Tuesday, July 30, 2019

Menikmati Secangkir Teh bersama Pakar IPOMS

OpinionDay #02
Oleh : Agung Ektika (SSG-037)


Bersama D.Marshall Saluding, CPIM CSCP CLTD

Berbicara mengenai SCM (Supply Chain Management) dengan D.Marshall Saluding, CPIM CSCP CLTD, memang cukup menarik. Baik topik mengenai selaku beliau menjadi Supply Chain Director di Tempo Scan, atau topik yang lainnya.

Pembicaraan mengalir deras hingga tidak terasa 3 jam berlalu dengan ditemani secangkir teh hangat. Namun sayangnya jam sudah menunjukkan pukul 23.00, sudah terlalu larut malam, karena kesibukan masing-masing kita baru bisa berkumpul dan bertemu pada pukul 20.00

kiri-kanan : Agung Ektika, Taufan Yanuar, Marshall Saluding, Ruliarsa Arif Pranowo

Selain topik SCM, juga dibahas mengenai PPIC (Production Plan & Inventory Control). Juga materi mengenai Entrepreneurship sempat disinggung, dengan case study warung kopi lokal (sebagai produk SME, Small Medium Enterprise) yang ternyata menarik untuk dibahas.

Poin-poin summary lainnya dari diskusi semalam, adalah sebagai berikut:
  1. Lebih banyak melakukan kegiatan seperti Forum diskusi, Diklat, Workshop, dan lain lain, yang lebih mengutamakan dan ditujukan kepada hal yang bermanfaat pada UKM / SME.
  2. Bahwa Supply Chain adalah bridging bagi fungsi yang lain, misalnya Finance/Accounting, Marketing, HRD, dan lain-lain untuk saling terintegrasi oleh sebab itu diupayakan juga untuk melakukan kegiatan berbasis analysis yang menghubungkan antar fungsi tadi dimana Supply Chain sebagai faktor utama problem solving
  3. Identifikasi issue-issue anti mainstream atau diluar kebiasaan konsep yang ada tentang supply chain dan operation yg bisa menjadi topics diskusi dan analisa, misalnya peranan pelaku Supply Chain dan Logistics dalam konteks Indonesia sebagai daerah berpotensi bencana alam, Meningkatkan kontribusi asosiasi atau komunitas kepada pemerintah terkait regulasi yang berpihak kepada UKM, dan lain-lain.
survey tahun 2019

Ketiga topik diatas, yaitu SCM, PPIC dan Entrepreneurship, sejalan dengan polling dan survey yang dilakukan pada tahun 2019 ini. Dan sejalan juga dengan usulan tema pada Kuisioner tahun 2018 lalu.

survey tahun 2018

Dan akan menjadi menarik jika poin-poin diatas diangkat untuk dibahas dalam kegiatan Study Group mendatang. Insyaallah bulan September 2019.

#logistic
#study group
#supply chain indonesia
#supply chain management

Monday, July 29, 2019

Memulai Pagi dengan Berbagi Manfaat

OpinionDay #01
oleh Agung Ektika (SSG-037)


Tips pagi ini untuk memulai pagi dengan berbagai manfaat bagi yang lain

1. Siapkan Buku Catatan, pilih yang paling gampang dibawa dan bisa dipakai di acara apa saja, ini tergantung selera sich. Monggo ... 😃

2. Tuangkan dalam tulisan atau catat apa saja yang menurut anda memberikan manfaat, untuk diri sendiri dan tentu untuk orang lain. Jika buat kita sendiri manfaat tentu saja untuk sesama pasti manfaat karena kita masih manusia juga khan ... 😅

3. Mulai catat dari yang paling gampang: bagaimana anda memulai hari anda? Ternyata cara menyeduh Teh dan Kopi setiap orang berbeda, ini bisa kita share 1 tips yang manfaat tentu dari sisi kita, Ternyata bagaimana membuat disiplin olahraga setiap pagi tiap orang juga beda, ini juga bisa menjadi 1 tips yang bisa dicatat.

4. Nah, dari hal-hal diatas kita sudah bisa sharing manfaat, jangan pikirkan bahwa hal itu sama dan juga dilakukan oleh orang lain, just do it, just write it down, karena hal kecil ini yang membuat perbedaan dan membesarkan rekan-rekan semua, dimana orang lain walaupun tahu tapi tidak mau melakukannya dan menulis agar menjadi mengingat dan memberi manfaat yang lain, betul tidak. 🤣😂🤣🤣😅

5. Syukur-syukur kalo hal kecil itu bisa dihubungkan dengan sesuatu yang normatif dari sebuah konsep, contohnya: Sepedaan di pagi hari senantiasa memberikan manfaat, dalam bersepeda prinsip utamanya adalah sinkronisasi kayuhan kedua kaki kita, which dalam Supply Chain / Operation prinsip ini juga harus ada jika ingin dapat hasil maksimal, integrasi dan sinergi sebagai output sinkronisasi antar departemen dan fungsi adalah hal yang sangat jelas bisa di-representasikan melalui "Kayuhan dalam Bersepeda" ... 😅 ...

