Monday, June 29, 2020

CA#08 : Logistics in Supply Chain

Pengertian : bagian dari proses supply chain management yang memiliki fungsi penting dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian efektifitas dan efisiensi penyimpanan dan aliran barang, pelayanan dan informasi, hingga ke titik konsumsi untuk memenuhi keperluan konsumen.

Fungsi :

  1. ▪ Fungsi Perencanaan dan Pemenuhan Kebutuhan
  2. ▪ Fungsi Penganggaran
  3. ▪ Fungsi Penyimpanan dan Penyaluran
  4. ▪ Fungsi Pemeliharaan
  5. ▪ Fungsi Pemisahan/klasifikasi
  6. ▪ Fungsi Pengendalian

Tujuan :

  1. ▪ Umum : Pada dasarnya tujuan khusus dari kegiatan logistics management adalah fokus pada pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan efisien.
  2. ▪ Khusus : Operasional, Keuangan, Pengamanan

Kali ini kelas Logistic Management diajar dari IPOMS oleh Ivan Rachmadhani, Supply Chain Analyst at Cargill Cocoa & Chocolate, dengan moderator Taufan Yanuar.

Sunday, June 28, 2020

Turnaround Management: An overview

OpinionDay #47
Oleh : Fauzi Arif RH (SSG-004)



Seperti halnya makhluk hidup, sebuah organisasi termasuk didalamnya organisasi bisnis mempunyai sebuah siklus kehidupan dimana ada masa-masa pertumbuhan dan suatu saat ada masa-masa penurunan kinerja. Ada 5 (lima) fase kehidupan organisasi yang terdiri dari kelahiran (Birth), pertumbuhan (Growth), kedewasaan (Maturity), penurunan (Decline) dan kematian (Death) atau kebangkitan kembali (Revival). Siklus ini dikenal dengan business life cycle yang digambarkan sebagai berikut:


Sumber: www.sematicscholar.org

Selain pendekatan 5 (lima) fase di atas, para ahli manajemen lain memberikan pendekatan atau pembagian fase dalam organisasi yang berbeda seperti antara lain:
  • Lester, Parnell dan Carraher (2003): Existence, survival, success, renewal, decline
  • Gurianova, Gurianov dan Mechtcheriakova  (2014) : Introduction, Growth, Maturity, Saturation, Recession
  • Hanks (2015): Start-up phase, phases of expansion, maturity and subsequent diversiļ¬cation (or decline)
  • Tam dan Gray (2016): Inception, High growth, Maturity
Dimasa pandemic corona yang melanda dunia saat ini dan menggoncangkan tidak saja aspek kesehatan akan tetapi juga merambah aspek lain seperti ekonomi, politik serta social kemasyarakatan. Perubahan lingkungan yang dasyat ini memberikan dampak yang luar biasa besar tidak saja pada keberlangsungan dunia bisnis tetapi juga kemampubertahanan suatu negara di antero belahan dunia. Dunia bisnis dituntut untuk melakukan perubahan atau transformasi proses bisnis yang signifikan agar bisa bertahan dan tetap eksis menjalankan usahanya dengan kinerja yang baik. Dalam salah satu pendekatan manajemen, perbaikan proses bisnis dibagi dalam 3 (tiga) tingkatan yaitu incremental improvement, redesign dan rethink seperti digambarkan dalam grafik berikut:

Sumber: www.bptrends.com

Melihat gambar di atas, Rethink digambarkan sebagai tingkatan transformasi yang mempunyai dampak paling besar dan membutuhkan waktu yang paling lama dibanding dengan 2 (dua) tingkatan) yang lain. Pada tingkatan Rethink ini, manajemen perlu mendefisikan kembali arah bisnis mereka dan itu merupakan sesuatu yang fundamental bagi perusahaan. Apakah setiap organisasi bisnis dituntut untuk melakukan “rethink” dalam masa pandemi ini? Tentu saja tidak semua organisasi bisnis dituntut untuk melakukannya. Ada kajian yang menyatakan bahwa dalam dunia pandemi ini ada beberapa industri justru mendapatkan keuntungan yang tidak kecil seperti misalnya industri telekomunikasi, industri pharmaceutical dan lain-lain. Sementara industri pariwisata, penerbangan, transportasi dan turunannya mendapatkan tekanan yang sangat besar. Industri seperti inilah yang mesti melakukan transformasi besar untuk tidak jatuh dalam fase death.

