Tuesday, September 29, 2020

BALANCED SCORECARD : Design & Implementasi

Pada hari Rabu, tanggal 30 September 2020, sebagai collaborative action antara IPOMS Surabaya dengan kampus UWM (Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya) dilaksanakan kuliah tamu, dikarenakan masih dalam masa pandemi, sehingga kuliah tamu melalui online. 

Kali ini dari IPOMS Surabaya diwakili oleh Erwin K. Awan, Resource Manager dari perusahaan Veolia.

Topik yang dibawakan cukup menarik yaitu BALANCED SCORECARD : Design & Implementasi.

Berawal dari Drs. Robert Kaplan & David Norton (Harvard Business School) yang memperkenalkan kerangka kerja pengukuran kinerja dengan menambahkan pengukuran kinerja non-finansial strategis ke metrik keuangan tradisional untuk memberi manajer dan eksekutif pandangan yang lebih 'seimbang' tentang kinerja organisasi.

Metrik non-keuangan ini sangat berharga terutama karena mereka memprediksi kinerja keuangan di masa depan, bukan hanya melaporkan apa yang sudah terjadi.

Artikel mereka (1996), menjelaskan bagaimana Balanced Scorecard dapat membantu manajer senior secara sistematis menghubungkan tindakan saat ini dengan tujuan masa depan.

Balanced Scorecard pada dasarnya menyerukan organisasi untuk membuat seperangkat metrik internal yang akan membantu mereka menilai kinerja bisnis mereka di 4 area utama (Umumnya disebut sebagai ‘Perspektif'):


Keuangan (Financial)

Metrik scorecard biasanya mencakup arus kas, kinerja penjualan, pendapatan operasi atau laba atas ekuitas.

Pelanggan (Customer)

Dengan metrik kartu skor seperti:% penjualan dari produk baru, pengiriman tepat waktu, skor promotor bersih, dan sebagainnya.

Proses Bisnis Internal (Internal Business Process)

Ini termasuk mengukur hal-hal seperti: biaya unit, waktu siklus, hasil, tingkat kesalahan, dll.

Pembelajaran dan pertumbuhan (Learning & Growth)

Contoh metriknya adalah: skor keterlibatan karyawan, tingkat retensi staf berkinerja tinggi, peningkatan keterampilan staf, dll.



Sunday, September 27, 2020

Selamat Ulang Tahun Kereta Api

OpinionDay#63

Oleh : Taufan Yanuar (SSG-007)

Hari ini, Senin tanggal 28 September 2020 adalah hari ulang tahun PT Kereta Api Indonesia yang  merayakan ulang tahun ke-75. 

75 tahun yang lalu, yaitu pada tanggal 28 September 1945, saat Indonesia telah menyatakan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945, para pekerja kereta api menduduki Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij, Bandung. Lalu para pekerja yang tergabung dalam Serikat Buruh Kereta Api (SBKA) meminta persetujuan kepada Abikoesno Tjokrosoejoso, Menteri Perhubungan saat itu untuk mendirikan institusi kereta api milik rakyat Indonesia, dan terbentuklah Djawatan Kereta Api Indonesia Republik Indonesia (DKARI).

Tepat tahun lalu juga, topik road train pernah disinggung dalam diskusi bersama Surabaya Study Group yaitu mengenai perbandingan utilisasi tol trans jawa untuk pemerataan pembangunan Jawa dengan utilisasi kargo via kereta api.

Menggunakan moda transportasi kereta api mempunyai banyak kelebihan. Untuk pengiriman komoditas yang nilai per unitnya rendah dan dalam volume besar, kereta api menjadi pilihan karena kapasitas angkutnya yang sangat besar. Sebuah gerbong datar atau gerbong barang dapat berkapasitas 2 kali lipat kapasitas truk.

Kelebihan kereta api lainnya adalah waktu tempuh yang lebih pasti, jika dibandingkan menggunakan truk karena tergantung dari kondisi volume angkutan jalan raya yang padat, kondisi infrastruktur jalan juga buruk sehingga waktu tempuh moda jalan darat menjadi sulit diprediksi. Faktor lain lebih aman dan tidak ada pungutan lain-lain.

Jalur lintasan barang terpanjang di dunia menggunakan kereta api adalah dari China ke Eropa yang sudah digunakan sejak tahun 2016. Barang-barang buatan China yang diekspor ke Eropa menggunakan jalur rel kereta api yang melintasi Rusia, Belarusia, Kazakhstan, hingga ke Spanyol menempuh perjalanan sejauh 13.261 kilometer dengan total waktu tempuh 18 hari. 

Dengan menggunakan jalur kereta api, secara waktu tempuh bisa 2 hingga 3 kali lebih cepat daripada via laut. Misalnya, pengiriman peti kemas dari China ke Hamburg di Jerman via laut dapat memakan waktu 30 hingga 45 hari.

Di Amerika Serikat kereta api juga menjadi peran utama dalam angkutan barang. Kerata api ini mengangkut sekitar 700 miliar ton kargo pada era 70 dan 80-an pada tahun 2005, sekarang volumenya sudah 2 kali lipat menjadi sekitar 1,5 triliun ton. Bahkan berdasarkan data terbaru, total volume angkutan barang di Amerika Serikat sekitar 3 triliun ton.

Kereta api memang telah menjadi, akan menjadi dan selalu menjadi moda transportasi massal terfavorit, terutama untuk jarak jauh. 

Selamat ulang tahun KAI.


Sumber :

https://www.tribunnewswiki.com/2019/09/27/hari-ini-dalam-sejarah-28-september-hari-kereta-api-nasional

https://internasional.kompas.com/read/2018/12/07/08022471/ini-lintasan-kereta-barang-terpanjang-di-dunia-dari-china-hingga-eropa?page=all.

https://www.kaskus.co.id/thread/5481785adc06bd2b768b456f/10-negara-dengan-jaringan-kereta-api-terbaik-di-dunia/


Saturday, September 19, 2020

Turnaround Management: Ramuan Keberhasilan (Bagian 1)

OpinionDay #62

Oleh : Fauzi Arif RH (SSG-004)

Ketika organisasi dalam situasi yang tidak baik dan akan melakukan turnaround management, biasanya tindakan awal yang segera diambil adalah yang dikenal dengan sebutan stop bleeding yang dimaknai dengan menghentikan pengeluaran-pengeluaran. Istilah ini diambil dari istilah kesehatan yakni ketika seseorang dalam pendarahan, maka langkah yang segera dilakukan adalah menutup pendarahan sebelum melakukan tindakan medis lain. Dalam edisi yang lalu “Turnaround Management: An Overview” kita sedikit berdiskusi tentang turnaround dan 7 (tujuh) aspek penting dalam Turnaround menurut Slatter dan kawan-kawan dalam bukunya Leading Corporate Turnaround. 7 (tujuh) aspek penting tersebut adalah Crisis Stabilisation, New Leadership, Stakeholder Management, Strategic focus, Crritical Process Improvement, Organizational Change dan Financial restructuring. 

