Friday, September 13, 2019

Pusat Logistik Berikat Permudah IKM dan UKM di Jatim


Gubernur Khofifah Indar Parawansa meninjau Pusat Logistik Berikat (PLB) di kawasan Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER). Khofifah berharap PLB bisa menunjang kemudahan akses.

Sebelumnya, PLB merupakan gudang multifungsi untuk memasukkan barang impor yang belum dipungut bea masuk dan pajak impor. Pemasukan barang impor PLB juga belum diberlakukan ketentuan pembatasan impornya.

Selain itu, semua kegiatan di gudang luar negeri juga dapat dilakukan di PLB, termasuk pemeriksaan surveyor. Menurut Khofifah, PLB mampu mempermudah para pelaku IKM hingga UKM di Jatim.

Khofifah menyebut hal ini sama dengan apa yang diharapkan Presiden Joko Widodo untuk menggenjot ekspor Indonesia dari sisi UKM dan IKM. Khofifah menambahkan UKM dan IKM memang harus diberikan kemudahan untuk memperoleh pasokan bahan baku maupun bahan pendukung. Kemudahan ini bisa dilakukan dengan memberikan fasilitas bebas bea masuk dan pajak impor atas bahan baku yang berorientasi ekspor.

"Hari ini, barang pertama akan masuk ke PLB, jadi ini adalah salah satu bentuk upaya untuk memudahkan pelaku usaha. Karenanya saya ingin memastikan bahwa nanti dari Sucofindo dan SIER akan bisa mengkomunikasikan kepada importir dan eksportir untuk memenuhi kebutuhan pelaku UKM dan IKM," kata Khofifah saat kunjungan ke PT SIER, Surabaya, Jumat (13/9/2019).

Khofifah menambahkan, saat ini kebutuhan bahan baku pelaku UKM dan IKM sebagian besar masih impor. Misalnya industri alas kaki untuk kebutuhan solnya juga masih impor.

Menurut Khofifah, produk-produk seperti ini harus disubstitusi terlebih dahulu agar pergerakan UKM dan IKM di Jatim bisa lebih kompetitif dibandingkan tempat lain.

"Sebetulnya barang-barang atau kebutuhan apa saja yang dibutuhkan para pelaku UKM dan IKM. Tetapi belum tersubstitusi di dalam negeri dan masih harus impor. Kita ingin hal ini bisa terkoneksi lewat PLB," lanjutnya.

Selain itu, Khofifah juga melakukan peninjauan secara langsung Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) milik PT SIER. Dalam pengolahan IPAL tersebut, sebelum air dibuang ke sungai, ada kolam di mana ikan bisa hidup.

Sehingga ketika air dialirkan ke sungai, ikan-ikan dan habitat lainnya tetap bisa hidup. Hal ini menunjukkan air hasil dari IPAL kualitasnya bagus.

"Kita berharap habitat-habitat sungai itu bisa kita jaga dan kita sangat ingin menghindarkan kemungkinan pembuangan limbah yang belum diolah ke sungai," ujarnya.

Untuk itu, Khofifah berharap PT SIER mau menjadi 'kakak asuh' bagi perusahaan-perusahaan yang membuang limbah ke sungai. Menurutnya, hal ini sangat penting dilakukan karena salah satu index Indikator Kinerja Utama (IKU) pada RPJMD Pemprov Jatim yaitu tentang lingkungan hidup.

Di kesempatan yang sama, Khofifah juga menyambut baik rencana pengembangan sentra bisnis SIER. Khofifah berharap sentra bisnis ini bisa dibangun berstandar internasional dan desain pembangunannya diperhatikan seiring makin meningkatnya kebutuhan perkantoran bisnis modern.

"Saya berharap konsepnya bisa seperti di kawasan Sudirman Central Business District (SCBD). Jadi memang pembangunannya tidak setengah-setengah. Dan pembangunan ini kita siapkan paling tidak sampai 50 tahun ke depan masih representatif," pungkasnya.

https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-4705696/khofifah-sebut-pusat-logistik-berikat-permudah-ikm-dan-ukm-di-jatim

No comments:

Post a Comment

Related Posts