Simple dan tetap sarat makna ... Monggo dicoba bareng-bareng Sahabat ... 🙏🏻🙏🏻🙏🏻 ...


#logistic
#study group
#supply chain indonesia
#supply chain management

Sunday, July 28, 2019

Volunteer

Untuk mendukung acara IPOMS serta agar kegiatan tersebut dapat terlaksana dengan baik dan lancar, IPOMS Surabaya membuka volunteer dengan cara mengisi data sebagai berikut :
Nama :
Perusahaan :
Departemen / Jabatan :
No Telp :

serta berikan ide masukan mengenai kegiatan IPOMS.

Kemudian kirim ke alamat e-mail surabayastudygroup@gmail.com



#logistic
#study group
#supply chain indonesia
#supply chain management

Saturday, July 27, 2019

Re-Inventing



Pada hari Sabtu, tanggal 27 Juli 2019, pukul 10.00 hingga pukul 14.00 diadakan rapat pengurus IPOMS Surabaya bertempat di Rollaas Cafe Cito Surabaya, yang dihadiri oleh 4 Pengurus yaitu Agung Ektika, Taufan Yanuar, Wijanarko Kertowijoyo dan Erwin K Awan.

Acara ini sebagai bentuk kelanjutan dari rapat sebelumnya yang diadakan pada hari Sabtu, tanggal 25 Mei 2019 sekaligus Bukber Pengurus IPOMS Surabaya yang bertempat di Rollaas Cafe Cito Surabaya. Dalam acara tersebut terjadi proses serah terima antara Ketua Surabaya Study Group sebelumnya, Rahadian Prabowo kepada Ketua IPOMS Surabaya Study Group baru, yaitu Agung Ektika.


Ke depan IPOMS Surabaya akan menjadi organisasi yang lebih terbuka, humble dan inklusif. sekaligus mengusung think globally and act locally. Selain itu rapat juga membahas mengenai Vision, Mission, Tag Line, Organization Structure, Statute dan Programme Plan – Fundraising. Hasil rapat pengurus tersebut adalah sebagai berikut.

Vision :
Become a trusted and solutive partner for supply chain, production, inventory and operations management.

Mission :
1. Capacity Building / Development / E-education / E-learning
2. Sinergy & integration
3. Learning Sustainability

Tag Line :
Re-Inventing

Programme Plan :
Semester Forum : setiap 6 bulan sekali akan diadakan kegiatan Study Group
Quarterly Forum : dalam 1 tahun akan diadakan acara Kopdar sebanyak 4 kali
Collaborative Action : kegiatan bekerja sama dengan University / Institute, Company / Corporate, Association / Group
Article / opinion day : sharing artikel secara berkala


#logistic
#study group
#supply chain indonesia
#supply chain management

Friday, July 26, 2019

Educations & Development IPOMS 2019






#logistic
#study group
#supply chain indonesia
#supply chain management

Thursday, July 4, 2019

Time to Re-invent

Saat ini Pengurus IPOMS Surabaya sedang membuat rencana ke depan sebagai bagian dari komitmen pengurus dengan kegiatan Surabaya Study Group. Supaya work plan dengan kegiatan-kegiatan ke depan bisa lebih komprehensif dan sustain.


Tema besar dari personal point of view yang menjadi semangat awal dari kepengurusan baru adalah RE-INVENTING. Hal ini dikarenakan organisasi IPOMS Surabaya sudah cukup lama established di Indonesia, namun akhir-akhir ini ada dinamika didalamnya pada kegiatan belajar yang menjadi basis spirit-nya.


Untuk mengembalikan eksistensi perlu di create Tag line untuk menyemangati ikhtiar tersebut.

Beberapa key point sebagai pertimbangan.


Point diatas hanya sebagai based line, namun demikian point vital lainnya justru pada frame work plan dengan key points sebagai berikut:

  1. Capacity Building/Development berbasis dan berorientasi People First
  2. Sinergy & Integrasi: dengan dunia Pendidikan, Dunia Usaha & Community (Lokal dan Nasional)
  3. Sustainability: Sebagai Organisasi dan kegiatan yg berkesinambungan, Personal Development dan Capacity Building to All member, Contributing to Society, Education & Nation (Original Ide, enlightment, etc. & Comprehensive Efforts to the Role, Empowering & Encouraging Others



#logistic
#study group
#supply chain indonesia
#supply chain management

Wednesday, July 3, 2019

The Japanese philosophy of Kaizen

The Japanese philosophy of Kaizen can improve your life in 3 easy steps

In the years following World War II, American auto executives visited Toyota manufacturing plants in Japan to examine how the company was able to produce so many vehicles so quickly. They discovered a humanizing philosophy driving the manufacturer’s innovation, one that intrinsically motivated workers to change process, procedures, and themselves for the better.

