Friday, April 24, 2020

Pabrikan dan Lay Out Pabrik

Pabrikan dan Lay out pabrik

Pabrik adalah setiap tempat dimana faktor-faktor manusia, mesin dan peralatan, material, energi, modal, informasi sumber daya alam dan lain lain dikelola secara bersama dalam suatu sistem produksi guna menghasilkan suatu produk secara efektif, efisien dan aman


LAY OUT PABRIK

Tata letak pabrik merupakan perencanaan atau pengaturan fasilitas agar proses produksi berjalan secara optimal.

Perancangan tata letak pabrik adalah salah satu aktifitas yg dilakukan di dalam mendesain pabrik secara keseluruhan. Perancangan pabrik merupakan suatu aktifitas yg dilakukan yang meliputi perencanaan financial, penentuan lokasi, dan seluruh perencanaan yg diperlukan utk memenuhi kebutuhan-kebutuhan fisik pabrik. 

Kuliah online kali ini dibawakan oleh Muhtarom dari IPOMS. Cak Taro, panggilan akrab dari Muhtarom adalah Senior Executive Logistics at PT.DPO Indonesia.

Thursday, April 23, 2020

Marketing & Sales Key Activities

OpinionDay #46
Oleh : Anang Fahmi Syarif (SSG-144)

Salah satu komponen dalam BMC adalah Key Activities, dan di sub bahasannya adalah Marketing & Sales. Berikut contoh awal checklist Digital Marketing & Sales untuk bisnis logistik.

Oleh : Anang Fahmi Syarif

#logisitics #marketing #transportlogistics #transportationmanagement #forwarding

Wednesday, April 22, 2020

Transportation Business Challenge 2020

OpinionDay #45
Oleh : Anang Fahmi Syarif (SSG-144)

Beberapa hari kunjungan ke perusahaan transportasi dan diskusi dengan pihak manajemen, saya sekali lagi banyak belajar  dan dapat semakin menebalkan kata "agile" dan "continuous improvement" di era VUCA ini. Tetap semangat untuk semua stakeholder bisnis transportasi dan sukses selalu melewati masa ini.

Penjelasan warna adalah untuk pembeda konsentrasi pembahasan antara inovasi (orange) dan untuk warna hijau adalah kondisi lapangan dan bisnis. Untuk angka-angka yang tertera adalah prosentase yang menjadi konsentrasi tantangan dari beberapa responden pengusaha/manajerial perusahaan transportasi.

Misal untuk point COVID yang menunjukkan angka 50%, menunjukkan 50% pengusaha yang menjadikan issue covid adalah "challenge" sedangkan sisanya tidak terlalu memikirkan efek COVID. Dan issue lainya berlaku demikian.

Oleh : Anang Fahmi Syarif

Tuesday, April 21, 2020

Study Group ke-37 : FGD & Bedah Buku

Acara Study Group ke-37 telah kita tentukan di bulan April 2020 sejak bulan Januari 2020 yaitu setelah acara terakhir IPOMS dengan tajuk "Best Practice Warehouse Management" yang diadakan di kampus UNIPA.

Kita pilih bulan April, karena pada tahun 2020 ini, IPOMS Surabaya tepat berusia 10 tahun, sejak diaktifkan kembali pada tanggal 10 April 2010.

Namun dikarenakan pandemik wabah virus corona Covid-19, acara yang harusnya diadakan di sebuah kampus Surabaya kita ganti formatnya dengan format webinar secara online menggunakan aplikasi Zoom.

IPOMS membawakan 2 sesi, yaitu sesi pertama Focus Group Discussion dengan tema "The Circular Economy - Peluang dan Tantangannya di Era Industry 4.0", yang dibawakan oleh Erwin K. Awan, kemudian dilanjutkan dengan sesi kedua, yaitu Bedah Buku dengan judul "Supply Chain Management untuk UMKM" oleh penulisnya langsung Suryo Wahono.

