari-hari tasyriq sebagai bentuk taqarrub atau mendekatkan diri kepada Allah.
Dalam beberapa referensi yang di-shared oleh beberapa alim ulama dan cendekiawan sebelumnya bahwa selain berarti Dekat, Qurban setidaknya punya 2 makna penting yang lain yaitu Makna Sosial, dalam hal ini Berbagi kepada sesama dan Makna Transendental paling utama yaitu Ikhlas.
Dari ke-3 makna diatas jika kita refleksikan dalam keseharian kita tentu saja persis merepresentasikan situasi millenial saat ini, dimana secara sadar atau tidak sadar kita menjadi dekat satu sama lain melalui MedSos atau kalau bahkan dalam Systems yang membantu kita untuk aktivitas profesional di pabrik contohnya, kita menjadi Dekat dan Berbagi melalui ERP Systems, ketika kita unduh sebuah aplikasi apakah itu thru android atau IOS pertanyaan yang sama akan selalu muncul dimana kita diminta untuk berbagi (lokasi, kontak, dll).
Masih banyak contoh di sekitar kita jika kita renungkan lebih dalam yang persis dan relevan dengan Makna Idul Qurban - Dekat dan Saling Berbagi - Saling mendekatkan dengan Silaturahmi untuk meningkatkan Ukhuwah dan ber-sinergi agar ter-integrasi mencapai hasil yang lebih baik-sesuai konsep dasar Supply Chain tentu saja ... 😃✌🏻-
Apalagi pasca kontestasi politik seperti sekarang ini-juga berbagi empathi dan manfaat bagi Saudara2 yang kurang beruntung - balancing of the process - salah satu prinsip dasar PPIC … 😉🙏🏻
Pada akhirnya yang menjadi Makna utama adalah Ikhlas, apapun yang menjadi Ikhtiar dalam keseharian dan kemudian coba dilakukan secara Istiqomah dalam upaya men-Dekat dan berbagi manfaat sebagai kebutuhan sosial tetap saja tidak selalu menghasilkan atau mendapatkan harapan yang sesuai dan jawaban dari semua itu ber-muara pada ke-Ikhlas-an kita untuk menerima realitas dari hasil - selalu mengingatkan saya pada sahabat Febry - Proses adalah milik kita tapi Hasil milik Tuhan - Ikhlas adalah puncak dari keutamaan-dimana ukuran pengorbanan apa yang paling kita cintai dan sayangi seperti di contohkan oleh Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS semata-mata dilandasi oleh ke-Ikhlas-an dan senantiasa disampaikan dalam Tausiyah Idul Adha, dalam perspektif kekinian apalagi saat-saat akhir tahun seperti ini selalu juga ditandai oleh launching produk-produk Flagship oleh beberapa produsen, terutama produsen handphone …
Padahal baru satu tahun lalu atau bahkan kurang, produk dengan kualitas gahar sudah kita miliki dan sekarang ditawarkan yang lebih lagi, seakan-akan kita dituntut setiap tahun atau kurang untuk memperbaiki penampilan dengan membeli dan menggunakan produk teknologi terkini, pikiran dan perasaan serasa ada yang tidak pass jika tidak menuruti untuk menggunakannya,
Nah disini terkait dengan makna ke-3 diatas kita sinau yang paling ringan dulu atas pengendalian diri sebagai bagian tidak terpisahkan dari Ikhlas, tanpa upaya atau ikhtiar yang kuat dan terus konsiten untuk mengendalikan hasrat atau keinginan untuk memiliki barang high end-mulai dari baju, sampai HP dan Mobil-tentu saja kita tidak akan bisa menjadi insan yang bermanfaat dengan sesama karena pemenuhan sehari-hari hanya di-relasi-kan dengan kebutuhan pribadi dan bukan untuk memberikan manfaat bagi yang lain
Namun demikian tidak berarti melalui pe-makna-an Ikhlas lantas tidak diperbolehkan membeli dan menggunakan barang2 tersebut tetapi titik berat-nya tetap pada bagaimana kita mem-fungsi-kan untuk memberikan manfaat lebih, jadi jika kita memiliki sesuatu yang lebih baik maka manfaat piranti tersebut untuk membantu kita berbagi manfaat untuk sesama juga harus ditingkatkan dan “Ikhlas” dilakukan …..
Demikian sharing akhir Pekan di Idul Adha yang penuh Makna dan Manfaat ini … BaraqAllah ... jangan lupa NgoPi ☕ atau seruput Teh-nya 🍵 ... plus Tetap Bahagia karena berbagi ... 😃😃😃 ... Matur Nuwun ...
Friday, August 9, 2019
Pengurus Surabaya Study Group
Sesuai diskusi dari rekan-rekan Steering Committee dari Surabaya Study Group - IPOMS Chapter Surabaya, terbentuk Struktur Organisasi untuk periode 2019 - 2024, sebagai berikut :
Ketua : Agung Ektika (SSG-037)
Sekretaris : Taufan Yanuar (SSG-007)
Bendahara : Wijanarko Kertowijoyo (SSG-009)
Divisi Programs & Event : Erwin K. Awan (SSG-059), Ruliarsa Arif Pranowo (SSG-127)
Divisi Fundraising, Partnership & Consult : Tommy Indianto (SSG-092), Noviar Agung G (SSG-142)
Divisi IT, Media & Comm : Anang Fahmi Syarif (SSG-144), Ristony Herady (SSG-143)
Divisi CI, Study & Education : Tatit Aji Wijaya (SSG-145), Widhy Wahyani (SSG-140)
Pengurus Surabaya Study Group - IPOMS Chapter Surabaya periode 2019 - 2024 ini akan menghadapi dinamika dengan challenge, beberapa diantaranya adalah: "Kaderisasi, Orientasi dan Sinergi". Fakta saat ini melahirkan fenomena Paradoks in Organisation.