Coba kita bahas secara singkat satu per satu ya.


New Leadership (Kepemimpinan yang baru)

Kondisi perusahaan yang memburuk disamping disebabkan oleh faktor eksternal, tentu juga karena faktor internal. Umumnya sorotan diarahkan pada pemimpin senior perusahaan yang dinilai tidak mampu menerapkan kepemimpinan yang memadai untuk melakukan langkah-langkah jitu dalam mengantisipasi keadaan. Dalam situasi seperti ini biasanya pemegang saham melakukan penggantian pimpinan perusahaan dengan harapan bisa melakukan langkah-langkah turn-around guna menyelamatkan perusahaan dan mengembalikan pada posisi yang baik. Slatter dan kawan-kawan menyarankan 2 (dua) strategi generic hal ini yaitu mengganti pimpinan puncak atau dikenal dengan sebutan Chief Executive Officer (CEO) dan mengganti Senior Management yang lain. Koq bisa begitu?

Setidaknya ada 2 (dua) alasan kenapa penggantian CEO sering atau mungkin mesti dilakukan yaitu bahwa CEO adalah pihak yang secara prinsip merupakan arsitek dari kegagalan perusahaan sehingga dianggap suatu hal yang mustahil jika CEO tersebut dapat menciptakan suatu solusi dari keadaan yang terjadi. Hal ini bisa saja bahwa CEO tersebut punya style kepemimpinan yang sudah dianggap tidak cocok lagi dengan situasi yang berkembang baik situasi lingkungan ekternal perusahaan maupun internal perusahaan. Alasan kedua dari penggantian CEO adalah pemegang saham ingin mengirimkan pesan yang sangat kuat kepada pemangku kepentingan (stakeholders) bahwa sesuatu yang positif sedang dilakukan untuk memperbaiki kinerja perusahaan. Tapi senior management koq juga diganti?

Di banyak organisasi, manajemen senior yang biasanya bekerja langsung di bawah CEO atau lingkaran 1 mempunyai karakter dan value yang relatif sama dengan sang CEO dan tidak sedikit pula yang kemudian menjadi penghalang dari sebuah perubahan radikal dalam organisasi perusahaan. Penggantian senior management menjadi perlu juga untuk dlilakukan dengan selektif untuk memuluskan pelaksanaan transformasi perusahaan dengan cepat. Selektif dalam penggantian manajemen senior diharapkan bahwa masih ada yang mengetahui kondisi perusahaan dan dapat memberikan masukan pada tim manajemen yang baru.

Di bawah ini adalah diagram yang dikenalkan Slatter dan kawan-kawan dalam menentukan seleksi dari manajemen yang ada untuk kemudian bergabung dalam tim manajemen turn-aorund perusahaan, yaitu:


Pengambilan keputusan dalam proses seleksi tim manajemen mesti dilakukan dengan sangat hati-hati agar tidak menghasilkan tim yang tidak tepat.


Crisis stabilization (Stabilisasi Krisis)

Ketika perusahaan dalam kondisi kurang baik, maka biasanya situasi organisasi penuh goncangan dan kurang kondusif yang disebabkan posisi keuangan yang tidak baik dan lemahnya kendali manajemen. Pimpinan Turn around harus segera mengambil tindakan secara cepat untuk mengembalikan situasi. Hal ini bertujuan antara lain:

1. Mengamankan uang perusahaan dalam waktu pendek dan dengannya diperoleh kesempatan untuk mengembangkan rencana turnaround dan restruksisasi keuangan perusahaan.

2. Membangun kembali kepercayaan pemangku kepentingan dengan menunjukkan bahwa pimpinan senior telah mengendalikan situasi.  

       

Slatter dan kawan-kawan mengidentifikasi 5 (lima) kunci tugas kepemimpinan dalam fase crisis stabilization ini, yaitu:

Mengambil tongkat kendali

Dalam upaya menyukseskan company turn-around, kendali perusahaan harus segera diambil alih utamanya pada aspek yang berhubungan dengan keuangan perusahaan. Manajemen puncak perlu segera membuat kebijakan sebagai aturan dasar dalam masa krisis “turn-around” untuk dipatuhi dan semua level menjadi selaras dengan apa yang diinginkan. Hal ini sangat diperlukan agar tidak ada yang bekerja atau mengambil keputusan di luar kendali bahkan kadang semua keputusan yang menyangkut aspek tertentu utamanya yang berhubungan dengan keuangan harus mendapatkan persetujuan dari manajemen puncak. No execution without approval, kira-kira seperti.


Mengambil Keputusan yang Sulit

Dalam situasi sulit, terkadang informasi yang ada tidaklah sempurna keakuratan dan kelengkapannya. Pimpinan Turn-around tetap dituntut untuk mengambil keputusan yang tepat dengan cepat karena berpacu dengan waktu. Keputusan-keputusan yang mesti dibuat tentu tidak saja pada aspek keuangan tetapi bisa terkait dengan tim pelaksana atau tim operasional yang bertugas mengeksekusi kebijakan dan program yang dicanangkan.


Menjaga Kepemimpinan yang Visible

Ketika proses turn-around berlangsung dan setelah arah dan kebijakan sudah dicanangkan, pimpinan puncak tetap terus menunjukkan kepemimpinannya serta mulai memberdayakan tim manajemen senior untuk tampil ke permukaan. Pimpinan puncak tetap dituntut untuk tampak dalam perintah, memimpin rapat-rapat penting atau sulit, mengidentifikasi masalah-masalah secara riil time dan membangun komunikasi.


Menciptakan hasil yang cepat

Untuk menciptakan moral yang tinggi, pimpinan puncak harus mencari dan menciptakan keberhasilan yang secara cepat bisa dirasakan oleh seluruh anggota organisasi atau bahkan bisa diketahui stakeholder yang lain. Hal ini untuk membangun kepercayaan terhadap jalannya program turn-around perusahaan dalam upaya mencapai keberhasilan yang besar.


Menangani perbedaan

Perbedaan pandangan dan pendapat akan selalu ada dalam setiap organisasi apalagi di organisasi yang bermasalah. Pimpinan puncak mesti punya kemampuan dalam menangani perbedaan pendapat ini dengan segera dan mencegah agar tidak menjadi konflik yang menjurus pada situasi yang destruktif. 