Turnaround merupakan salah satu langkah yang bisa diambil dalam menghadapi situasi pandemic ini. Menurut Supardi dan Mastuti (2003), turnaround diambil ketika manajemen mengalami kegagalan dalam membesarkan perusahaan sehingga prospek perusahaan menjadi tidak jelas dan mengalami krisis berkepanjangan, sehingga pemilik dan manajemen berusaha keras memutar arah organisasi.  Meski tidak persis banget dalam kasus ini namun pendapat Supardi dan Mastuti di atas dapat diambil esensinya dalam penyelamatan perusahaan pada situasi ini. Pemilik dan atau Manajemen puncak perusahaan perlu memikirkan arah perusahaan dengan seksama dan jika sangat diperlukan memutar arah perusahaan pada arah yang bisa membuat perusahaannya dapat tetap eksis atau keluar dari kehancuran.

Turnaround didefinisikan sebagai proses memutar arah haluan organisasi dari kinerja yang tidak baik menuju peningkatan kinerja yang baik. Schendel dan Patton dalam Francis & Desai (2005) menyatakan bahwa Turnaround adalah sebuah proses yang kompleks yang meliputi kombinasi dari berbagai faktor yakni faktor lingkungan, sumber daya internal, strategi perusahaan yang relevan pada berbagai tahap penurunan kinerja, yang pada akhirnya diharapkan menghasilkan peningkatan kinerja organisasi yang biasanya dilihat dari kinerja keuangan perusahaan.

Apakah dalam aksi turn around akan ada jaminan sukses mengubah kinerja perusahaan ke arah yang lebih baik? Turn around merupakan perubahan yang tentu saja harus dilakukan dengan persiapan dan eksekusi yang matang dan baik agar berhasil. Slatter, Lovett dan Barlow dalam bukunya Leading Corporate Turnaround  memberikan 7 (tujuh) aspek penting yang harus diperhatikan, yaitu:
  1. Crisis Stabilisation
  2. New Leadership
  3. Stakeholder Management
  4. Strategic focus
  5. Crritical Process Improvement
  6. Organizational Change
  7. Financial restructuring
Lebih lanjut mereka sampaikan bahwa kesuksesan turnaround ditentukan oleh tindakan yang signifikan dalam setiap 7 aspek di atas. Kegagalan mengidentifikasi dari satu saja dari 7 (tujuh) aspek di atas akan membahayakan keberhasilan turnaround yang dilakukan.  In sya Allah edisi ke depan kita akan diskusi lebih dalam tentang 7 (tujuh) aspek diatas.

Saya ingin tutup edisi ini dengan kisah Nabi Yunus Alaihissalam yang mungkin sedikit memberikan insight bagi kita semua terkait organisasi serta aspek lain. Nabi Yunus diutus pada kaum Ninawa di daerah Mosul Iraq tepatnya pada orang-orang Asysyiria. Namun karena Nabi Yunus bukan dari kaum mereka, mereka sama sekali tidak mengindahkan nasehat atau ajakan Nabi Yunus untuk menyembah Allah Subhanahu wa ta’ala. Mereka tetap bersikukuh meneruskan kebiasaan atau ajaran nenek moyang mereka yang menyimpang yakni menyembah berhala. Dari silsilahnya, Nabi Yunus adalah putra dari Matta keturunan Benyamin bin Ya'qub bin Ishaq bin Ibrahim. Singkat cerita, meski berulang-ulang kali diingatkan, tetap saja kaum Ninawa tersebut tidak mau mengikuti ajakan Nabi Yunus sedikitpun. Nabi Yunus hanya mendapatkan dua orang pengikut yaitu Rubil yang memiliki sifat yang alim dan bijaksana, serta Tanukh yang memiliki sifat sederhana dan tenang. Suatu waktu Allah SWT meminta Nabi Yunus untuk memberitahukan kepada kaumnya bahwa Allah akan memberikan azab. Saat meninggalkan kampung Ninawa, Nabi Yunus sudah tidak mengharapkan keimanan para penduduknya. Beliau pergi dengan perasaan penuh amarah dan kecewa dengan kaumnya. Sepeninggal Nabi Yunus, maka azab benar-benar diturunkan oleh Allah SWT. Dari situ mereka kemudian akhirnya betul-betul bertobat dan seraya mencari keberadaan Nabi Yunus. Nabi Yunus sudah pergi dan  menumpang sebuah kapal besar mengarungi lautan. Ditengah lautan, kapal yang ditumpangi Nabi Yunus diterpa badai yang dasyat. Sang kapten kapal meminta membuang barang angkutan untuk mengurangi beban kapal, sampai pada akhirnya Nabi Yunus memutuskan melompat dari Kapal ke samudera dan dengan kuasa Allah ditelan Ikan Nun dan dimuntahkan kedaratan..