Banyak pihak yang suka berkumpul dan menjadi bagian dari Komunitas atau Asosiasi, tapi pada akhirnya yang punya komitmen untuk mau serius mengembangkan organisasi atau berbagi manfaat keilmuan atau pengalaman tidak banyak dan relatif itu-itu saja.
Sebagai organisasi nirlaba, akan berbeda halnya dengan organisasi yang ber-orientasi komersial atau di-komersiali-sasi karena terkait dengan Liability, Profit dan Keuntungan Material yang lain.
Dan satu lagi yang menjadi challenge yaitu "Konsistensi".
Semoga harapan dari Pengurus Surabaya Study Group - IPOMS Chapter Surabaya periode 2019 - 2024 bisa terealisasi.
Ketua : Agung Ektika (SSG-037)
Sekretaris : Taufan Yanuar (SSG-007)
Bendahara : Wijanarko Kertowijoyo (SSG-009)
Divisi Programs & Event : Erwin K. Awan (SSG-059), Ruliarsa Arif Pranowo (SSG-127)
Divisi Fundraising, Partnership & Consult : Tommy Indianto (SSG-092), Noviar Agung G (SSG-142)
Divisi IT, Media & Comm : Anang Fahmi Syarif (SSG-144), Ristony Herady (SSG-143)
Divisi CI, Study & Education : Tatit Aji Wijaya (SSG-145), Widhy Wahyani (SSG-140)
Pengurus Surabaya Study Group - IPOMS Chapter Surabaya periode 2019 - 2024 ini akan menghadapi dinamika dengan challenge, beberapa diantaranya adalah: "Kaderisasi, Orientasi dan Sinergi". Fakta saat ini melahirkan fenomena Paradoks in Organisation.
Banyak pihak yang suka berkumpul dan menjadi bagian dari Komunitas atau Asosiasi, tapi pada akhirnya yang punya komitmen untuk mau serius mengembangkan organisasi atau berbagi manfaat keilmuan atau pengalaman tidak banyak dan relatif itu-itu saja.
Sebagai organisasi nirlaba, akan berbeda halnya dengan organisasi yang ber-orientasi komersial atau di-komersiali-sasi karena terkait dengan Liability, Profit dan Keuntungan Material yang lain.
Dan satu lagi yang menjadi challenge yaitu "Konsistensi".
Semoga harapan dari Pengurus Surabaya Study Group - IPOMS Chapter Surabaya periode 2019 - 2024 bisa terealisasi.
Thursday, August 8, 2019
Collaborative Actions
Saat dua orang mewakili 2 organisasi berbeda bertemu dan terlibat dalam collaborative actions untuk memanfaatkan sumber daya dan keterampilan satu sama lain.
Yaitu organisasi IPOMS Chapter Surabaya dengan Expert Club Indonesia.
Semoga nantinya berlanjut pada kegiatan belajar secara kolaboratif seperti mencakup penulisan kolaboratif, proyek kelompok, pemecahan masalah secara bersama, debat, studi tim, dan kegiatan lainnya.
Sunday, August 4, 2019
Prinsip PPIC dalam Olah Raga
Opinion Day #06
Oleh : Agung Ektika (SSG-037)
Semangat Pagi Menjelang tengah Malam ... 😅 ...
Btw petang ini habis sepedaan sore terus ingat Pak Taufan yang habis ikut Surabaya Marathon dan kemudian nggak tahu kenapa yang terlintas adalah Prinsip dan Praktik PPIC. Hal ini precisely aligned dengan pengalaman saya pagi ini dimana untuk persiapan menghadiri undangan Rekan-rekan ECI untuk sepedaan di Sirkuit Polygon.
Setelah shubuh pukul 4:30 pagi, saya sudah menyiapkan beberapa hal, terutama merakit Mounting Rack untuk sepeda, saya perkirakan Max 1/2 jam selesai, walaupun ini pertama kali pakai Rack tersebut setelah dibeli kira-kira 4-5 bulan lalu-hasil karya rekan sendiri salah satu Member IJT (Innova Jawa Timur) yang berdomisili di KBD (Kota Baru Driyorejo) - karena pertimbangan kekuatan dan material yg lebih baik, memilih untuk membuat sendiri - daripada beli buatan pabrik yg standar.
Setelah mengumpulkan semua material, beberapa saat kemudian problem awal mulai muncul bahkan kudu tanya ke Nyonya dimana semua part disimpan, maklum untuk urusan mengamankan alias simpan menyimpan barang-barang rumahan sebagai Store Room Manager adalah Nyonya 😅.
Dan karena mempertimbangkan kerapian plus ruangan tersisa ternyata tidak semua part jadi satu lokasi. Maklum space gudang di rumah terbatas dan kudu optimizing tempat lain.