Dan alhamdulillah, acara yang "dihadiri" oleh 45 peserta tersebut berjalan lancar dari pukul 14.00 hingga pukul 16.30. Peserta yang mengikuti diantaranya sebagai berikut:

SSG-003 Benard Budi Santoso
SSG-004 Fauzi Arif
SSG-007 Taufan Yanuar
SSG-015 Dedy Ardian
SSG-037 Agung Ektika
SSG-046 Syarifuddin M Parenreng
SSG-049 Nurhadi
SSG-059 Erwin K Awan
SSG-064 Mono S Patriabudi
SSG-087 Budi Purwanto
SSG-091 Galih Reksanto Rb
SSG-092 Tommy Indianto
SSG-093 Maramis Setiawan
SSG-114 Taro Muhtarom
SSG-127 Ruliarsa Arif Pranowo
SSG-142 Noviar Agung
SSG-143 Ristonny Herady
SSG-144 Anang Fahmi Syarif
SSG-145 Tatit Aji Wijaya
SSG-151 Roy Narendrasetya
SSG-165 Fricor Nevriadi
SSG-167 Dicky Arimiantoro
SSG-170 Andie Setiyawan
SSG-197 Lusi Mei Cahya W
SSG-227 Wahyu Adi
SSG-266 D.Marshall Saluding
SSG-302 Endik Saputro
SSG-315 Surya Irawan
SSG-339 Suryo Wahono
SSG-340 Yudha Indrianto
SSG-341 Riki Wahyudi
SSG-342 Rini Oktavera
SSG-343 Finiesa Septi Aulia
SSG-344 Briant Silvano
SSG-345 Suryana DJ
SSG-346 Yulius Yudi
SSG-347 Ahmad Nugroho
SSG-348 Fariszal Adhitya Mirza Putra
SSG-349 Ariendra
SSG-350 Andri Setyawan
SSG-351 Imam M
SSG-352 Jarot Anorogo
SSG-353 Anang Riswanto
SSG-354 Indra Haiz
SSG-355 Diego Sumaryantho

Berikut adalah sekelumit catatan dari Study Group ke-37.

-

Sesi pertama : Focus Group Discussion 
"The Circular Economy - Peluang dan Tantangannya di Era Industry 4.0"

Setiap tahun, populasi dunia mengkonsumsi pada tingkat 1,5 planet. Dalam 50 tahun terakhir, kami telah hancur atau terdegradasi 60 persen ekosistem bumi - sistem pendukung kehidupan kita.

Namun bumi sudah mencapai batasnya. Kita mengambil sumber daya dari bumi untuk membuat produk, kita gunakan, dan membuangnya saat kita tidak membutuhkannya lagi, atau yg disebut dengan Linier Economy.

Oleh karena itu, beberapa tahun terakhir digaungkan Circular Economy?

Apa itu Circular Economy?

Circular Economy adalah sistem ekonomi yang bertujuan menghilangkan limbah dan penggunaan sumber daya secara berkelanjutan. Sistem sirkular menggunakan penggunaan kembali, pembagian, perbaikan, perbaikan, remanufakturing, dan daur ulang untuk membuat sistem loop tertutup, meminimalkan penggunaan input sumber daya dan penciptaan limbah, polusi, dan emisi karbon.

Contoh yang paling sempurna yang bisa pelajari tentunya adalah plastik.

Veolia adalah perusahaan yang mengubah botol plastik PET menjadi pelet PET food grade, digunakan untuk memproduksi botol PET baru. Ini juga merupakan model bisnis Circular Economy. Pabrik ini dapat menghasilkan 25.000 ton pelet PET food grade setiap tahun.

Kemudian Piñatex® yaitu bahan tekstil & kulit alami inovatif yang terbuat dari serat daun nanas. Dikembangkan selama bertahun-tahun R&D oleh Dr. Carmen Hijosa, seorang ahli dibidangnya yang concern pada dampak lingkungan, dimana daun nanas adalah produk sampingan dari pertanian yang ada, lalu dibuatlah untuk menciptakan aliran pendapatan tambahan untuk komunitas pertanian.