Dalam fase crisis stabilization ini, strategi generic yang ditawarkan oleh Slatter dan kawan-kawan meliputi taking control, Cash management, Asset reduction, short term financing dan first step cost reduction. Pimpinan puncak harus memegang kendali dengan kuat pada masa krisis yang dialami perusahaan dan sedikit demi sedikit bisa dilonggarkan ketika keadaan perusahaan sudah memungkinkan dan atau sesuai dengan roadmap turn-around yang digariskan. Aset-aset perusahaan perlu dilihat dengan lebih detail dan dikeluarkan atau dijual jika memang tidak relevan dengan upaya penyelamatan perusahaan. Perusahaan yang decline biasanya punya masalah dalam keuangan dan pada saat itu tentu berat untuk mengubah moncong perusahaan dari menukik ke arah mendatar atau menjulang ke atas. Perusahaan  butuh energi yang lebih besar dari biasanya untuk menggerakkan enginenya. Saat itulah pimpinan puncak mesti berupaya sekuat tenaga untuk mendapatkan pembiayaan jangka pendek apakah dari institusi keuangan atau dana segar dari investor. Selanjutnya adalah strategi first cost reduction dilakukan yaitu melakukan prioritas pada kegiatan yang melibatkan aspek keuangan serta kegiatan-kegiatan lain. Setiap aktifitas dievaluasi dengan seksama tingkat kebutuhan dan dampak terhadap kinerja perusahaan dalam jangka pendek. 


Itulah 2 (dua) dari 7 (tujuh) aspek atau bumbu dalam turn-around management yang mesti diramu dengan seksama dan hati-hati. Kita akan lanjutkan diskusi tentang aspek atau bumbu yang lain di edisi yang akan datang...


Salam..


Ditulis oleh Fauzi Arif RH (FA-2020-08)

Tuesday, September 15, 2020

Aset Penting Yang Wajib Dijaga Oleh Suatu Organisasi Maupun Perusahaan


OpinionDay #61
Oleh : Widhy Wahyani (SSG-140)

Aset. Berbicara mengenai aset, terlebih dulu kita mengetahui ulasan terkait dengan aset sebagai berikut: aset adalah semua sumber ekonomi atau kekayaan yang dimiliki oleh entitas yang diharapkan mampu memberi manfaat usaha di masa mendatang. Sumber ekonomi atau kekayaan tersebut adalah sumber daya yang dimiliki, baik dalam bentak atau hak kuasa yang didapatkan di masa lalu sehingga dapat memberi manfaat di masa mendatang, kutipan dari tulisan Novia Widya Utami dalam 2 Aset Penting Yang Aset Wajib Dijaga Perusahaan.

Dalam suatu organisasi/perusahaan apapun industrinya, tentu tidak pernah lepas dari berbagai macam permasalahan yang terjadi, baik itu secara internal maupun eksternal. Salah satu permasalahan yang berdampak pada perkembangan perusahaan ialah bagaimana perusahaan memperlakukan karyawan secara adil dan bijaksana seperti yang telah dikutip dari tulisan Ansel.Atdjas dalam Salah Satu Aset Penting Yang Wajib Dijaga oleh Perusahaan adalah Karyawan. Hal ini termasuk dalam ranah Manajemen Sumber Daya Manusia, dimana berisi mengenai tata kelola Sumber Daya Manusia (SDM).

Untuk sekedar mengetahui lebih lanjut terkait Sumber Daya Manusia (SDM), seperti yang dikutip dari Human Development Report 2010, The Real Wealth of Nations: Pathways to Human Development, UNDP, bahwa SDM merupakan aset yang sangat berharga atau sebuah investasi besar yang akan menjadi faktor utama yang menentukan suatu keberhasilan sebuah negara ataupun sebuah organisasi. Pengelolaan Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) yang tepat bagi sebuah negara dan sebuah organisasi akan menjadi faktor utama dan membawa kesuksesan yang maksimal. Suatu bangsa yang unggul memiliki SDM‐SDM tangguh yang akan mampu membawa bangsa tersebut menuju kesuksesan dan mendapat nilai lebih di mata bangsa lain. Misalnya, negara Jepang dan Singapore, mereka cukup disegani di antara bangsa‐bangsa Asia umumnya dikarenakan keunggulan SDM mereka. Walaupun dari segi sumber daya alam mereka tidak sekaya sumber daya alam yang dimiliki bangsa kita, namun kemajuan kedua negara tersebut begitu pesat dan diperhitungkan oleh negara‐negara di dunia ini. 

Dengan orientasi yang difokuskan untuk membangun manusia Indonesia, nantinya kita tidak hanya menjadi penonton orang‐orang luar yang mengolah kekayaan alam negeri ini, tetapi justru SDM Indonesia yang akan mengolahnya demi kepentingan bangsa sendiri. Indonesia sebagai bangsa yang kaya akan berbagai sumber daya alam, pada prakteknya belum bisa mengoptimalkan kekayaan tersebut secara maksimal, karena Indonesia memiliki keterbatasan kualitas SDM.   Banyak sumber daya alam bangsa ini tereksploitasi tanpa timbal balik kesejahteraan masyarakat yang setara.  Disisi lain banyak juga SDM Indonesia yang akhirnya harus bekerja di negeri tetangga dengan konsekwensi banyaknya kasus‐kasus pelecehan SDM yang bermunculan. Kecenderungan seperti itulah yang harus menjadi isyarat bagi bangsa kita untuk terus-menerus belajar dan siap untuk meningkatkan kualitas SDM‐nya.

Menurut Laporan UNDP1 (United Nations Development Programmed) di dalam Human Development Report 2010, Indeks pembangunan manusia atau kualitas SDM Indonesia masih berada di urutan ke 108. Jika dibandingkan negara tetangga terdekat kita yaitu Singapore yang sudah berada di urutan ke 27. Perbedaan yang cukup luar biasa. Pengukuran kualitas manusia ini menegaskan bahwa pengelolaan SDM secara benar merupakan subjek dari sebuah pembangunan.   Sebuah organisasi atau perusahaan juga akan mampu memenangkan persaingan di dunia global dan mampu menunjukan eksistensinya jika didukung oleh SDM‐SDM yang berkualitas dan potensial didalam organisasinya tersebut. SDM‐SDM di dalam sebuah organisasi tersebut merupakan keunggulan dari organisasi yang bersangkutan, dan merupakan sebuah asset besar yang tak ternilai harganya. SDM atau karyawan di dalam sebuah organisasi ini sangat penting peranannya dalam keberhasilan sebuah organisasi atau perusahaan, fasilitas canggih dan lengkap belum tentu merupakan jaminan kesuksesan sebuah organisasi jika tidak diimbangi kualitas SDM yang mampu memanfaatkan fasilitas tersebut. Jadi, secanggih apapun teknologi sebuah organisasi, tetaplah diperlukan SDM yang cakap untuk mengoperasikannya. 