Setelah semua terkumpul ternyata untuk merakit perlu petunjuk manual yang biasanya ada jika kita beli dari pabrikan, karena baru pertama kali maka short cut langsung saja check di Google dan tidak perlu lama sudah dapat gambar Rack tersebut sehingga dapat menjadi acuan untuk merakit-nya, hanya persoalan lain muncul:
1. Urutan pemasangan,
2. Posisi tiap part,
Karena ada 2 set Mounting Rack untuk kapasitas 3 sepeda dimana setelah trial and error tidak semuanya standar bahkan susah untuk dipasang satu sama lain. Dengan dibantu satu orang Rekan (Aji) sekalipun ternyata tidak gampang apalagi berkejaran dengan waktu mengingat janjian untuk berkumpul di track/sirkuit adalah pukul 6:30 am dan kudu menempuh perjalanan setidaknya 1 jam berhubung lokasinya ada di sekitar Lingkar Timur Sidoarjo.
Setelah spent waktu kira-kira 1 jam 45 mnt barulah proses perakitan selesai dan menyisakan 1 set dari 2 yang akhirnya ditinggal karena benar-benar nggak bisa terpasang secara baik plus pertimbangan Safety.
Keputusan tersebut juga karena waktu yg tidak memungkinkan dan benar ketika konfirmasi start dari rumah ternyata Rekan2 sudah menunggu di lokasi ... 😭
Selama perjalanan menukik tajam dalam benak dan pikiran sebagai self evaluation jika dikaitkan dengan prinsip dasar PPIC bahwa:
1. Semua aktivitas harus direncanakan dan ada dasar atas perencanaan tersebut, review proses perakitan Rack barusan jelas tidak ada perencanaan yg jelas hanya mendasarkan atas perkiraan kasar bahwa 1/2 jam selesai padahal ada loop hole atas barang tersebut: Customizing, Tidak Standart pabrik dan Tidak ada Petunjuk Manual representasi BOM dan urutan proses perakitan plus pengalaman pertama kali merakit sendiri, tentu syarat perencanaan yg jelas jauh panggang dari api dalam hal ini ... 😎.
Prinsip berikutnya dalam PPIC adalah selalu ada Lead Time atau Waktu Tunggu, nah ini yang benar2 tidak dipertimbangkan dengan baik, bisa dilihat bahwa deviasinya lebih 100#... 😢 ...
Berdasarkan referensi Prinsip PPIC lain yang tidak di-akomodir adalah ketaatan atas setiap Detail Transaksi termasuk dalam hal ini adalah Detail Desain atas peralatan yang akan dirakit, tadi diceritakan bahwa letak tiap-tiap part adalah salah satu faktor.
Dalam konteks PPIC di manufaktur ketepatan Inventory tidak hanya diukur dari Quantity tetapi juga ketepatan lokasi dimana stock/part disimpan, hal ini berpengaruh pada proses secara keseluruhan karena diperlukan mobilisasi/transfer dimana waktunya harus dipertimbangkan agar proses dapat berjalan efektif dan efisien.
Jika ditelisik lebih jauh sepertinya tidak hanya beberapa Prinsip PPIC diatas yang dilanggar dari kegiatan sederhana merakit sebuah Rack sepeda namun setidaknya ada pelajaran bermanfaat yang memberi makna
Dan ternyata mau sehat dengan ber-olah raga ada relevansi-nya juga dengan Prinsip-prinsip PPIC.
Selamat Malam
Semoga Senin Pagi Besok senantiasa terjaga konsistensi untuk Berbagi Manfaat
Oleh : Agung Ektika (SSG-037)
Semangat Pagi Menjelang tengah Malam ... 😅 ...
Btw petang ini habis sepedaan sore terus ingat Pak Taufan yang habis ikut Surabaya Marathon dan kemudian nggak tahu kenapa yang terlintas adalah Prinsip dan Praktik PPIC. Hal ini precisely aligned dengan pengalaman saya pagi ini dimana untuk persiapan menghadiri undangan Rekan-rekan ECI untuk sepedaan di Sirkuit Polygon.
Setelah shubuh pukul 4:30 pagi, saya sudah menyiapkan beberapa hal, terutama merakit Mounting Rack untuk sepeda, saya perkirakan Max 1/2 jam selesai, walaupun ini pertama kali pakai Rack tersebut setelah dibeli kira-kira 4-5 bulan lalu-hasil karya rekan sendiri salah satu Member IJT (Innova Jawa Timur) yang berdomisili di KBD (Kota Baru Driyorejo) - karena pertimbangan kekuatan dan material yg lebih baik, memilih untuk membuat sendiri - daripada beli buatan pabrik yg standar.
Setelah mengumpulkan semua material, beberapa saat kemudian problem awal mulai muncul bahkan kudu tanya ke Nyonya dimana semua part disimpan, maklum untuk urusan mengamankan alias simpan menyimpan barang-barang rumahan sebagai Store Room Manager adalah Nyonya 😅.
Dan karena mempertimbangkan kerapian plus ruangan tersisa ternyata tidak semua part jadi satu lokasi. Maklum space gudang di rumah terbatas dan kudu optimizing tempat lain.
Setelah semua terkumpul ternyata untuk merakit perlu petunjuk manual yang biasanya ada jika kita beli dari pabrikan, karena baru pertama kali maka short cut langsung saja check di Google dan tidak perlu lama sudah dapat gambar Rack tersebut sehingga dapat menjadi acuan untuk merakit-nya, hanya persoalan lain muncul:
1. Urutan pemasangan,
2. Posisi tiap part,
Karena ada 2 set Mounting Rack untuk kapasitas 3 sepeda dimana setelah trial and error tidak semuanya standar bahkan susah untuk dipasang satu sama lain. Dengan dibantu satu orang Rekan (Aji) sekalipun ternyata tidak gampang apalagi berkejaran dengan waktu mengingat janjian untuk berkumpul di track/sirkuit adalah pukul 6:30 am dan kudu menempuh perjalanan setidaknya 1 jam berhubung lokasinya ada di sekitar Lingkar Timur Sidoarjo.
