OpinionDay #55
Oleh : Muhammad Faris Naufal (SSG-399)
#Obligasi dari Kacamata Investor
Obligasi (bond) adalah salah satu surat berharga (efek) dalam bentuk kewajiban / utang jangka panjang yang akan dibayar kembali hingga jatuh tempo (t) dengan kupon (c) yang telah ditetapkan (fixed amount of interest each year).
Gambar 1. Klasifikasi Obligasi
#Menakar Imbal Hasil dan Risiko Instrumen Investasi
Gambar 2. Grafik Risiko vs Return pada Berbagai Instrumen Investasi
Dari beberapa pilihan obligasi pemerintah, SBN ritel adalah yang paling menarik karena dapat menjangkau masyarakat luas dengan minimum investasi yang rendah sebesar satu juta rupiah. Beberapa pilihan SBN ritel ialah SBR (Saving Bond Ritel) dan ORI (Obligasi Ritel Indonesia), untuk konvensional, sedangkan untuk kategori syariah ada ST (Sukuk Tabungan) dan Sukri (Sukuk Ritel). Pilihan SBN ritel ini sangat variatif dan merangkul semua lapisan masyarakat, termasuk masyarat muslim yang ingin berinvestasi sekaligus membantu Negara namun tetap sesuai dengan syariah islam.
Tabel 1. Perbandingan Instrumen Investasi SBN Ritel, Deposito dan Saham
Gambar 3. Rekapitulasi Peringkat Return Investasi 2016
Secara sederhana, berikut simulasi return apabila melakukan investasi kedalam beberapa instrument investasi SBN Ritel Indonesia. Sangat menarik bukan? Dengan risiko yang rendah, mendapatkan imbal hasil yang cukup tinggi
Obligasi dari Kacamata Pembangunan Ekonomi Indonesia
Dalam melihat surplus/defisit APBN mari kita lihat persamaan Government Financing Constraint berikut:
Dari neraca persamaan diatas, terlihat bahwa:
Persamaan pada ruas kiri, menunjukkan
- Besarnya beban/defisit anggaran pemerintah yang harus dibiayai, yang dapat dikurangi apabila penerimaan pajak meningkat.
- Pembayaran pokok utang periode lampau beserta bunganya
Persamaan pada ruas kanan, menunjukkan cara untuk membiayainya
- Pemerintah dapat menerbitkan surat utang baik dari dalam maupun luar negeri.
- Meminjam dari Bank Sentral (BI) dengan mencetak uang.
- Penjualan aset.
Langkah mana yang akan diambil pemerintah dalam mengatasi krisis akibat pandemi COVID-19 ini?
- Dari sisi penerimaan pajak, dalam krisis akibat pandemi sangat tidak mungkin untuk meningkatkan penerimaan pajak dalam jangka pendek, apalagi permintaan global juga menurun, pendapatan masyarakat menurun, dan memerlukan waktu yang lama.
- Penjualan aset (BUMN dan BPPN). Penjualan aset belum optimal dan recovery ratenya tergolong rendah, ditambah lagi akan munculnya berbagai reaksi dari kelompok tertentu.
- Money Printing, pada dasarnya akan menimbulkan high powered money (M0) dan menimbulkan inflasi (unbalance condition) dalam perekonomian.
- Penerbitan surat utang domestik. Masyarakat yang memiliki kelebihan dana dapat mengalokasikan sebagian dananya dalam membantu pemerintah memberikan stimulus ekonomi. Penerbitan surat utang ini tentu juga merupakan salah satu intrumen investasi bagi masyarakat dengan pembayaran kupon secara berkala kepada investor. Oleh karenanya pemerintah dapat menerbitkan obligasi kepada masyarakat luas dalam bentuk Surat Berharga Negara (SBN) ritel yang dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.
Apa pengaruh Obligasi terhadap Pembangunan Ekonomi Indonesia?
Jika mayoritas masyarakat Indonesia telah paham mengenai SBN Ritel dan menerapkan prinsip gotong royong dan #Integritas dalam pembangunan Ekonomi, maka tagline judul diatas akan lebih tepat menjadi
Apa pengaruh masyarakat Indonesia sebagai Investor Domestik terhadap Pembangunan Ekonomi Indonesia? #BOOM
Di tengah kondisi perekonomian dunia yang melambat akibat pandemi COVID-19, menyebabkan penurunan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II tahun 2020, mengalami kontraksi hingga 5,32%. Pertumbuhan ekonomi suatu negara merupakan indikator utama dalam kemajuan perekonomian negara, sehingga dalam pemulihan dibutuhkan kerja sama dan integritas antara pemerintah dan masyarakat Indonesia dalam mencapai hal tersebut.
Namun, apabila dalam realisasi anggaran, ekonomi Indonesia lebih didominasi dari sektor investasi asing (luar negeri), hal ini akan berpotensi terjadinya krisis global pada masa mendatang. Lalu apa yang dapat dilakukan oleh pemerintah dengan mengikutsertakan peran masyarakat dalam meningkatkan kemajuan pembangunan ekonomi di Indonesia? Ya, masyarakat dapat membantu modal anggaran Negara melalui keikutsertaan dalam pembelian SBN ritel yang bertujuan mencegah risiko utang luar negeri yang dapat mempengaruhi kestabilan nilai tukar rupiah terhadap valas, Modal ini dapat dipergunakan oleh Negara untuk melunasi utang jatuh tempo atau utang luar negeri, membangun infrastuktur, dan juga memenuhi kebutuhan produksi yang ditujukan untuk masyarakat. Apabila sumber modal berasal dari dana masyarakat domestik itu sendiri, maka aliran rupiah akan bergerak dari masyarakat ke pemerintah dan dinikmati oleh masyarakat itu sendiri. #MenjagaNegeriLewatInvestasi #PahlawanNegara
Sumber Data & Informasi :
Jogiyanto. 2017. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE
Parullian. 2002. Dampak Penerbitan Obligasi Pemerintah. Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Indonesia Vol 2 No 2.
Beritagar.id
Di publish ulang dari blog https://farischarming.wordpress.com/2020/08/23/iniuntukkita-peran-masyarakat-dalam-pembangunan-ekonomi-selama-covid-19-melalui-investasi-sbn-ritel-indonesia/
No comments:
Post a Comment