Banyak pesan dari kisah ini tidak saja tentang segi religi spiritual tetapi juga bagaimana beban dikurangi ketika kapal, kita, organisasi dalam kondisi yang kurang mendukung. Ketika organisasi seperti itu, organisasi membutuhkan seorang kapten kapal yang berbeda dari keadaan normal.. bukan new normal ya.

Semoga bermanfaat..

Ditulis oleh Fauzi Arif RH (FA-2020-07)

Monday, June 22, 2020

Pengenalan Teori Kinerja

OpinionDay #47
Oleh : Fauzi Arif RH (SSG-004)


Kinerja yang baik merupakan tujuan dari setiap organisasi baik organisasi nirlaba maupun organisasi yang berorientasi laba. Kinerja diartikan sebagai catatan hasil pada pelaksanaan fungsi kerja atau aktifitas dalam kurun waktu tertentu (Keban, 2004).  Mengingat kinerja merupakan sebuah catatan dan atau tampilan dari hasil, maka kinerja perlu diukur dan tentu saja dipresentasikan sesuai dengan kebutuhan organisasi. Pengukuran kinerja sangat penting dilakukan untuk pencapaian tujuan perusahaan. Beberapa model atau kerangka pengukuran kinerja dikenalkan dan atau dipopulerkan para ahli untuk menjadi sebuah solusi bagi organisasi seperti direkapitulasi oleh Lisiecka dan Czyz Gwiazda (2013) yaitu antara lain Activity Based Costing (ABC) dan Activity Based Management (ABM) (Cooper & Kaplan, 1988), Strategic Measurement Analysis dan Reporting Technique (SMART) (Cross & Lynch, 1988); Supportive Performance Measure (SPM) (Keegan et al., 1989); Balanced Scorecard (BSC) (Kaplan & Norton, 1992); Return on Quality Approach (RQA) (Rust et al., 1996); Cambridge Performance Measurement Framework (CPMF) (Neely et al., 1997); Integrated Performance Measurement System (IPMS) (Bititci et al., 1997); Dynamic Performance Measurement System (DPMS) (Bititci et al., 2000); Performance Prism (PP) (Neely et al., 2001); Capability Economic Value of Intangible and Tangible Assets Model (CETITAe) (Ratnatunga et al., 2004) dan lain-lain. Semua model atau kerangka pengukuran kinerja yang dikembangkan diarahkan pada pencapaian kinerja organisasi yang baik dan berkesinambungan.

Manajemen kinerja perusahaan merupakan bagian dari manajemen strategi pada proses evaluasi dan pengendalian (Jauch dan Glueck, 1989; Wheelen dan Hunger, 2012). Kinerja menurut Wheelen dan Hunger (2012) adalah hasil dari aktivitas, ukuran yang mana yang harus diukur bergantung pada sasaran organisasi. Sedangkan Keban (2004) mengartikan kinerja sebagai catatan hasil yang dihasilkan pada pelaksanaan fungsi kerja atau aktivitas dalam kurun waktu tertentu. Mempertimbangkan beberapa pengertian kinerja di atas, dapat disimpulkan bahwa kinerja merupakan tampilan hasil dari suatu aktivitas tertentu.