Dan satu contoh lagi adalah Nike, dengan produknya Space Hippie. Ini merupakan inovasi performa yang besar dalam membuat produk gaya hidup berkelanjutan. Footwear ini dibuat dari material bekas berupa lantai pabrik, sehingga Nike mencatatkan skor jejak karbon terendah. Material ramah lingkungan ini terbuat dari botol plastik daur ulang ditambah t-shirt dan potongan benang, menghasilkan estetika yang kasar dari tampilan dan nuansa Flyknit.

Dan akhirnya acara FGD sebagai rangkaian dari Study Group ke-37, dari pak Erwin ditutup dengan sebuah quote dari Albert Einstein.

We can not solving our problems with the same level of thinking that created them …
-Albert Einstein

-

Sesi kedua : Bedah Buku 
"Supply Chain Management untuk UMKM"

Sudah jamak didengar sebenarnya bahwa penopang perekonomian yang mempunyai kontribusi sangat besar dalam roda perekonomian bangsa Indonesia adalah UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah).

Disebutkan bahwa pada tahun 1997 - 1998 saja, sebanyak lebih dari 80% UMKM yang menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia. Padahal saat itu Indonesia memasuki krisis moneter, dimana jumlah UMKM bukan menyusut, namun malah meningkat.

Luar biasa.

UMKM sangat penting dalam menopang perekonomian nasional, karena tergolong sektor riil dalam
perekonomian, dapat membantu mempercepat laju pertumbuhan ekonomi, dan banyak menyerap tenaga kerja.

Namun UMKM mempunyai tantangan yang perlu dihadapi, yaitu salah satunya adalah kurangnya pemahaman Supply Chain Management (SCM).

Salah satunya adalah customer yang hendak membeli barang namun kehabisan, sehingga UMKM tersebut telah kehilangan opportunity. Maka perlu ada inventory management yang baik. Inventory atau persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan untuk dipergunakan memenuhi tujuan tertentu misalnya proses produksi, dijual kembali, dan untuk suku cadang dari suatu mesin.

Hal ini bisa diatasi dengan dilakukan proses forecasting.

Forecasting adalah prediksi atau estimasi dari suatu nilai aktual di periode waktu mendatang atau untuk situasi yang lain. Forecasting adalah bentuk pernyataan yang mengungkapkan future value of interest untuk waktu tertentu periode yang digunakan sebagai output utama dalam pengambilan keputusan proses SCM.

Sunday, April 19, 2020

Petani itu Keren

OpinionDay #44
Oleh : Tommy Indianto (SSG-092)


Hari ini genap sudah hari ke-5 saya berada di Tulungagung untuk "babat alas" usaha saya di bidang perawatan Alat Mesin Pertanian (Alsintan)

Lima hari ini memberikan pandangan yang berbeda dengan petani kita. Kadang kita sering memandang petani sebagai pekerja kelas bawah, yang harus "diberdayakan", butuh dibantu, dan sebagainya.

Dan semua pemikiran itu hilang tak berbekas ketika berada di tengah-tengah mereka. Betul, mereka pekerja keras, tapi mereka juga pekerja kreatif, memanfaatkan resource yang ada baik waktu, tenaga, pikiran untuk memberikan kemanfaatan bagi banyak orang.

Mereka adalah para "Nerd Scientist" jika berhubungan dengan Pertanian, periset handal yang kadang mau mengambil resiko hingga 1x masa tanam (bahkan lebih) hanya untuk melakukan percobaan di lahan-lahan mereka.

Karena itu mereka sangat welcome dengan adanya bantuan pemerintah terkait Alat Mesin Pertanian (Alsintan). Sudah fasih berkawan dengan alat-alat mekanisasi yang kita pikir baru dipakai oleh petani-petani diluar negeri.

