Sunday, April 12, 2015

Change Management

Perubahan bisnis dan lingkungannya dengan begitu cepat harus diiringi pula dengan manuver-manuver jitu jika tidak ingin terlindas atau kalah dari kompetisi. Perubahan ini tidak hanya berdampak terhadap sistem, tapi juga pelaksana sistem itu sendiri, yaitu Manusia. Yang selanjutnya menjadi masalah adalah elemen manusia merupakan bagian yang memiliki resistensi (penolakan) paling besar.

Renald Kasali dalam artikelnya yang berjudul ”Jangan Takut Melakukan Perubahan!..” menyatakan bahwa perubahan tidak akan mungkin dilakukan dengan hanya merubah sistem tanpa memperhatikan kesiapan manusia-manusianya. Saya berkeyakinan manusia sesungguhnya bukan enggan berubah, melainkan perlu menyadari perubahan itu justru menjadi tuntutan bagi dirinya.

Hari Minggu kemarin, yaitu pada tanggal 12 April 2015, IPOMS - Surabaya Study Group mengadakan belajar dan diskusi bersama dengan materi Change Management yang mengangkat judul"Menggapai Kesuksesan Perubahan dengan Menempatkan Sumber Daya Manusia sebagai Fokus Perubahan”, yang disampaikan oleh Fauzi Arif RH seorang Production Manager di  PT Guentner Indonesia. Background pembicara adalah Manager of Change Management, Quality Management, Service Management selama lebih dari 8 tahun serta Production and Planning Control selama 6 tahun.

Diskusi bersama di awali dengan sebuah definisi Manajemen Perubahan, yaitu dimana Perubahan menurut Businessdictionary.com mempunyai arti to make somethings different atau keadaan menjadi berbeda.


Sedangkan Manajemen Perubahan didefinisikan sebagai serangkaian proses-proses, alat-alat dan praktik-praktik yang digunakan untuk mengelola sisi perubahan manusia. (proscii)



Terdapat beberapa langkah atau tahap dalam Change Management dalam melakukan perubahan menurut John P. Kotter, yaitu :

1.Establishing sense of urgency
2.Forming a powerful guiding Coalition
3.Creating a vision
4.Communicating the vision
5.Empowering others to act on vision
6.Planning for and creating  short-term wins
7.Consolidating improvements and producing still more change
8.Institutionalizing new approach

(Source: John P. Kotter-HBR)

Dalam Change Management, esensi dalam perubahan secara mendasar bukanlah tentang penerapan teknologi, metode, struktur atau manajer-manajer baru. Akan tetapi perubahan secara esensi mengubah cara manusia dalam berpikir dan berperilaku. Hal ini seperti yang dikutip pada sang master Rumah Perubahan, yaitu Rhenald Kasali dalam RE-CODE your change DNA.

Dan akhirnya acara diskusi bersama Surabaya Study group ditutup dengan quote.

“When the rate of change outside exceeds the rate of change inside, the end is in sight”–Jack Welch

Acara diskusi bersama Surabaya Study Group kali ini adalah diskusi bersama yang dihelat oleh Pengurus Baru periode 2015 - 2020. Dimana acara kemarin dihadiri oleh 12 peserta dan 1 pemateri.


1. Judha Purwana (CEVA Logistics - Surabaya)
2. Edi Priyanto (CEVA Logistics - Surabaya)
3. Rahadian Prabowo (PT. INDOSPRING, Tbk - Gresik)
4. Lilia Pasca Riani (Universitas Nusantara PGRI - Kediri)
5. Wijanarko Kertowijoyo (PT Tiga Permata Logistik - Jakarta)
6. Galeh Pamungkas (PT Kino Indonesia - Sidoarjo)
7. Benard Budi Santoso (PT Indolakto - Pasuruan)
8. Artha Nugraha Jonar (PT Tiga Permata Logistik - Sidoarjo)
9. Ias Fatra (GAC Samudera Logistics - Surabaya)
10. Dedy Setiawan (PT. Ecco Indonesia - Sidoarjo)
11. Taqwanur (PT Excellent Kencana - Surabaya)
12. Andy Hendrawan (Havi Logistics - Surabaya)

Related Posts