Contoh sederhana adalah banyak perusahaan yang hanya mempekerjakan sedikit karyawan saja namun bisa mencapai sukses dan menghasilkan produk barang atau jasa yang lebih baik jika dibandingkan beberapa perusahaan nasional yang memiliki banyak karyawan dan banyak fasilitas pula. Hal ini di karenakan kualitas SDM yang berbeda. SDM di dalam sebuah organisasi memerlukan pengelolaan yang optimal disertai pengembangan dan peningkatan kualitas yang terus menerus agar hasil kerja juga bisa terus menerus meningkat. Itulah sebabnya diperlukan sebuah departemen atau unit atau divisi khusus yang akan menangani SDM ini, biasanya dikenal dengan divisi atau departemen SDM. Dimana divisi ini akan dikelola oleh seseorang yang biasanya disebut dengan Manager atau Direktur SDM. Sedangkan penerapan atau pengelolaannya di dalam sebuah organisasi dikenal dengan MSDM. Bisa dikatakan bahwa MSDM merupakan sebuah ilmu atau cara untuk mengatur serta mengelola SDM yang dimiliki secara maksimal sehingga dapat mencapai tujuannya (goal) dengan tepat.

Namun ada kalanya sejumlah karyawan dalam menjalankan pekerjaannya, pernah mengalami berbagai macam rasa kecewa dengan beragam penyebabnya. Adapun kekecewaaan yang dialami oleh karyawan, seringkali menyebabkan mereka mengundurkan diri dari perusahaan. Tentunya ada beberapa alasan, salah satunya adalah perusahaan hanya mementingkan profit daripada kesejahteraan karyawannya. Sebenarnya karyawan itu juga manusia dan dalam hal ini dibenarkan jika karyawan disebut aset bagi organisasi/perusahaan. Aset dapat dikatakan sebagai komponen penting dalam suatu organisasi/perusahaan. Muncul satu pertanyaan, mengapa karyawan berperan penting dalam menjalankan sebuah organisasi/perusahaan ?

Untuk mengetahui lebih dalam mengenai apa yang dimaksud dengan aset itu, berikut kutipan dari  Novia Widya Utami bahwa aset dapat diakui jika semua sumber ekonomi dapat diukur dengan satuan mata uang, baik rupiah, dolar, atau mata uang lainnya. Aset merupakan bagian penting dalam sebuah perusahaan. Dengan adanya aset yang dimiliki perusahaan, bisnis dapat terus beroperasi dengan lancar. Aset bukan hanya dalam bentuk uang tunai, tanah, bangunan, peralatan, ataupun perlengkapan. Namun aset juga dapat berupa sumber daya manusia seperti karyawan dan pelanggan.

Merujuk pada beberapa perusahaan yang begitu memperhatikan kesejahteraan karyawannya dengan memperhatikan work environment, convenience in work, good management salary system, promotion, bahkan menerapkan dengan baik the right man on the right place, developing potential employees dan sebagainya. Hal-hal inilah yang tercakup dalam Manajemen Sumber Daya Manusia atau biasa disingkat dengan MSDM, dimana memiliki peran yang cukup signifikan pada perkembangan suatu perusahaan. Pada dasarnya, pengertian manajemen SDM sendiri yaitu upaya atau cara dalam mengelola sumber daya manusia guna tercapainya tujuan organisasi atau perusahaan. Tanpa memiliki kemampuan manajemen SDM yang mumpuni, kemampuan perusahaan dalam mencapai kesuksesan bisnis akan lebih sulit untuk bisa dilakukan. Jadi, bisa dikatakan bahwa manajemen SDM adalah salah satu aspek krusial perusahaan agar bisa berkembang dan memiliki daya saing yang tinggi. Kutipan dari Irene Radius Saretta dalam tulisannya yang berjudul Manajemen Sumber Daya Manusia Sebagai Upaya Mencapai Target Organisasi.

Lebih jauh, hal-hal inilah yang bisa mendorong daya saing perusahaan itu sendiri, karena produktivitas karyawan meningkat. Lebih tepatnya, menguntungkan kedua belah pihak, yaitu perusahaan dan karyawannya.

Bisa dikatakan bahwa adanya kepuasan karyawan terhadap perusahaan, bisa berpotensi menyebabkan karyawan untuk memberikan sesuatu yang terbaik bagi perusahaan, sehingga bisa dikatakan bahwa karyawan sangatlah berperan penting dalam perkembangan suatu organisasi/perusahaan.


Referensi:
[1]. “Salah Satu Aset Penting Yang Wajib Dijaga Oleh Perusahaan”. Kompasiana. 15 Agustus 2019. 12 September 2020. https://www.kompasiana.com/anselmuspetrusatdjas1136/5d54fe960d823033dc05f185/salah-satu-aset-penting-yang-wajib-dijaga-oleh-perusahaan-adalah-karyawan.
[2]. “2 Aset Penting Yang Wajib Dijaga Perusahaan”. Jurnal Entrepreneur. 30 Desember 2019. 12 September 2020. https://www.jurnal.id/id/blog/2017-2-aset-penting-yang-wajib-di-jaga-perusahaan/.
[3]. “Manajemen Sumber Daya Manusia Sebagai Upaya Mencapai Target Organisasi”. Cermati.com. 22 Oktober 2019. 12 September 2020. https://www.cermati.com/artikel/manajemen-sumber-daya-manusia-sebagai-upaya-mencapai-target-organisasi.
[4]. “The Real Wealth of Nations: Pathways to Human Development, UNDP”. Human Development Report 2010. 20th Anniversary Edition. November 2010. 12 September 2020. http://hdr.undp.org/sites/default/files/reports/270/hdr_2010_en_complete_reprint.pdf

Sunday, September 13, 2020

Plans & Planning


Plans are of little importance, but planning is essential.

Selamat pagi, semoga hari ini bisa berjalan dengan lancar sesuai dengan rencana anda.