Respect for them.

Ygan mereka butuhkan hanyalah keterbukaan para teknokrat di perkotaan untuk saling menimba ilmu dengan mereka. Just sharing our thought together, let our mind bring the same frequency, dan mari kita bersama-sama membangun kemandirian pangan bangsa ini..

Tommy Indianto

Contacts:
085279145909; 085790337708
tommy@paramartasolusindo.com

Friday, April 17, 2020

Warehouse Management

Dikarenakan wabah pandemi virus corona tidak menunjukkan tanda-tanda reda, akhirnya kuliah di LP3i oleh IPOMS dilaksanakan dengan cara Pengajaran Daring atau kuliah online.

Pengajaran Daring ini dilaksanakan melalui aplikasi Zoom. Topik yang dibawakan adalah Warehouse Management.

APA YANG DISIMPAN DI WAREHOUSE?

Those stocks or items used to support production (Raw Materials  and WIP items), supporting activities (maintenance, repair, and  operating supplies), and customer service (finished goods and  spare parts)


MACAM – MACAM BARANG YANG DI SIMPAN

  • Barang jadi / finish goods
  • Distribution inventories /in transit (distribution/pipeline)
  • Raw materials inventory
  • Walk-in-process (wip) inventory
  • Mro (maintenance/repair/operating supplies) inventory


Kuliah perdana yang dilaksanakan dengan daring atau online ini disampaikan oleh Agung Ektika. Dibantu oleh Anang Fahmi Syarif dan Taufan Yanuar selaku moderator.





Thursday, April 16, 2020

Pengenalan tentang Strategi

OpinionDay $43
Oleh : Fauzi Arif RH (SSG-004)


Saat tahun 1980-an permainan anak-anak tidaklah seperti permainan saat ini yang serba teknologi dan cukup dilakukan di dalam rumah. Permainan anak-anak saat itu banyak dilakukan di luar rumah dan dengan mengandalkan kecakapan dan kekuatan fisik dengan keringat mengucur dan sering badan belepotan.


Permainan-permainan tradisional tersebut antara lain misalnya layangan, main kelereng, lompat tali, benteng, engklek, gatrik, petak umpet, congklak, gasing, selancar di laut dan masih banyak lagi, masih ingat?. Belum lagi serunya ketika mencari jangkrik di sawah dan dikejar pemilik sawah..asyik bukan?.


Di sebuah kampung di daerah kabupaten Madura, dulu ada permainan yang biasa anak-anak mainkan berkelompok. Untuk bermain mereka mesti membuat ketapel kecil yang terbuat dari kawat atau ranting pohon bercabang dan dipasang karet yang dulu biasa dibuat untuk sebagai bagian dari ventil sepeda. Pelurunya berupa buah atau kembang muda tanaman yang biasa kita petik di rawa-rawa jauh dari kampung berbentuk melengkung seperti cabai. Aturan dalam permainan tersebut adalah harus terdiri dari 2 tim dengan jumlah anggota bergantung banyaknya anak yang beragbung, ketapel harus berisi 1 karet tidak boleh lebih, amunisi harus buah atau kembang muda tanaman yang telah ditentukan tidak boleh batu, apalagi paku yang dibengkokkan atau yang lain. Permainan ini adalah permainan perang-perangan. Yang menang adalah yang timnya menyisakan banyak individu yang tidak kena ketapel.

Kena ketapel? Sakit dong?

Iya, memang sakit tapi fun. Tim berkumpul dan dibagi dua, setelah itu berpisah. Ketua tim akan mengumpulkan anggota timnya dan mulai menyusun “strategi” perang  untuk memenangkan permainan. Seru banget setelah itu. Jika kena dan langsung ke kulit, akan ada tanda melengkung seperti cabai/lombok.. kemenangan ditentukan oleh “Strategi” perang yang disusun dan tentu saja eksekusi di lorong-lorong rumah.