Dalam literatur manajemen stratejik dikenal 2 (dua) teori besar dalam kaitannya dengan keunggulan bersaing dan kinerja perusahaan yaitu teori Industrial Organization (IO) dan Resource Based View (RBV). Kedua teori di atas mempunyai pandangan yang berbeda satu sama lain yang masing-masing diikuti oleh banyak ahli dan praktisi manajemen stratejik. Teori organisasi industrial (IO) yang diprakarsai oleh beberapa peneliti seperti Bain, Mason, Porter menjelaskan bahwa kinerja perusahaan ditentukan oleh kondisi industrinya. Jika industri di mana perusahaan itu menjalankan bisnisnya berkinerja baik, maka baik pulalah kinerja perusahaan tersebut dan demikian pula sebaliknya. Conner (1991) menyebutkan ada 5 (lima) pandangan dalam teori IO yaitu Neoclassical theory’s perfect competition model, Bain-type industrial organization, the Schumpeterian, Chicago responses dan transaction cost economics.  

Porter (1981) menyatakan bahwa model organisasi industri paradigma tradisional yang dikembangkan oleh Bain/Mason sangat jarang digunakan dalam praktik kebijakan bisnis, pengembangan model industrial organization di tahun 70-an telah mengurangi gap antara organisasi industrial dan kebijakan bisnis. Salah satu sumbangan Porter pada pengembangan pendekatan organisasi industrial adalah dikenalkannya model Five force analysis yang kemudian banyak digunakan oleh dunia bisnis dalam melakukan perencanaan stratejik. Pandangan dalam mahzab industrial organization menekankan bahwa faktor eksternal yang mempengaruhi kinerja perusahaan.

Teori lain yang dikenal dengan Resource based view (RBV) berpandangan bahwa faktor internal perusahaanlah yang menentukan kinerja perusahaan. Teori ini bermula dari penelitian Penrose (1959) yang meneliti kontribusi sumber daya dalam strategi diversifikasi perusahaan untuk mendapatkan kinerja perusahaan yang baik. Selanjutnya pada tahun 1990-an, para ahli mulai banyak melakukan penelitian terkait dengan pandangan ini. Keunikan dan kapabilitas sumber daya perusahaan menentukan keberlangsungan perusahaan dalam persaingan bisnis. Wernerfelt (1984) dalam penelitiannya mendapatkan bahwa sumber daya perusahaan menjadi faktor yang sangat penting dalam strategi diversifikasi perusahaan pada aspek produk yang bermuara pada kinerja perusahaan. Sumber daya yang dimaksud oleh Wernerfelt (1984) adalah semua yang bisa menjadi kelemahan dan kekuatan perusahaan. Ahli manajemen lain yang terkenal dan terlibat dalam penelitian berhaluan teori RBV ini antara lain Rummelt (1984), Barney (1986), Mahoney (1992) dan lain-lain.

Pandemi virus corona merupakan perubahan lingkungan ekternal perusahaan yang mempengaruhi keberlangsungan sebagian besar bisnis saat ini disamping banyak juga perusahaan yang bisa survive  pada kondisi pandemi saat ini. Melihat fenomena ini, bagaimana menurut anda? Teori mana yang lebih relevan dalam konteks kinerja bisnis saat ini?

Ditulis oleh Fauzi Arif RH (FA-2020-06)

Sunday, June 21, 2020

Belajar Operations and Supply Chain Management (OSCM)

Bapak dan Ibu Yth,

Mari diskusi dan saling belajar Operations and Supply Chain Management (OSCM) dengan bergabung ke Telegram Group IPOMS di bawah ini

https://t.me/IPOMS

Silahkan download Telegram App terlebih dahulu.
Ajaklah teman lain untuk bergabung. Silahkan berita ini di forward  dan copy and paste.


Organisasi non profit Indonesian Production and Operations Management Society (IPOMS) bertujuan untuk memajukan SDM Indonesia bidang Operations and Supply Chain Management (OSCM)  atau manajemen rantai pasok. Penerapan OSCM bukan hanya di manufacturing dan logistic, tapi juga di sector jasa termasuk rumah sakit, bank, ecommerce,  purchasing, UMKM,  project management, teknologi informasi, pemerintahan, dll.

Organisasi nir laba IPOMS bukan organisasi baru.

Telegram Group IPOMS adalah kelanjutan mailing list APICS-ID YahooGroup yang berdiri 20 Juli 2003, dimiliki IPOMS, dan memiliki anggota mailing list lebih dari 15 ribu orang.
IPOMS juga memiliki belasan mailing list lainya untuk kelompok belajar per kota dan diskusi per topik. Sayang sekali banyak fungsi YahooGroups yang dihapus oleh Yahoo.