Wednesday, September 9, 2020

Pentingnya Data Bagi Sebuah Organisasi Maupun Perusahaan


OpinionDay #60
Oleh : Widhy Wahyani (SSG-140)

Data. Jika kita berbicara mengenai data, sebaiknya terlebih dahulu kita mengetahui makna kata “data” itu sendiri. Kata “data” berasal dari bahasa Yunani “datum” yang mempunyai arti fakta, dan dalam kamus bahasa Inggris bermakna majemuk. Sehingga jika kita menulis kata data yang dimajemukkan, seperti sekumpulan data, data-data, dan sejenisnya. Seandainya kita bermaksud menyatakan sekumpulan data, seyogyanya memilah tipe atau jenis datanya lebih dahulu. Dengan contoh sebagai berikut:
  • data minuman beras kencur yang kemasan botol plastik
  • data penerima bantuan gaji selama pandemik di Jawa Timur
  • kumpulan data penderita COVID-19 di Kabupaten Nganjuk
  • himpunan data pengelola dapur darurat dalam masa PSBB di DKI Jaya

Dimana diketahui bahwa data bisa dikatakan sebagai hal utama yang dikaji dalam masalah Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Pemanfaatan dan pemakaian data mempunyai banyak ruang lingkup. Adapun pembahasan terkait dengan definisi data yang berasal dari bermacam sumber adalah sebagai berikut:

Seperti yang dikutip dari tulisan Prayitno, W. dalam Pentingnya Data Dan Informasi, bahwa data menggambarkan sebuah representasi fakta yang tersusun secara terstruktur, dengan kata lain bahwa “Generally, data represent a structured codification of single primary entities, as well as of transactions involving two or more primary entities .” (Vercellis, 2009: 6). Selain deskripsi dari sebuah fakta, data dapat pula merepresentasikan suatu objek sebagaimana dikemukakan oleh Wawan dan Munir (2006: 1) bahwa “Data adalah nilai yang merepresentasikan deskripsi dari suatu objek atau kejadian (event) “. Dapat dikatakan bahwa data adalah suatu objek, kejadian, atau fakta yang didokumentasikan dengan kodifikasi terstruktur untuk suatu atau beberapa entitas.

Sedangkan informasi adalah sesuatu yang dihasilkan dari pengolahan data. Dimana data yang sudah tersedia diproses dan dikemas sedemikian rupa sehingga menjadi suatu informasi yang bermanfaat. Selanjutnya, definisi informasi dari beragam sumber, seperti yang dikutip dari tulisan Prayitno, W. dalam Pentingnya Data Dan Informasi bahwa informasi merupakan suatu hasil dari pemrosesan data menjadi sesuatu yang bermakna bagi yang menerimanya, sebagaimana dikemukakan oleh Vercellis (2009: 7) “Information is the outcome of extraction and processing activities carried out on data, and it appears meaningful for those who receive it in a specific domain .” Selain merupakan hasil dari pengolahan data, informasi juga menggambarkan sebuah kejadian, sebagaimana dikemukakan oleh Wawan dan Munir (2006: 1) bahwa “Informasi merupakan hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) dengan lebih berguna dan lebih berarti “.

Dengan bahasa lain bahwa informasi merupakan sesuatu yang dihasilkan dari pengolahan data supaya lebih gampang dipahami dan mempunyai makna yang mendeskripsikan suatu peristiwa dan fakta yang ada.

Mungkin bagi beberapa individu, pebisnis atau bahkan bagi orang banyak, data dianggap sebagai sesuatu hal yang kurang penting atau bahkan tidak penting alias remeh-temeh. Namun melebihi fungsi dari data itu sendiri, sebenarnya data merupakan modal utama atau bahkan sesuatu hal yang mutlak bagi kesuksesan strategi sebuah organisasi maupun perusahaan yang sedang dijalankan.

Tidak jarang sebuah organisasi bahkan perusahaan yang dijalankan tanpa data. Dalam hal ini yang dimaksud adalah data masa lalu, data saat ini maupun data yang akan datang. Bisa dikatakan bahwa organisasi maupun perusahaan yang dijalankan tersebut berjalan tanpa panduan, sehingga roda bisnis dijalankan dengan jalan merabaraba.

Memang bagi beberapa organisasi maupun perusahaan, data merupakan sesuatu hal yang belum familiar dan bahkan belum difikirkan sama sekali. Mereka belum menyadari makna penting data. Sebenarnya dengan data, suatu perusahaan bisa mengalahkan pasar apapun yang dimasukinya. Bahkan mereka juga bisa menaklukkan siapapun pesaing yang dihadapi. Dalam hal ini tentunya menggunakan asumsi bahwa produk dan strategi kita tepat dan dengan sasaran yang tepat pula di pasar tersebut.

Berikut kegunaan data bagi organisasi maupun perusahaan yang akan maupun sedang dijalankan adalah dapat digunakan sebagai bahan dalam pengambilan keputusan:

  • Sebagai penentu jenis kegiatan yang akan dilaksanakan
  • Sebagai pilihan/teknik untuk melaksanakan kegiatan
  • Penentu seberapa luas lingkup kegiatan yang akan dilakukan
  • Sebagai penentu personil yang akan melaksanakan kegiatan
  • Sebagai penentu durasi waktu yang akan diperlukan untuk menyelesaikan kegiatan
  • Sebagai penentu waktu yang tepat untuk memulai kegiatan
  • Sebagai penentu seberapa besar anggaran yang diperlukan
  • Sebagai penentu personil yang akan bertanggung jawab dalam melaksanakan kegiatan

Data yang akan digunakan sebagai dasar untuk menentukan keputusan seyogyanya melalui proses terlebih dahulu sesuai dengan keinginan maupun kebutuhan pemakainya. Berbagai macam pengolahan data yang sering diaplikasikan adalah sebagai berikut:

  • Pengolahan secara aritmatika (perkalian, pembagian, penambahan, pengurangan, pembulatan atau penghilangan pecahan).
  • Pengolahan secara statistika (rataan, minimum, maksimum, standar deviasi, dan distribusi frekuensi).
  • Pengolahan data dengan pengurutan, pengelompokan, pemilahan, pengabaikan data yang tidak diperlukan.

Data yang dimanfaatkan sebagai informasi bagi organisasi maupun perusahaan seharusnya disampaikan sesuai dengan keperluannya, baik terkait dengan kelengkapan materinya, timing (waktu) saat penyampaian informasinya, kevalidan datanya, dan sebagainya. Bisa dicontohkan dalam hal ini, adalah seorang manajer marketing yang memerlukan informasi terkait dengan market condition, competitor condition, macro economic condition, company strength, company financial strength, dan sebagainya. Agar dapatnya suatu informasi dilakukan secara cepat dan teliti pada era milenial ini, suatu organisasi maupun perusahaan pada umumnya memanfaatkan komputer, dimana di dalam Central Processing Unit-nya didisain sebuah sistem basis data. Adapun Sistem Informasi Manajemen merupakan kerjasama yang harmonis antara man dan machine (komputer). Sehingga sebisa mungkin semua alat-alat perkantoran dibuat bisa dirangkai penggunaannya dengan komputer (office automation), sebagai contoh: penggunaan video conference (tele-conference), email, e-voice, internet, facs, dan sebagainya.