“Strategi” perang? strategi apa taktik ya? Ayo kita diskusikan.

Strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu Stratēgos yang berasal dari kata stratos yang berarti militer dan Ag yang artinya pemimpin.  Stratēgos  diartikan sebagai komandan militer pada zaman demokrasi Athena Yunani. Pada saat itu, pasukan yang dipimpin oleh Stratēgos dapat selalu memenangkan pertempuran atau peperangan yang dihadapi. Hal ini menarik perhatian banyak negara sehingga hal tersebut kemudian banyak dipelajari oleh banyak negara terkait dengan tata cara atau teknik penyusunan strateginya. Dari sinilah kemudian muncul istilah Strategy yang dalam bahasa Indonesia disebut dengan strategi.

Carl Von Clausewits (1780-1831) memberikan pengertian bahwa  Strategi merupakan penggunaan pertempuran dalam upaya memenangkan peperangan. David (2004) memberikan pengertian strategi sebagai cara untuk mencapai tujuan jangka panjang. Selanjutnya dia menerangkan bahwa strategi bisnis bisa berupa perluasan geografis, diversifikasi, pengembangan produk, penetrasi pasar, rasionalisasi karyawan, akusisi, divestasi, dan lain-lain.

Sedangkan menurut Glueck dan Jauch (1989) strategi adalah rencana yang disatukan, luas dan berintegrasi yang menghubungkan keunggulan strategis perusahaan dengan tantangan lingkungan perusahaan, yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama dari perusahaan dapat dicapai melalui eksekusi yang tepat oleh organisasi.

Siagian (2004) mengartikan strategi adalah serangkaian keputusan yang dibuat oleh manajemen puncak dan harus diimplementasikan oleh semua jajaran dalam  organisasi untuk pencapaian tujuan organisasi tersebut. Definisi dari para ahli diatas mempunyai kesamaan dalam aspek pencapaian tujuan. Beranjak dari pencapaian tujuan inilah segala upaya mesti dirumuskan, dikomunikasikan dan dilaksanakan oleh semua stakeholder dalam organisasi.

Terus apa beda strategi dengan taktik?

Husein Umar dalam bukunya Riset Strategi Perusahaan (1999) memberikan rangkuman dari beberapa sumber yang dia kutip, yaitu sebagai berikut:


Strategi ini mesti diformulasikan, diterapkan dan dievaluasi. Dari sinilah kemudian muncul sebuah ilmu manajemen strategi. Ketika sebuah institusi bisnis ada di fase start up atau permulaan, semua aspek bisnis diformulasikan dan dijalankan oleh sedikit fungsi atau bahkan seorang saja, sehingga menjadi lebih mudah dipastikan kesesuaiannya dengan keinginan pemilik dalam mengembangkan bisnisnya, namun disisi lain bisa terjadi bahwa isi strateginya tidak adaptif dengan lingkungan dalam masa yang panjang. Umar (1999) membagi organisasi bisnis dalam 2 (dua) kategori yaitu bisnis yang mempunyai 1 (satu) bidang usaha dan bisnis yang mempunyai 2 (dua) atau lebih bidang usaha. Dia menjelaskan bahwa strategi antar keduanya akan sangat berbeda. Company strategy dan corporate strategy akan berbeda dalam segala aspek.

Dalam ilmu manajemen strategi, dikenal banyak sekali model manajemen strategi. Beberapa ahli seperti Lawrence R. Jauch, William F. Glueck, Fred R. David, J. David Hunger, Thomas L. Wheelen, John A. Pearce II & Richard B. Robinson serta pakar manajemen yang lain mengenalkan model manajemen stratejik. Umar (1999) menggambarkan model manajemen stratejik yang sederhana yaitu:

