Aktivitas 3T (Tracing, Testing, Treatment) dan penerapan perilaku 3M (menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak) harus terus digalakkan oleh semua kalangan demi tujuan untuk memutus mata rantai penularan COVID-19. Disiplin 3M dan 3T merupakan satu paket yang tak terpisahkan dalam hal melindungi diri dan melindungi sesama.
Selain itu satu upaya untuk memutus rantai penularan wabah pandemi yang telah melanda hampir 1 tahun tersebut adalah vaksin COVID-19 yang saat ini telah ditemukan dan mulai didistribusikan. Manusia telah memperoleh manfaat dari vaksin untuk menangkal virus sebagai salah satu solusi.
Rintangan dan tantangan yang dihadapi oleh para ahli adalah bagaimana mendistribusikan dan mengaturnya dengan aman kepada ratusan juta orang. Tidak hanya mencakup SDM (Sumber Daya Manusia), namun juga tantangan dalam bidang logistik.
Mulai dari cara penyimpanan, pengangkutan, distribusi, hingga pengiriman vaksin juga termasuk persiapan prosedur untuk menjaga suhu vaksin atau cold chain harus berjalan dengan baik, yaitu agar kualitas maupun efektivitas vaksin bisa terjaga dengan baik.
Mengingat urgensi pandemi, vaksin kemungkinan besar akan diangkut melalui udara untuk jarak yang jauh. Tantangan logistik berikutnya adalah kargo berpendingin yang memiliki suhu beku, tentunya juga akan menambah bobot yang signifikan, serta akan berpengaruh pada biaya dan waktu untuk distribusi.
Cukup kompleks.
Kekompleksan logistik dalam distribusi vaksin ini akan kita angkat sebagai tema dalam Surabaya Study Group edisi SSG#40, dengan topik : "Supply Chain Process in Pharma Vaccine", di bulan Januari 2021 ini.
Informasi selanjutnya terus ikuti di Media Sosial dari Surabaya Study Group.
permainan poker dengan pelayanan CS yang ramah dan terbaik hanya di IONQQ :D
ReplyDeleteWA: +855 1537 3217