Setelah spent waktu kira-kira 1 jam 45 mnt barulah proses perakitan selesai dan menyisakan 1 set dari 2 yang akhirnya ditinggal karena benar-benar nggak bisa terpasang secara baik plus pertimbangan Safety.
Keputusan tersebut juga karena waktu yg tidak memungkinkan dan benar ketika konfirmasi start dari rumah ternyata Rekan2 sudah menunggu di lokasi ... 😭
Selama perjalanan menukik tajam dalam benak dan pikiran sebagai self evaluation jika dikaitkan dengan prinsip dasar PPIC bahwa:
1. Semua aktivitas harus direncanakan dan ada dasar atas perencanaan tersebut, review proses perakitan Rack barusan jelas tidak ada perencanaan yg jelas hanya mendasarkan atas perkiraan kasar bahwa 1/2 jam selesai padahal ada loop hole atas barang tersebut: Customizing, Tidak Standart pabrik dan Tidak ada Petunjuk Manual representasi BOM dan urutan proses perakitan plus pengalaman pertama kali merakit sendiri, tentu syarat perencanaan yg jelas jauh panggang dari api dalam hal ini ... 😎.
Prinsip berikutnya dalam PPIC adalah selalu ada Lead Time atau Waktu Tunggu, nah ini yang benar2 tidak dipertimbangkan dengan baik, bisa dilihat bahwa deviasinya lebih 100#... 😢 ...
Berdasarkan referensi Prinsip PPIC lain yang tidak di-akomodir adalah ketaatan atas setiap Detail Transaksi termasuk dalam hal ini adalah Detail Desain atas peralatan yang akan dirakit, tadi diceritakan bahwa letak tiap-tiap part adalah salah satu faktor.
Dalam konteks PPIC di manufaktur ketepatan Inventory tidak hanya diukur dari Quantity tetapi juga ketepatan lokasi dimana stock/part disimpan, hal ini berpengaruh pada proses secara keseluruhan karena diperlukan mobilisasi/transfer dimana waktunya harus dipertimbangkan agar proses dapat berjalan efektif dan efisien.
Jika ditelisik lebih jauh sepertinya tidak hanya beberapa Prinsip PPIC diatas yang dilanggar dari kegiatan sederhana merakit sebuah Rack sepeda namun setidaknya ada pelajaran bermanfaat yang memberi makna
Dan ternyata mau sehat dengan ber-olah raga ada relevansi-nya juga dengan Prinsip-prinsip PPIC.
Selamat Malam
Semoga Senin Pagi Besok senantiasa terjaga konsistensi untuk Berbagi Manfaat
Proses Supply Chain Daging Kurban
Opinion Day #05
Oleh : Sutomo Asngadi (SSG-356)
Dua bulan sebelum hari H DKM membentuk team formatur panitia qurban, lalu Formatur membentuk perangkat team/divisi/coordinator dari awal sampai akhir lalu dibuat timeline meeting per pekan dengan tema diskusi sesuai dengan pergerakan proses dan update terakhir.
Tema meeting biasanya menjadi sebagai berikut
1. Pemilihan suppler,
2. Publikasi marketing
3. Penyiapan alat dan prosesi pemotongan dan
4. terakhir adalah distribusi kepada penerima daging qurban.
Team yang dibentuk
1. team Finance,
2. team Procurement,
3. team Peralatan (kalo di factory mgkn maintenance),
4. team kupon (kalo di Factory mgkn PPIC ),
5. team pemotongan, team pencacahan,
6. team distribusi,
7. team keamanan di back up Binamas Polri dan Babinsa TNI.
8. Team logistic dan Konsumsi (menunya Nasi Kebuli dan Biryani).
9. Jangan lupa kita bentuk juga team IT dan multi media.
Tidak kalah penting juga kita juga meng-HIRE orang – orang baru (dari jamaah atau pengurus rt/rw) untuk bisa terlibat dalam kepanitian tahun2 yg akan datang atau prospek tsb bisa kita libatkan untuk kegiatan kepanitian lainya..
Konsep ini kami lakukan sebagai arena dakwah untuk mengajak orang terbiasa sholat berjamaah di masjid dengan cara yg wise ( no instruction to go to masjid) kedua adalah konsep organisasi kita adalah mengacu kepada Organisasi Gemuk – berbeda dengan konsep organisasi bisnis yg lebih memilih organisasi nya Ramping yang efesien….
Perbedaan Organisasi Sosial dan organisasi bisnis
1. Team finance melakukan pendataan menyangkut biaya anggaran biaya yang menyangkut dari awal sampai akhir proses qurban atas pengajuan setiap team yang dibentuk. Termasuk juga melakukan collection hasil penjualan dari pekurban.
2. Team Procurement melakukan pencarian vendor hewan qurban dan price quotation selection vendor serta menyiapkan kontrak dengan vendor disertai dengan clausal2 tanggung jawab vendor dan tanggung jawab Panitia Qurban atas nama Pengurus DKM. Clausal biasanya menyangkut tanggung jawab vendor seperti menyepakati harga hewan qurban menyediakan hewan qurban termasuk kendang, pemeliharaan hewan sejak hewan di tempatkan di Lokasi masjid (biasanya H-7 hewan sudah di masjid) tanggung jawab Panitia adalah menyediakan team pemotong, team pencacah, team pembagi/pengkantong daging qurban. Lalu setelah kontrak di tandatangani maka proses berikutnya adalah melakukan proses marketing oleh team IT dan Multi media melalui spanduk di pasang di masjid dan IG/FB WAG dsb.