Dalam diagram di atas terlihat langkah awal dalam manajemen stratejik adalah merumuskan visi, misi dan falsafah perusahaan. Berdasar visi dan misi perusahaan, analisa lingkungan eksternal dan internal perusahaan dilakukan. Perusahaan mempunyai lingkungan yaitu semua hal yang memberikan pengaruh pada eksistensi bisnis perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung, baik yang bisa dipengaruhi atau dalam kendali perusahaan maupun tidak. Para pakar manajemen banyak merumuskan pilihan strategi bisnis dengan berbagai macam bentuk pengelompokan. Pilihan strategi bisnis ini tentu saja merupakan pengejawantahan dari analisa eksternal dan internal perusahaan yang sudah dilakukan dengan cermat dan comprehensif. Langkah selanjutnya dalam diagram di atas adalah menentukan sasaran jangka panjang yang seterusnya diterjemahkan dalam sasaran jangka yang lebih pendek durasi waktunya. Bagian akhir dari diagram di atas adalah tahapan eksekusi dari apa yang sudah dirumuskan.


Diagram diatas merupakan sebuah alur yang dinamis karena pada setiap tahapan mempunyai anak panah yang menuju ke tahapan sebelumnya. Ini memberikan pengertian bahwa dalam setiap tahapan perlu terus melakukan review dan bahkan modifikasi dari tahapan sebelumnya agar perusahaan berjalan dengan semestinya dan lebih baik. Manajemen perusahaan terus memikirkan dan mendiskusikan strategy perusahaan agar arah kapal terus sesuai dengan perubahan lingkungan perusahaan dan dengan cepat melakukan adaptasi demi keberlangsungan perusahaan.

Wabah virus Corona merupakan salah satu perubahan lingkungan saat ini. Virus corona ini tidak saja merupakan isu kesehatan akan tetapi telah menghantam sektor lain baik sosial, pendidikan, politik, ekonomi dan lain-lain. Perusahaan perlu melakukan analisa yang komprehensif untuk menentukan arah dan strategi perusahaan baik strategi jangka panjang maupun jangka pendek. Kebijakan “Stay at home” membuat hantaman luar biasa kepada uatmanya UMKM. Pasar terlihat senyap tanpa customer karena orang tidak lagi keluar rumah. Customer visit and offer mungkin layak untuk dikembangkan UMKM pada saat ini. Mendatangi customer bisa secara fisik atau dalam bentuk lain. Virus corona ini mengharuskan manajemen perusahan baik skala besar maupun UMKM untuk berpikir kreatif dan inovatif agar perusahaan tetap eksis.

Anda punya ide?


Ditulis oleh Fauzi Arif RH (FA-2020-05)

Thursday, April 9, 2020

Focus Group Discusion & Bedah Buku


Study Group ke-37 yang rencana awal akan diadakan di sebuah kampus seperti acara-acara IPOMS Surabaya sebelumnya, kita urungkan dalam rangka untuk mencegah penyebaran virus corona (Covid-19).

Untuk itu materi dan acara kali ini kita adakan secara online.

Focus Group Discusion
"The Circular Economy - Peluang dan Tantangannya di Era Industri 4.0"
Oleh : Erwin K. Awan

Bedah Buku
"Supply Chain Management untuk UMKM"
Oleh : Suryo Wahono

Hari / Tanggal : Minggu, 19 April 2020
Jam : 14.00 - 17.00

Pendaftaran
Gratis
Silahkan melakukan pendaftaran dengan mengisi link berikut
https://bit.ly/ipomsfgd

Friday, April 3, 2020

LOGISTICS MANAGEMENT

Word, ’Logistics’ is derived from French word ‘loger’,  which means art of war pertaining to movement and  supply of armies.

“Logistics means the art of managing the flow of raw  materials and finished goods from the source to the  user”. To get goods from where they arise to the right place  in the right form, at the right time, at the right cost,  “Logistics or physical distribution or distribution  logistics is an integral part of Marketing Process”.

According to Council of logistics  management: “Logistics is the process of  planning, implementing and controlling the  efficient, effective flow and storage of goods,  services and related information from point of  origin to point of consumption for the purpose  of conforming the customer requirement”.