Adapun ketersediaan informasi dan kecepatan dalam memperoleh informasi dapat diartikan sebagai “senjata” yang ampuh dalam memenangkan persaingan dalam pasar global dewasa ini. Sehingga dengan semakin sibuknya para manajer maupun pimpinan, dimana jadual aktivitas semakin ketat, dapat membuat mereka tidak mempunyai waktu lagi membaca laporan yang bertumpuk-tumpuk dari setiap bagian di organisasi maupun perusahaan yang dikelolanya. Oleh karena itu diperlukan suatu cara yang disebut Decision Support System (DSS) yaitu computer system yang dapat membantu para manajer maupun pimpinan untuk mengambil keputusan secara cepat dan tepat.

Referensi:

“Pentingnya Data Dan Informasi”. LPMP D. I. Yogyakarta Kementrian Pendidikan dan

Kebudayaan. 25 April 2013. 6 September 2020, jam 19.00 WIB.

https://lpmpjogja.kemdikbud.go.id/pentingnya-data-dan-informasi/. 6 September 2020.

Saturday, September 5, 2020

Melawan Diri Sendiri untuk Memulai Menulis Opinion Day

Apakah sebegitu parahnya? Apakah sebegitu beratnya? 


OpinionDay #59
Oleh : Widhy Wahyani (SSG-140)

Jujur, tulisan ini terinspirasi usai mengikuti meeting online dengan rekan-rekan senior IPOMS – SSG Surabaya pada hari Sabtu, tanggal 5 September 2020, jam 14.00 WIB. Dikarenakan sore itu saya ada 4-5 meeting online, jadi ada beberapa meeting yang hanya saya ikuti separuh session saja, lantas minta izin panitia untuk meninggalkan room dikarenakan ada kegiatan meeting online lainnya.

Hal seperti ini sudah menjadi “sega jangan” (istilah orang Jawa) artinya sesuatu hal yang sudah biasa dijalani. Memang saya akui bahwa selama terjadi pandemic COVID-19 dan berlakunya aturan PSBB, kegiatan online merupakan kegiatan rutin saya tiap hari.

Usai bangun tidur dan akan tidur, bisa dikatakan jari saya selalu menyentuh smartphone. Suka tidak suka, mau tidak mau, nyaman tidak nyaman, jemari tangan ini pasti gatal kalau tidak menyentuh layar smartphone.

Dunia kerja saya sebagai seorang pendidik memang mengharuskan saya bekerja secara online selama pandemic COVID-19. Kegiatan belajar mengajar berbasis digital, yang istilah kerennya online method learning. Sebenarnya hal ini cukup berat bagi saya yang sudah memasuki usia 46 tahun (menjelang setengah abad, alias tidak muda lagi), dimana saya harus belajar menggunakan tools pembelajaran yang serba digital.

Dalam hal ini saya cenderung ngangsu kawruh / belajar dari rekan-rekan yang lebih muda usianya, rata-rata berusia 20 – 30 tahun. Hal ini dalam paribasan Jawa adalah kebo nusu gudel dimana mempunyai makna orang yang usianya lebih tua belajar kepada orang yang usianya lebih muda.

Selain keseharian saya yang selalu dihiasi dengan kegiatan meeting online, training maupun workshop online, pendampingan (pembimbingan) online saya juga harus mempersiapkan anak saya yang akan melanjutkan studi S-1 ke luar negeri.

Hal ini memang cukup terasa berat bagi seorang perempuan yang harus merawat orang tuanya yang sudah uzur dan harus menata kelola aset keluarga sendirian (meskipun asetnya tidak seberapa banyaknya).

Sebenarnya pada malam ini saya harus menyelesaikan RPS (Rencana Pembelajaran Semester) dan konten perkuliahan menggunakan OBS (Open Broadcaster Software) serta PPT bernarasi. Saya akui, lumayan berat bagi saya, dimana saya harus berhari-hari belajar untuk sekadar memahami penggunaannya dan pemanfaatannya dalam dunia pendidikan.

Namun tak apalah, sesekali saya harus menulis untuk opinion day di awal program kerja IPOMS-SSG Surabaya. Saya akui, sebenarnya ada pekerjaan yang lebih menunggu lama, artikel ilmiah sudah menunggu untuk segera diselesaikan, tulisan buku ajar, bahkan buku yang akan dipublikasikan dengan rekan-rekan dari India, dan lain-lainnya yang sudah antri dalam waiting list beban pekerjaan saya.

Jika saya masukkan dalam Beban Kerja Dosen (BKD) dalam program serdos, alhasil overload (beban berlebih). Jika melihat pekerjaan yang menumpuk seperti ini, sebenarnya ingin rasanya memiliki sekretaris sendiri yang sekadar membantu mengetik, namun sampai saat ini belum kesampaian juga. Tak apalah, saya jalani saja sesuai dengan kemampuan saya.

Maka saya awali dengan mengucap Bismillaahirrahmaanirrahiim dalam hati plus mohon kekuatan, kesabaran dan ketabahan pada Yang Maha Kuasa, maka saya awali mengetik opinion day 1, kata demi kata. Ide demi ide bermunculan secara otomatis di pikiran saya.

Lanjut dengan mengkomunikasikan dengan rekan-rekan senior di WA Group IPOMS Family, apa yang ada di kepala saya saat ini. Semoga tulisan untuk opinion day 1 ini menginspirasi rekan-rekan semuanya.

Padahal saat ini pun di tempat lain (masih di wilayah Nganjuk Kota juga) masih berlangsung acara syukuran pembukaan bisnis angkringan di sebelah resto yang dikelola oleh keluarga besar saya. Hari ini memang saya niatkan untuk absen dari acara tersebut, karena kemampuan pikir, tenaga dan waktu yang saya miliki tidak mencukupi untuk melakukan kegiatan tersebut alias overload.

Alhamdulillaah, ada saudara yang bersedia dipasrahi mengelola bisnis angkringan tersebut, yah. Dengan alasan yang kuat yaitu berbagi kesempatan dan rezeki dengan saudara yang membutuhkan. Setelah beberapa puluh menit berjalan, ketikan saya sudah sejauh ini, lumayan lah sudah mencapai dua halaman, meskipun belum penuh.

Sebenarnya sih, kalau mood saya sedang bagus dan bisa mengesampingkan pekerjaan yang menumpuk di atas meja kerja saya plus pekerjaan rumah lainnya, saya bisa mengetik sedikit demi sedikit seperti yang saya lakukan seperti saat ini.