Aturan Telegram Group Indonesian Production and Operations Management Society (IPOMS) (21  Juni 2020)
  1. Pakailah nama asli. Tulis nama lengkap.  Jangan nama pendek, nama alias, atau nama samaran.
  2. Mohon tidak mendiskusikan SARA dan politik.
  3. Jangan mengiklankan MLM, cara mudah mencari uang, dll 
  4. Silahkan tampilkan kegiatan gratis atau non profit  termasuk acara akademis untuk mahasiswa dan dosen yang berbayar dengan harga wajar.
  5. Kalau ingin mengiklankan kegiatan for profit, silahkan kirimkan naskah iklan ke admin terlebih dahulu. Jika tidak ada jawaban dari admin lebih dari 3 hari, berarti admin tidak setuju.
  6. Berdiskusilah dengan santun. Jika tidak setuju, jangan merendahkan lawan bicara. Fokus pada topik diskusi.
  7. Jangan hanya menjadi peserta pasif. Bagilah pengetahuan dan pengalaman Anda. 

Terima kasih. Saya nantikan di https://t.me/IPOMS

Jabat erat,

Ahmad Syamil

Friday, June 19, 2020

CA#07 : Inventory Management

Apa itu Persediaan?

Persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu seperti produksi, penjualan, perawatan mesin, atau kebutuhan operasional perkantoran.


FUNGSI PERSEDIAAN

Fungsi Penting Persediaan adalah memungkinkan operasional perusahaan baik yang sifatnya internal maupun eksternal mempunyai kebebasan dalam arti lain memungkinkan memenuhi permintaan pelanggan tanpa tergantung pada supplier.

Pengajaran Daring atau kuliah online LP3i dengan materi Inventory Management oleh IPOMS dibawakan oleh Suryo Wahono - Project Manager at InfiniteERP, dengan moderator Taufan Yanuar.

Wednesday, June 17, 2020

Ngobrol Santuy Kuliner Sehat Era New Normal


Setelah kemarin ada gangguan teknis, akhirnya Rabu malam bisa bareng di 'Ngobrol Santuy' di live instagram @surabayastudygroup. Masih bareng dengan duo milenial IPOMS Surabaya Study Group, yaitu Cak Ristonny dan Cak Taro.

Ngobrol santai ini dimulai dengan tips makanan sehat yang dikonsumsi selama New Normal.

Ada yang terbiasa minum jamu, minum jahe hangat, minum madu sampai minum sereh atau serai. Dan tentunya adalah makanan seperti buah yang banyak mengandung vitamin C dan E. Karena kesemuanya tersebut dapat meningkatkan daya tahan tubuh.

Sehingga dengan daya tahan tubuh yang meningkat, maka kita akan lebih kebal tidak mudah terserang penyakit, termasuk diantaranya adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Covid-19 yang sekarang mewabah dan menjadi pandemi tidak hanya di Indonesia tapi juga di dunia.

Tuesday, June 16, 2020

Live IG Ngobrol Santuy


Dalam masa-masa seperti ini kita semua harus perbanyak vitamin dan makan makanan sehat, kira-kira kuliner apa aja yang bakal kami rekomendasikan untuk rekan-rekan semua?

Ikuti obrolan santuy di insta live @surabayastudygroup dari jam 19.30 - 20.30, stay here.


Saturday, June 13, 2020

Lifetime Achievement Award 2020


Lifetime Achievement Award 2020

Presented to:
Wijanarko Kertowijoyo

In Recognition of Your Outstanding Service Exceptional Leadership and Dedication to the IPOMS Serve Over the Past 10 Years

IPOMS
Surabaya Study Group
2020




Tuesday, June 9, 2020

Ngobrol Bareng Menyambut New Normal


Sejak PSBB Surabaya Raya jilid I pada tanggal 28 April 2020, hingga berakhirnya PSBB jilid III pada tanggal 8 Juni 2020 kemarin, banyak kisah suka dan duka yang menyelimuti para warga Surabaya Raya.