Peluang Di Circular Economy

Dua abad terakhir perekonomian dunia tumbuh sangat pesat, namun juga diiringi oleh pengurasan sumber daya alam dengan laju yang kurang lebih sama. Dampaknya dunia bukan hanya akan kehabisan resources untuk generasi mendatang, yang seharusnya renewable seperti udara dan air-pun ikut rusak. Linear economy yang mendominasi dunia saat ini harus segera diakhiri karena membahayakan sustainability dunia itu sendiri, lantas apa penggantinya ?

Linear economy adalah ekonomi yang mengambil sumber daya alam baik tambang maupun hasil tanaman, kemudian diolah menjadi produk, dikonsumsi/digunakan kemudian sebagiannya menjadi sampah dan pemborosan. Secara ringkas, segala proses ‘take-make-consume or use and dispose’ adalah linear economy.

Proses satu arah inilah yang harus segera diakhiri, dan sudah sejak beberapa dasawarsa terakhir sejumlah inisiatif di berbagai bidang orang ingin mengganti yang linear tersebut dengan konsep yang berputar. Maka dari linear economy, muncullah penggantinya yang lebih baik yang disebut circular economy.

Dalam circular economy, sumber daya alam baik yang dari tambang maupun yang dari tanaman digunakan berulang-ulang sehingga dapat menghindari timbulnya sampah ataupun pemborosan – yang keduanya dalam bahasa Inggris disebut ‘waste’. Ketika kita makan dan membuang sisanya – dia disebut waste, demikian pula kita punya mobil tetapi 90% waktunya nganggur di garasi juga disebut waste.

Jadi dalam circular economy, tidak ada lagi waste dalam bentuk apapun. Wasted resources berupa material dan energy, wasted lifecycle, wasted capability, wasted value dan berbagai bentuk waste lainnya ditiadakan atau setidaknya diminimize. Setiap bentuk ‘waste’ harus bisa diubah menjadi ‘food’ atau makanan/input bagi proses produksi berikutnya.


Bagaimana caranya untuk mengeliminisai atau setidaknya meminimize waste ini ?, ilustrasi dibawah adalah beberapa cara yang sudah dan sedang kami rintis di lingkungan kami – sehingga bukan lagi wacana, tetapi sesuatu yang harus kita mulai dan tentu saja sambil terus disempurnakan.


Circular Economy

Cara yang pertama adalah re-use atau penggunaan berulang dari sumberdaya yang sama. Ini sudah beberapa tahun kita coba di salah satu kebun yang kami kelola, yaitu kebun cengkeh. Daun-daun cengkeh kering yang berguguran sepanjang malam, dia bisa dimanfaatkan untuk tiga proses sekaligus.

Proses pertama dia disuling, hasilnya berupa minyak daun cengkeh (Clove Leaf Oil – CLO) yang sekitar ¾ bagiannya adalah Eugenol – bahan dasar untuk sejumlah besar bio-based industrial chemical.

Proses kedua, setelah disuling – daun-daun tersebut sedikit dikeringkan untuk kemudian menjadi bahan bakar bagi penyulingan berikutnya. Jadi unit penyulingan daun cengkeh kami tidak perlu membeli bahan bakar. Proses ketiga adalah ketika pembakaran tersebut menyisakan abu, maka abu ini dikembalikan ke lahan cengkeh untuk menjadi pupuk atau sumber mineral baru.

Cara yang kedua adalah dengan share atau berbagi manfaat. Kalau ini yang paling mudah dipahami adalah apa yang dilakukan Go-Jek, Uber dlsb. Orang tidak lagi perlu membeli motor dan mobil karena dia bisa kemanapun dengan mudah dan murah kini.

Hal yang sama dapat kita lakukan di dunia pertanian. Traktor, mesin tanam, mesin panen dlsb. adalah barang mahal yang sangat sedikit petani yang mampu membelinya. Yang mampu membelinya-pun kebanyakan waktunya idle karena tidak mencapai skala ekonomisnya.