Alhamdulillaah, tulisan yang saya gunakan prolog untuk opinion day selanjutnya, sudah hampir selesai dan sebentar lagi siap kirim ke Pak Sekretaris. Semoga apa yang saya alami ini bisa memotivasi dan menambah wacana rekan-rekan lainnya dan semoga tidak di reject oleh Pak Sekretaris.

Pikiran saya sesaat flash back pada suatu moment pada malam hari tahun yang lalu (2019), sewaktu saya sedang menulis artikel untuk dipublikasikan di jurnal ilmiah bereputasi internasional. Meskipun sampai saat ini belum berhasil sebagai penulis tunggal di jurnal tersebut. Saat itu saya sedang komunikasi via WA dengan rekan-rekan senior, tetiba saya berpikiran untuk mengajak menulis rekan-rekan senior di IPOMS – SSG Surabaya.

Semangat sekali saya saat itu, tanpa memikirkan tulisan saya sempat terbengkalai beberapa jam. Di satu sisi naskah buku saya mangkrak alias belum tuntas. Namun justru saya bersemangat sekali mengutarakan ide saya untuk menulis. Saya akui, saya sendiri juga merasa heran. Padahal saya sendiri juga belum begitu kenal dengan rekan-rekan senior, namun yang namanya ide dan spirit nulis terlontar begitu saja dengan lancarnya.

Akhirnya, waktu demi waktu, satu demi satu, rekan-rekan kirim tulisannya ke Pak Sekretaris, kecuali saya. Yah betul, hanya saya yang belum pernah kirim artikel untuk opinion day. Akhirnya suatu waktu Pak Sekretaris menghubungi dan meminta izin pada saya untuk mencantumkan artikel tersebut pada opinion day.

Mungkin beliau sudah putus asa mengingatkan alias ngobrak-obrak saya untuk mengirim tulisan opinion day. Namun hingga saat itu, saya belum pernah sekalipun mengirimkan. Sempat terbersit pertanyaan pada diri saya sendiri, apakah saya ini nakal?

Awalnya saya yang menyampaikan ide untuk menulis, namun belum pernah sekalipun menulis untuk opinion day (karena saya kebanyakan meluangkan waktu untuk menulis buku dan artikel ilmiah). Dan kemungkinan beliau berhasil menemukan artikel ilmiah saya yang ada di google scholar.

Namun setelah melihat buku kumpulan opinion day yang tergeletak di meja saya, maka saya niatkan sesekali menulis untuk opinion day. Seakan-akan buku itu nagih janji saja pada saya. Dan berhubung batalyon nyamuk sudah banyak yang menggigit kaki dan betis saya, maka saya akhiri tulisan ini. Untuk bersegera mengirim ke alamat email Pak Sekretaris.

Bismillaahirrahmaanirraahim …….
Nganjuk, 5 September 2020

Thursday, September 3, 2020

Bisnis Rental Mobil di tahun 2021 di tengah Trend Transformasi Digital


OpinionDay #58
Oleh : Anang Fahmi Syarif (SSG-144)

Kebutuhan akan moda transportasi untuk kepentingan pribadi, keluarga, wisata atau bisnis, baik private atau group sudah ada sejak dulu. Konsep Rental Mobil/Bus (harian atau kontrak bulanan), travel antar kota semakin berkembang model bisnis dari masa ke masa. Mulai dari model pemasaran konvensional sampai hadirnya share ride dan market place rental mobil atau transprotasi sudah banyak hadir di Indonesia, bahkan bisnis rental mobil dari luar negeri pun sudah mengembangkan sayapnya di Indonesia seperti dulu Rentcars, Uber dan lainnya serta disusul oleh perusahaan lokal yang berkembang pesat mulai dari GoCar, Grab Car, Traveloka, Tiket.com dan lainnya.

Layanan dan cara pembayaran yang diberikan pun semakin beragam, perang tarif pun tak terelakkan. Bisnis Rental Mobil rumahan sampai dengan level korporat dan market place juga akan dipaksa memikirkan keberlangsungan bisnis mereka.

Era Covid-19 dan Pandemi serta kondisi New Normal juga merubah kondisi banyak bidang bisnis, tidak luput juga di bisnis Rental Mobil dan transportasi pada umumnya. Banyak juga yang kembang-kempis juga karena pasar mereka mengalami penurunan dan akhirnya berimbas kepada beban biaya terutama pada perusahaan atau pemilik armada yang masih memiliki angsuran kendaraan. Banyak bisnis yang belum siap dengan kondisi persaingan usaha dan ditambah lagi dengan momentun ekonomi karena dampak Virus Corona sehingga tidak sediki yang juga menutup bisnis mereka atau mengurangi armada.

Nah, banyak cerita tentang pertumbuhan naik turunnya bisnis di masa pandemi ini. Mungkin juga banyak yang menyesal dan mengatakan “kenapa tidak dari dulu saya melakukan hal ini, kenapa saya tidak memulai hal itu, atau saya bingung mulai dari mana?”. TAPI percayalah, Anda tidak sendirian. Jadi jangan terlalu kuatir, tetap semangat dan jaga energi positif, hal ini tidak menimpa diri saja sendiri, bahkan perusahaan besar yang berisi tim canggih dan jagoan pun juga banyak kena dampaknya. KEEP POSITIVE THINGKING AND KEEP MOVING FORWARD. (dan jangan lupa jaga protokol kesehatan).

Kembali kepada mempertahankan dan mengembangkan bisnis itu sendiri. Terlepas ada pandemi atau tidak, atau adanya persaingan bisnis atau bisnis Anda sudah besar atau lagi terpuruk, kita sebagai pemilik bisnis atau bagian dari bisnis itu sendiri haruslah selalu mengembangkan bisnis secara terus menerus agak bisnis itu “sustainan” atau berkelanjutan serta berkembang, karena salah satu faktornya adalah pelanggan Anda juga berkembang termasuk pola pikir dan gaya belanjanya (mungkin Anda ingat istilah milenial, dan ingat mungkin anak SMU sekarang adalah calon pelanggan Anda 5 tahun lagi dan apakah anda suka dengan drama korea juga ?).

Dalam sebuah bisnis akan ada yang namanya Value Proposition atau nilai yang kita jual (bukan hanya sebuah produk/jasa saja), itu yang nanti jadi pembeda dengan bisnis yang sejenis, dan itu lah Kearifan Lokal yang dijadikan Value Proposition. Di bisnis rental mobil, apakah kita masih memakai jargon bahwa “kami menyewakan mobil mewah”, “kami menyewakan mobil yang murah”, “kami memberikan pelayanan yang memuaskan” ?. Kalo masih mau pake jargon itu silahkan, maka Anda akan siap-siap berdarah-darah dengan yang punya modal besar dan perhitungan yang jagoan dalam strategi finansial.