3. team perlengkapan atau peralatan atau kalao di factory mgkn kita sebut sebagai maintenance tugasnya memastikan perlengkapan utk proses qurban tersedia semua mulai tenda, pisau, cuter, kapak, badik (pisau besar ) utk proses pemotongan dan pencacahan, sampai kantong plastic utk daging (kadang masih ada polemik antara pakai besek dan kantong yang green environment (ramah lingkungan yang bisa cepat terurai kalua jadi sampah)
4. team Kupon mgkn kalau di factory mirip dengan divisi PPIC tugasnya melakukan konversi hasil hewan qurban menjadi daging raw material menjadi finished goods. Konversinya adalah satu kambing akan menjadi 10 kantong dan satyu sapi menjadi 120 kantong…Setelah konversi disepakati maka team kupon mendata rencana penerima daging qurban yaitu misalnya satpam cluster total 120 orang, ojek pangkalan 50 orang, siswa sekolah gratis 200 orang, total petugas kebersihan masing2 cluster 150 orang, polisi tantara 20 kantong masyarakat sekitar dst,,, berdasarkan record tahun2 sebelum nya data kantong daging qurban adalah sekitar 1000-1200 kantong … maka team kupon minimal menyiapkan kupon 1000-1200 kupon cara distribusi kupon adalah tidak semua disebarkan tapi hanya 80%saja yg di disebarkan jumlah dari update terakhir hewan qurban yang masuk di H-1. Sisanya yang 20 % untuk buffer stock
5. Team pemotongan dan pencacahan. Team pemotong kadang di siapkan oleh supplier tapi kalau harga yg disodorkan supplier utk team pemotong itu mahal maka team procurement mencari team pemotong yg harganya lebih murah dengan memastikan qualitas dan kesediaan personel cukup utk melakukan pemotongan selesai sebelum dhuhur. Team Peralatan juga bertugas menyiapkan team pencacah (20 orang ) dibagi menjadi team pencacah professional- dibayar dan team pencacah sukarelawan.
6. Team distribiusi tugasnya menyerahkan kantong daging qurban kepada penerima daging sesuai dan memastikan sesuai dengan kupon nya.
7. team keamanan dan Binamas Polri/ Babinsa TNI tugasnya untuk mengamankan pada proses pemotongan/pencacahan sampai proses distribusi daging qurban selesai
8. Team logistic dan Konsumsi (menunya Nasi Kebuli dan Biryani). Tugasnya menyiapkan dari pagi konsumsi utk para panitia dan pequrban pagi menu sarapan gorengan kopi, air mineral, siang makan siang dengan lauk dari daging qurban..sorenya makan lagi dengan nasi kebuli dan biryani
9. Bagiamana proses production line nya pemotongan hewan qurban?? Pertama start jam 9 pagi mc sekaligus imam rowatif sebagai Production manager melakukan pengendalian proses penyembelihan dibantu oleh petugas pengendali hewan kendang yang tugasnya adalah menyiapkan hewan sapi/kambing/domba yg siap potong sesuai daftar list yang dia pegang dan petugas penerima pequrban kadang pegurban ingin menyembelih sendiri hewan qurban nya makan petugas perima tadi menberi info kepada MC/Ustat Imam rowatib dengan cara sebagai berikut list data qurban mana yang di dulukan…
Urutan pertama hewan yg siap potong disiarkan melalui pengeras suara oleh MC/Floor Production Manager lalu petugas kendang menyiapkan no dan mana yang di siarkan oleh mc . hewan qurban diserahkan tukang potong dan dipotong dan dikuliti ..salah satu petugas distribusi mengambil paha kanan belakang utk jatah pequrban dimasukkan ke kantong tersendiri yang nantinya diserahkan kepada pequrban..sisanya setelah di ambil paha tadi makan hewan yg telah dikuliti tsb serahkan ke team pencacah utk di potong kecil2 ..lalu team pembagi melakukan pembagian seseuai porsi yang di sepakati (tidak menggunakan timbangan karena kawatir lead time prosessing penimbangan memerlukan waktu yang lama)
Setelah di masukkan kantong2 kecil tersebut ..kantong2 kecil tersebut dimasukkan kenarung besar yang isinya tiap karung 50 kantong kecil .kantong daging sapi dan daging kambing/domba dipisahkan dalam karung besar…baru setelah badha asyar proses distribusi mulai dilakukan…persiapnya halaman masjid disetrilkan kecuali para panitia.
Seteril di bantu dari polri dan tni pagar masjid di tutup ..kemudian para perima daging qurban masuk dipintu satu dapat daging keluar di pintu satunya..demikian seterusnya… Saat kupon yang kita sebarkan sudah masuk sesuai dengan jumlah kupon yang ada ..maka kalau sisa kantong daging tsb maka selanjutnya didistribusikan kepada penerima daging qurban yang tanpa memiliki kupon…sampai kantong daging habis…selesai biasanya setengah enam sebelum magrib…
10 .team IT dan medsos melakukan marketing penjualan melalui IG/FB/WAG, melakukan dokumentasi foto/vidio proses pelaksanaan aktifitas qurban utk laporan kegiatan kepad para jamaah
(sumber : Whatsapp Group oleh Sutomo Asngadi)
Oleh : Sutomo Asngadi (SSG-356)
Dua bulan sebelum hari H DKM membentuk team formatur panitia qurban, lalu Formatur membentuk perangkat team/divisi/coordinator dari awal sampai akhir lalu dibuat timeline meeting per pekan dengan tema diskusi sesuai dengan pergerakan proses dan update terakhir.