Maka dengan sharing economy di dunia pertanian, harusnya pertanian kita bisa menjadi sangat maju karena akan selalu ada resources yang bisa dishare penggunaannya. Tinggal masalah waktu saja untuk lahirnya startup-startup yang dapat menangkap peluang ini – dan bila Anda yang menggarapnya, insyaAllah bisa bermitra dengan iGrow yang telah merintisnya di sisi yang lain.

Cara yang ketiga adalah  produk-produk yang semula dijual, digunakan kemudian ketika  habis pakai menjadi sampah – diubah menjadi Product as A Services (PaAS). Ini yang kemudian disebut Output Economy, orang bukan butuh memiliki mobil – tetapi dia butuh mobilitas.

Di dunia pertanian ini yang sedang kami rintis dengan teknologi Growy- Agriculture Dashboard. Teknologi IoT yang kami kembangkan lengkap dengan system cloud server-nya untuk memonitor parameter-parameter ladang pertanian dari suhu, kelembaban, cahaya, kadar air tanah sampau nutrisi total – terlalu njlimet apabila dijual sebagai produk kepada para petani kita yang rata-rata sangat kecil dan wawasan teknologynya lemah.

Tetapi bukannya mereka tidak butuh, yang mereka butuhnan hanya saja bukan teknologinya – yang dibutuhkan adalah manfaatnya untuk bisa bertani dengan optimal mengikuti karakteristik dari lahan pertaniannya. Maka mereka tidak perlu nantinya membeli teknologi ini, mereka cukup menikmati layanan informasinya saja – sehingga bisa berbayar dengan murah atau bahkan bisa juga gratis tergantung dari bisnis model yang nantinya berkembang dan beradaptasi.

Setelah dengan tiga cara – ‘re-use’, ‘share’ dan ‘PaAS’  tersebut di atas masih juga muncul waste , maka waste ini-pun harus diolah. Yang dia berupa organic material dia di-decomposed menjadi organic nutrient yang kembali ke lahan, sedangkan yang berupa non-organic material dia bisa di recycle menjadi technical nutrient sebagai bahan baku untuk membuat mesin dan alat-alat berikutnya.

Bila dunia baru mengenal circular economy dalam beberapa dasawarsa terakhir, umat Islam harusnya bisa menjadi contoh karena dasar ekonomi kita memang harus berputar. Dasar ekonomi kita ada di surat Al-Hasyr ayat 7 : “…Agar harta itu tidak hanya berputar di golongan yang kaya diantara kamu…”.

Harta sudah berputar tetapi putarannya masih hanya di golongan yang kaya saja – itu tidak boleh, apalagi bila harta itu tidak berputar – dia menjadi waste, tidak berguna bagi yang memilikinya apalagi orang lain.

Bahkan ada kabar dariNya juga tentang dengan siapa kita bersaudara bila masih melakukan pemborosan : “ Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaiton itu sangat ingkar kepada Tuhannya” (QS Al-Israa 27).

Poin yang terakhir ini bisa digunakan para orang tua untuk menyiapkan anak-anak yang ready untuk memasuki era circular economy. Salah satu cara kami melihat apakah murid-murid sekolah kami di Kuttab Al-Fatih sudah mulai menyerap apa yang diajarkan ustad-ustadnya adalah dengan melihat piringnya ketika mereka selesai makan.

Bila piring itu begitu bersih – nyaris seperti piring yang belum dipakai makan – maka si murid telah mulai paham tentang apa yang dipelajarinya. Dan ini juga bisa dilakukan untuk kita semua, bersihkah piring kita ketika selesai makan ? Bila piring kita bersih, insyaAllah kita ready untuk bersaing di era circular economy – dan menjauhkan syaitan dari keluarga kita. InsyaAllah.


Sumber :
https://blog.igrow.asia/peluang-di-circular-economy/

Related Posts