Hampir semua perusahaan rental baik kelas korporat atau rumahan juga sudah banyak yang membuat website profil perusahaan, jualan dan iklan juga di sosial media. Sama juga pada ikut group atau bikin group whats app untuk mengembangkan jaringan pemasaran dan ketersediaan kendaraan. Menebar kartu nama di berbagi acara, ikut daftar di Asosiasi Rentcar seperti ASPERDA. Cara diatas adalah contoh sebuah cara perubahan di sisi pemasaran dan penjualan. Nah, jika semua perusahaan rental mobil atau jasa transportasi sudah melakukan hal itu semua ? Apakah Anda tidak melakukan sebuah cara yang berbeda atau melakukan sebuah Transformasi di sisi pemasaran ? Oh ya, apakah anda memperhatikan perubahan gaya belanja pelanggan Anda atau pertumbuhan pelanggan baru/lama Anda terhadap kebutuhan Rental Mobil ? Trus bagaimana dong ? Kembali lagi ke kalimat diatas, KEEP POSITIVE THINGKING AND KEEP MOVING FORWARD dan Anda tidak sendiri :-).

Di era sekarang, Pemilik bisnis rental mobil perlu mencanangkan sebuah agenda pengembangan dan bisa dijalankan melalui konsep Transfromasi Digital. Adalah tugas Anda sebagai pemimpin bisnis digital (Digital Business Leader) untuk mulai menerapkan aturan untuk keterlibatan dan rasa ingin tahu lebih tentang digitalisasi, persaingan bisnis, dan bagaimana tumbuh di era digital ini (anak anda saja sudah tahu Tiktok). Sederhananya begini, apa sih yang perlu dilakukan :
  1. Anda tetap perlu menjaga nilai-nilai bisnis yang positif selama ini Anda lakukan.
  2. Tetap bersinergi dengan tim dan komunitas untuk melihat peluang dan wacana terhadap perkembangan bisnis itu sendiri.
  3. Jangan malu untuk Belajar plus tanya-tanya dan mulai berhitung kembali terhadap kekuatan finasial Anda.
  4. Jangan takut untuk ber-investasi di dunia ditigal baik untuk pemasaran, manajemen internal, gunakan perangkat lunak/software untuk membantu anda melakukan pencatatan dan memantau/mengontrol bisnis Anda.
  5. Jangan takut juga untuk mencoba inovasi baru baik cara promosi, model kerjasama bersama, bahkan kalo perlu pasang Ondel-ondel di pinggir jalan untuk memberitahukan kalo bisnis Anda itu ada dan rekam melalui Youtube atau Tiktok.

Masih banyak cara berfikir dan berkegiatan secara Digital, karena sudah sama-sama kita tahu masyarkat dan bahkan kita sendiri sedikit-sedikit melihat handphone atau komputer untuk mencari sesuatu dan sampai bekerja. Transformasi Digital harus kita lakukan dan Kearifan Lokal tetap kita jaga.

Jadi, sekali lagi untuk KEEP POSITIVE THINGKING AND KEEP MOVING FORWARD.

Anang Fahmi, Pemerhati Bisnis Transportasi.

Pilarmedia Indonesia — SGN

Wednesday, September 2, 2020

Kearifan Lokal dan Transformasi Digital #1


OpinionDay #57
Oleh : Anang Fahmi Syarif (SSG-144)

Kearifan lokal dalam bisnis. Salah satunya adalah proses dalam manajemen operasional yang bisa jadi akan berbeda antara satu perusahaan dengan perusahaan lain. Perusahaan EMKL A bisa jadi agak sedikit berbeda dengan Perusahaan EMKL B walau sama-sama merupakan sebuah perusahaan EMKL. Apakah sebuah kearifan lokal itu hanya perlu dipertahankan atau bahkan perlu dikembangkan secara berkala dan terus menerus ? Dalam sebuah bisnis akan ada yang namanya Value Proposition atau nilai yang kita jual (bukan hanya sebuah produk/jasa saja), itu yang nanti jadi pembeda dengan bisnis yang sejenis, dan itu lah Kearifan Lokal yang dijadikan Value Proposition. Nah, maka menurut saya kearifan lokal perlu dikembangkan secara berkala dan terus menerus serta itu merupakan tugas Pemilik bisnis mencanangkan sebuah agenda pengembangan dan bisa dijalankan melalui konsep Transfromasi Digital. Adalah tugas Anda sebagai pemimpin bisnis digital (Digital Business Leader) untuk mulai menerapkan aturan untuk keterlibatan , persaingan , dan tumbuh di era digital ini.

Beberapa yang saya pelajari dan telah saya kutip, ada beberapa Kalimat Kunci dalam Transformasi Digital :

Temukan kembali Bisnis Anda dengan Teknologi. . . Atau Fade To Black

Setiap perusahaan sekarang terus-menerus menciptakan kembali bisnisnya dengan teknologi pada inti bisnisnya - atau hanya bisa melihat sementara pelanggannya mulai meninggalkan dan target pasarnya mulai terganggu. Ribuan perusahaan startup digital sudah mulai muncul dan melakukan proses ini, dan begitu juga para pendukung B2C yang inovatif seperti CaixaBank dan The Washington Post dan raksasa B2B seperti John Deere dan NEC.

Inovator Digital Menulis Ulang Aturan Bisnis (The Rules Of Business)

Misi inovator digital (Digital Innovators) adalah untuk memanfaatkan aset teknologi dan ekosistem untuk terus meningkatkan hasil pelanggan dan secara bersamaan adalah untuk meningkatkan keunggulan operasional bisnis itu sendiri. Mereka melakukan ini dengan menerapkan pemikiran digital (digital thingking) pada pengalaman pelanggan (customer experience), proses operasional (operation process), ekosistem, dan berbagai inovasi.

Inovasi Digital Berarti Inovasi Bisnis

Sementara keterlibatan pelanggan secara digital atau online adalah mejadi hal yang biasa di semua industri, dan setiap industri memiliki peluang transformasi yang unik. Pihak Produsen, misalnya, mendigitalkan produk mereka, proses manufaktur, dan proses rantai pasokan (supply chain). Pengecer (retail store) mengubah peran toko dalam peningkatan loyalitas dan keterlibatan para pelanggan mereka. Dan sedangkan bisnis perbankan sudah membangun platform digital untuk peningkatan layanan mereka ke dalam layanan mitra dan nasabah. Dan perusahaan-perusahaan media sudah mulai mengembangkan alternative lain dari platform hiburan sesuai permintaan (on demand).

Amik - Pilarmedia Indonesia - SGN

Related Posts