Tema meeting biasanya menjadi sebagai berikut
1. Pemilihan suppler,
2. Publikasi marketing
3. Penyiapan alat dan prosesi pemotongan dan
4. terakhir adalah distribusi kepada penerima daging qurban.
Team yang dibentuk
1. team Finance,
2. team Procurement,
3. team Peralatan (kalo di factory mgkn maintenance),
4. team kupon (kalo di Factory mgkn PPIC ),
5. team pemotongan, team pencacahan,
6. team distribusi,
7. team keamanan di back up Binamas Polri dan Babinsa TNI.
8. Team logistic dan Konsumsi (menunya Nasi Kebuli dan Biryani).
9. Jangan lupa kita bentuk juga team IT dan multi media.
Tidak kalah penting juga kita juga meng-HIRE orang – orang baru (dari jamaah atau pengurus rt/rw) untuk bisa terlibat dalam kepanitian tahun2 yg akan datang atau prospek tsb bisa kita libatkan untuk kegiatan kepanitian lainya..
Konsep ini kami lakukan sebagai arena dakwah untuk mengajak orang terbiasa sholat berjamaah di masjid dengan cara yg wise ( no instruction to go to masjid) kedua adalah konsep organisasi kita adalah mengacu kepada Organisasi Gemuk – berbeda dengan konsep organisasi bisnis yg lebih memilih organisasi nya Ramping yang efesien….
Perbedaan Organisasi Sosial dan organisasi bisnis
1. Team finance melakukan pendataan menyangkut biaya anggaran biaya yang menyangkut dari awal sampai akhir proses qurban atas pengajuan setiap team yang dibentuk. Termasuk juga melakukan collection hasil penjualan dari pekurban.
2. Team Procurement melakukan pencarian vendor hewan qurban dan price quotation selection vendor serta menyiapkan kontrak dengan vendor disertai dengan clausal2 tanggung jawab vendor dan tanggung jawab Panitia Qurban atas nama Pengurus DKM. Clausal biasanya menyangkut tanggung jawab vendor seperti menyepakati harga hewan qurban menyediakan hewan qurban termasuk kendang, pemeliharaan hewan sejak hewan di tempatkan di Lokasi masjid (biasanya H-7 hewan sudah di masjid) tanggung jawab Panitia adalah menyediakan team pemotong, team pencacah, team pembagi/pengkantong daging qurban. Lalu setelah kontrak di tandatangani maka proses berikutnya adalah melakukan proses marketing oleh team IT dan Multi media melalui spanduk di pasang di masjid dan IG/FB WAG dsb.
3. team perlengkapan atau peralatan atau kalao di factory mgkn kita sebut sebagai maintenance tugasnya memastikan perlengkapan utk proses qurban tersedia semua mulai tenda, pisau, cuter, kapak, badik (pisau besar ) utk proses pemotongan dan pencacahan, sampai kantong plastic utk daging (kadang masih ada polemik antara pakai besek dan kantong yang green environment (ramah lingkungan yang bisa cepat terurai kalua jadi sampah)
4. team Kupon mgkn kalau di factory mirip dengan divisi PPIC tugasnya melakukan konversi hasil hewan qurban menjadi daging raw material menjadi finished goods. Konversinya adalah satu kambing akan menjadi 10 kantong dan satyu sapi menjadi 120 kantong…Setelah konversi disepakati maka team kupon mendata rencana penerima daging qurban yaitu misalnya satpam cluster total 120 orang, ojek pangkalan 50 orang, siswa sekolah gratis 200 orang, total petugas kebersihan masing2 cluster 150 orang, polisi tantara 20 kantong masyarakat sekitar dst,,, berdasarkan record tahun2 sebelum nya data kantong daging qurban adalah sekitar 1000-1200 kantong … maka team kupon minimal menyiapkan kupon 1000-1200 kupon cara distribusi kupon adalah tidak semua disebarkan tapi hanya 80%saja yg di disebarkan jumlah dari update terakhir hewan qurban yang masuk di H-1. Sisanya yang 20 % untuk buffer stock
5. Team pemotongan dan pencacahan. Team pemotong kadang di siapkan oleh supplier tapi kalau harga yg disodorkan supplier utk team pemotong itu mahal maka team procurement mencari team pemotong yg harganya lebih murah dengan memastikan qualitas dan kesediaan personel cukup utk melakukan pemotongan selesai sebelum dhuhur. Team Peralatan juga bertugas menyiapkan team pencacah (20 orang ) dibagi menjadi team pencacah professional- dibayar dan team pencacah sukarelawan.
6. Team distribiusi tugasnya menyerahkan kantong daging qurban kepada penerima daging sesuai dan memastikan sesuai dengan kupon nya.