Dan di penghujung PSBB Surabaya Raya jilid III, sudah terdengar santer para petinggi daerah mulai dari Bupati Gresik, Bupati Sidoarjo hingga Walikota Surabaya bahwa mereka kompak PSBB tidak akan diperpanjang.

Namun PSBB Surabaya Raya akan lebih dikonsentrasikan dengan menjalani 14 hari masa transisi menghadapi masa New Normal. Pembatasan boleh dilonggarkan, namun protokol pencegahan penularan Covid-19 seperti cuci tangan, pakai masker dan physical distancing tetap dilakukan bahkan jika perlu diperketat.


Hal ini disambut gembira oleh warga. Beberapa warga mengekspresikan dengan positif, misalnya beberapa kembali mengaktifkan olahraga seperti bersepeda dalam rangka meningkatkan imun tubuh agar tidak mudah terserang penyakit, salah satunya tentunya adalah virus Covid-19. Banyak warga yang memburu sepeda, sehingga banyak toko sepeda yang kehabisan stok. Bahkan,  Erwin K. Awan mengalami hal serupa saat mencari spare part di toko sepeda ternama.


Hal inilah yang menggerakan Ristonny mengajak ngobrol bareng Cak Taro, mulai dari kegiatan selama PSBB, kegiatan selama WFH, membahas tips olahraga lari yang mengedepankan Health concern dan Health people.


Berawal dari pertanyaan mbak Tina, bagaimana nonton bioskop saat New Normal nanti. Sebuah artikel di Myanmar menunjukkan aktivitas nonton di bioskop disana menjalankan prinsip physical distancing. Jadi beberapa tempat duduk terisi penonton dan kemudian di kanan dan kirinya tidak boleh ditempati dengan diberi tanda silang pada kursi.


Hal ini juga menjadi sebuah tantangan. Sehingga para pengusaha berlomba-lomba membuat ide menyambut new normal, sehingga di Bekasi muncul bioskop sistem drive-in sehingga menjadi pengalaman baru buat penggila film untuk nonton bioskop.

Nantikan Live IG dan kegiatan dari IPOMS Surabaya selanjutnya.

New Normal from Teenage Spirit


New Normal?
.
Pemerintah memberikan info untuk new normal, nah kira2 bagaimana sih new normal kalau di lihat dari segi pandang anak muda atau yang biasa disebut 'Kaum Milenial'?
.
Kali ini @surabayastudygroup mengadakan live instagram dengan cak Ristonny Herady & cak Muhtarom Taro yang akan ngobrol tentang itu semua.
.
Kira-kira apa yang dibicarakan ikutan yuk tgl Selasa / 9 Juni 2020 jam 19.30 live di instagram @surabayastudygroup
.
ayo ikut ngobrol santai di Live Instagram @surabayastudygroup

Link Instagram
.
Https://www.instagram.com/p/CBMpY1_J1Yx/?igshid=t1ahdjud04x8

Sunday, June 7, 2020

Kring Kring Gowes Gowes



Akhirnya masa PSBB berakhir. Setelah hampir 3 bulan hanya mendekam di dalam rumah. Dikhawatirkan beberapa orang terjangkiti cabin fever, yaitu istilah untuk menggambarkan berbagai perasaan perasaan negatif akibat terlalu lama terisolasi di dalam rumah atau tempat tertentu.

Orang yang mengalami cabin fever merasakan sedih, bosan, gelisah, mudah tersinggung, dan beragam perasaan negatif lainnya akibat terlalu lama diam di suatu tempat dan terisolasi dari lingkungan sekitarnya.

Dan akhirnya setelah PSBB berakhir, tiba saatnya bertemu dengan teman-teman dengan tetap memperhatikan Protokol Kesehatan dalam rangka mencegah dan memutus rantai penyebaran virus Covid-19.




Salah satu yang sedang tren saat menghadapi new normal atau kenormalan baru di tengah pagebluk virus corona adalah banyak negara yang kini telah menggunakan sepeda untuk mobilitas jarak pendek.

Bersepeda menjadi pilihan, karena selain menghindari kerumunan dalam ruang tertutup, dan menghindari antri, bersepeda membuat kesehatan tubuh terjaga.

Bisakah pandemi mengantar era keemasan bersepeda?

Related Posts