7. team keamanan dan Binamas Polri/ Babinsa TNI tugasnya untuk mengamankan pada proses pemotongan/pencacahan sampai proses distribusi daging qurban selesai
8. Team logistic dan Konsumsi (menunya Nasi Kebuli dan Biryani). Tugasnya menyiapkan dari pagi konsumsi utk para panitia dan pequrban pagi menu sarapan gorengan kopi, air mineral, siang makan siang dengan lauk dari daging qurban..sorenya makan lagi dengan nasi kebuli dan biryani
9. Bagiamana proses production line nya pemotongan hewan qurban?? Pertama start jam 9 pagi mc sekaligus imam rowatif sebagai Production manager melakukan pengendalian proses penyembelihan dibantu oleh petugas pengendali hewan kendang yang tugasnya adalah menyiapkan hewan sapi/kambing/domba yg siap potong sesuai daftar list yang dia pegang dan petugas penerima pequrban kadang pegurban ingin menyembelih sendiri hewan qurban nya makan petugas perima tadi menberi info kepada MC/Ustat Imam rowatib dengan cara sebagai berikut list data qurban mana yang di dulukan…
Urutan pertama hewan yg siap potong disiarkan melalui pengeras suara oleh MC/Floor Production Manager lalu petugas kendang menyiapkan no dan mana yang di siarkan oleh mc . hewan qurban diserahkan tukang potong dan dipotong dan dikuliti ..salah satu petugas distribusi mengambil paha kanan belakang utk jatah pequrban dimasukkan ke kantong tersendiri yang nantinya diserahkan kepada pequrban..sisanya setelah di ambil paha tadi makan hewan yg telah dikuliti tsb serahkan ke team pencacah utk di potong kecil2 ..lalu team pembagi melakukan pembagian seseuai porsi yang di sepakati (tidak menggunakan timbangan karena kawatir lead time prosessing penimbangan memerlukan waktu yang lama)
Setelah di masukkan kantong2 kecil tersebut ..kantong2 kecil tersebut dimasukkan kenarung besar yang isinya tiap karung 50 kantong kecil .kantong daging sapi dan daging kambing/domba dipisahkan dalam karung besar…baru setelah badha asyar proses distribusi mulai dilakukan…persiapnya halaman masjid disetrilkan kecuali para panitia.
Seteril di bantu dari polri dan tni pagar masjid di tutup ..kemudian para perima daging qurban masuk dipintu satu dapat daging keluar di pintu satunya..demikian seterusnya… Saat kupon yang kita sebarkan sudah masuk sesuai dengan jumlah kupon yang ada ..maka kalau sisa kantong daging tsb maka selanjutnya didistribusikan kepada penerima daging qurban yang tanpa memiliki kupon…sampai kantong daging habis…selesai biasanya setengah enam sebelum magrib…
10 .team IT dan medsos melakukan marketing penjualan melalui IG/FB/WAG, melakukan dokumentasi foto/vidio proses pelaksanaan aktifitas qurban utk laporan kegiatan kepad para jamaah
(sumber : Whatsapp Group oleh Sutomo Asngadi)
Friday, August 2, 2019
Bagaimana Supply Chain Daging Kurban
Opinion Day #04
Oleh : Agung Ektika (SSG-037)
Semangat pagi. Semangat berolah raga di akhir pekan. Semangat berolah pikir dan rasa. Serta semangat berbagi manfaat.
Seperti biasanya setiap Sabtu pagi adalah saat dimana Ritual Rutin Nggowes mengelilingi sekitar perumahan. Maklum mau jauh-jauh khawatir nggak kuat dan tetap istiqomah pada: bukan seberapa jauh dan ekstrim rute yang dipilih, tetapi seberapa sering dan konsisten Nggowes-nya.
Hanya pagi ini agak beda karena si kecil ikut dan minta diantar selepas keliling bersepeda untuk lihat-lihat kambing Kurban yang mulai banyak ditawarkan di depan perumahan, dimana pengembang perumahan kami menyediakan lahan sebagai pasar musiman agar teralokasi dengan baik dan tertib.
Salut 👍🏻👍🏻👍🏻.
Tentu hal ini mengindikasikan bahwa ada Demand, Market, ke-Ajek-an dan Manfaat setiap tahun yang menarik sehingga pihak pengembang berkenan menyediakan lahan sementara.
Anyway, ada sedikit yang janggal pada pagi ini dimana area sapi atau lembu yang biasanya meng-okupansi sekitar 30% area tidak atau belum nampak. Ada keingintahuan menggelayut dalam pikiran namun belum sempat tanya ke penjual keburu si kecil minta pulang.
Dari tahun ke tahun diskusi tentang daging, apalagi menjelang Hari Raya Idul Adha selalu menarik. Selalu ada gairah dari sisi ekonomi dimana ratusan atau bahkan jutaan hewan ternak terjual. Dan yang paling penting adalah Semangat Berkurban, dimana secara esensi adalah Semangat Berbagi.
Kita kembali pulang pada kesadaran bahwa sebagai mahkluk sosial untuk tetap survive mau tidak mau harus selalu berbagi.
Btw yang juga menarik adalah bagaimana sesungguhnya pola Supply Chain dari hewan Kurban sampai ke penerima manfaat. Ini yang perlu diulas agar semangat menebar manfaat dapat lebih optimal dan tentu lebih luas lagi manfaatnya.
Adakah sahabat-sahabat punya pengalaman, opini atau terlibat dalam proses pembagian hewan Kurban ini? Monggo berikan input yang positif anda untuk kesempatan yg mulia ini.
Salam Akhir Pekan Bahagia.
Jangan Lupa NgoPi ☕ atau seruput Teh-nya ... 🍵 ... 😃
Oleh : Agung Ektika (SSG-037)
Semangat pagi. Semangat berolah raga di akhir pekan. Semangat berolah pikir dan rasa. Serta semangat berbagi manfaat.
Seperti biasanya setiap Sabtu pagi adalah saat dimana Ritual Rutin Nggowes mengelilingi sekitar perumahan. Maklum mau jauh-jauh khawatir nggak kuat dan tetap istiqomah pada: bukan seberapa jauh dan ekstrim rute yang dipilih, tetapi seberapa sering dan konsisten Nggowes-nya.
Hanya pagi ini agak beda karena si kecil ikut dan minta diantar selepas keliling bersepeda untuk lihat-lihat kambing Kurban yang mulai banyak ditawarkan di depan perumahan, dimana pengembang perumahan kami menyediakan lahan sebagai pasar musiman agar teralokasi dengan baik dan tertib.
Salut 👍🏻👍🏻👍🏻.
Tentu hal ini mengindikasikan bahwa ada Demand, Market, ke-Ajek-an dan Manfaat setiap tahun yang menarik sehingga pihak pengembang berkenan menyediakan lahan sementara.
Anyway, ada sedikit yang janggal pada pagi ini dimana area sapi atau lembu yang biasanya meng-okupansi sekitar 30% area tidak atau belum nampak. Ada keingintahuan menggelayut dalam pikiran namun belum sempat tanya ke penjual keburu si kecil minta pulang.
Dari tahun ke tahun diskusi tentang daging, apalagi menjelang Hari Raya Idul Adha selalu menarik. Selalu ada gairah dari sisi ekonomi dimana ratusan atau bahkan jutaan hewan ternak terjual. Dan yang paling penting adalah Semangat Berkurban, dimana secara esensi adalah Semangat Berbagi.
Kita kembali pulang pada kesadaran bahwa sebagai mahkluk sosial untuk tetap survive mau tidak mau harus selalu berbagi.
Btw yang juga menarik adalah bagaimana sesungguhnya pola Supply Chain dari hewan Kurban sampai ke penerima manfaat. Ini yang perlu diulas agar semangat menebar manfaat dapat lebih optimal dan tentu lebih luas lagi manfaatnya.
Adakah sahabat-sahabat punya pengalaman, opini atau terlibat dalam proses pembagian hewan Kurban ini? Monggo berikan input yang positif anda untuk kesempatan yg mulia ini.
Salam Akhir Pekan Bahagia.
Jangan Lupa NgoPi ☕ atau seruput Teh-nya ... 🍵 ... 😃
Thursday, August 1, 2019
WhatsApp Group
Surabaya Study Group menjadi ajang silaturahmi bagi member IPOMS Chapter Surabaya. Selain dengan pertemuan dan kopdar para member juga bisa bertukar ide dan tanya jawab dengan menggunakan WhatsApp group.
Bagi yang ingin join WhatsApp Group dari Surabaya Study Group silahkan klik https://chat.whatsapp.com/JV2v3gEilUH3ZmgqnSoY0T
Empowering Responsible Value Chains
OpinionDay #03
oleh Erwin K. Awan (SSG-059)
Di tahun 2014, the world economic forum membuat sebuah report yang berjudul "Beyond Supply Chains - Empowering Responsible Value Chains". Salah satu bahasan menarik di dalam report itu adalah supply chains perusahaan-perusahaan ternama mulai mendukung prinsip 'Improvements in profitability while benefiting society and environment'.
Bisa dilihat betapa mereka mulai peduli dengan kondisi sosial masyarakat dan lingkungan hidup. Dalam report ini juga dikenalkan yang disebut dengan The Landscape of Supply Chain Practices.
Pada dasarnya ini adalah prinsip-prinsip supply chains yang di-extend dan ditambahkan dengan beberapa hal dalam circular economy sebagai berikut:
- Design of the product
- End of Life activities
- Cross functional practices. Di dalamnya ada: Technology to trace materials, improve supply chain visibility through data & analysis, Labor standard (fair wages, standar EHS yang lebih baik, dan lain-lain).
Bersambung pada artikel berikutnya.
oleh Erwin K. Awan (SSG-059)
Di tahun 2014, the world economic forum membuat sebuah report yang berjudul "Beyond Supply Chains - Empowering Responsible Value Chains". Salah satu bahasan menarik di dalam report itu adalah supply chains perusahaan-perusahaan ternama mulai mendukung prinsip 'Improvements in profitability while benefiting society and environment'.
Bisa dilihat betapa mereka mulai peduli dengan kondisi sosial masyarakat dan lingkungan hidup. Dalam report ini juga dikenalkan yang disebut dengan The Landscape of Supply Chain Practices.
Pada dasarnya ini adalah prinsip-prinsip supply chains yang di-extend dan ditambahkan dengan beberapa hal dalam circular economy sebagai berikut:
- Design of the product
- End of Life activities
- Cross functional practices. Di dalamnya ada: Technology to trace materials, improve supply chain visibility through data & analysis, Labor standard (fair wages, standar EHS yang lebih baik, dan lain-lain).
Bersambung pada artikel berikutnya.
Subscribe to:
Posts (Atom)
Related Posts
-
Info Masze... Banyak yang bisa kita pelajari dari Public Speaking, salah satunya ketika "Presentasi di depan umum / atasan". Surab...
-
KOPDAR-4 Mengawali tahun baru 2013, Surabaya Study Group mengadakan kegiatan belajar dan diskusi dengan pemateri yang disampaikan dengan b...
-
Materi Study Group ke-35 yang diadakan di kota Nganjuk, diawali oleh narasumber Titah Laksamana , (Co Founder PT. Mitra Usaha Hortind...
-
Surabaya Study Group mengadakan pertemuan dan belajar bersama dengan materi tentang "Enterprise Resource Planning bagian I dan bagi...
-
OpinionDay #26 Oleh : Anang Fahmi Syarif (SSG-144) Bagaimana menurut Anda yang lebih tepat antara "Pelanggan saya dibajak oleh ko...