Instead of punishing employees for errors, Toyota encouraged workers to stop production at any time to fix a problem or provide suggestions to management about how to reduce waste and improve efficiency. As a result, Toyota’s factories experienced fewer costly errors and benefitted from consistent improvement. This philosophy, Kaizen, is one that the American executives took home and has since revolutionized multiple industries, from healthcare to software development.

Put simply, the Kaizen approach is based on the belief that continuous, incremental improvement adds up to substantial change over time. When teams or groups implement Kaizen, they circumvent the upheaval, unrest, and mistakes that often go hand-in-hand with major innovation. It’s fitting that the Japanese word kaizen translates to “good change.”

While Kaizen is typically applied to industrial processes like supply chain and logistics, it’s useful in the context of personal productivity and work habits, too. Think of it as an antidote to every “go big or go home” motivational trope you’ve seen in your newsfeed. Kaizen is less about hustle and working more, and more about thoughtful adjustments, accepting failure, and applying learnings in order to work better.


The basic principles of the Kaizen approach

Underlying the Kaizen approach is a dedication to improving effectiveness, satisfaction, and waste. The core tenets of continuous improvement of Kaizen include:

- Standardizing a process so that it’s repeatable and organized
- Focusing on measurability and evaluating progress using data
- Comparing results against your requirements (did you deliver on your promise?)
- Innovating new and better ways to achieve similar results
- Responding to changing circumstance and evolving your methods over time

Since Kaizen is a philosophy, and not a rigid system, it’s flexible and adaptable to your working style, preferences, and personality. You can plug-and-play select practices depending on what resonates for you. For example, some people live by the mantra to “Get 1% better each day.” Others opt to incorporate Kaizen through the 5S approach (Sort, Straighten, Shine, Standardize, Sustain).


Three ways to apply the Kaizen philosophy on a personal level

If Kaizen’s principles feel burdensome in theory, rest assured that humans are hardwired to seek improvement, meaning most of these principles can be applied intuitively.

Here are three ways you can start implementing the Kaizen approach in your work-life right now. Whether you’re trying to be more productive at the office by reducing interruptions or attempting to finish a creative project like writing a book, these tips can help you get there—gradually.


1. Determine where your time and energy is wasted.

One of Kaizen’s core principles is waste reduction, and it comes into play in more scenarios than you might think. A key to unlocking more productivity is to do less, not more.

If you can never find the time to devote to the projects that are important to you, it’s possible that some of your time is being wasted by unnecessary tasks. Take stock of what you need to stop doing. We’re frequently not aware of the attentional leaks that permeate our day, so start by auditing your schedule.

Track every task you perform and the time involved for a few weeks. Once you have this pool of data, assess whether each task is truly needed or if you are just operating on autopilot. If you determine a task is mission critical, how can you do it better or faster by scaling yourself? Could you create a template for certain reports or emails you write, for instance?

Many of the leaders I work with find this exercise eye-opening. They’re able to liberate themselves from useless meetings that don’t actually require their presence, or cut out obligations and to-do’s that aren’t producing any tangible results beyond draining them.


2. Ask yourself what small steps you can make to be more productive or efficient.

As you start to identify areas for improvement, the key is to start with bite-sized changes. Think tiny. Often, our instinct is to go big. We get impatient and want results, if not overnight, then within a week or a month. But when you consider that incremental improvements over time are much more likely to stick (as opposed to sweeping, cataclysmic changes), starting small seems increasingly appealing, although it does take patience.

If, for example, you’re trying to boost your productivity at the office so you don’t have to work through lunch, brainstorm what minimally disruptive changes might help you accomplish that. Maybe it means arriving to work 15 minutes early each morning so you’re not rushing, or setting an alarm on your phone to remind you to take a break, making you less likely to plow through and ignore your rumbling stomach.

If those methods don’t make a difference, keep trying something else. And if they do make a difference, continue to refine your newfound habit, little by little.


3. Set aside time to review what’s working and what could be improved.

When we get busy, we don’t take time to evaluate what’s working and what isn’t. But for Kaizen to work, you need to reflect on how things are going, especially when you sense a friction point.

Have you read?
Why wasting your time could be the key to productivity
Like a Toyota employee stopping the production line, pause and document points where your personal productivity hits a snag or you find yourself getting annoyed, frustrated, or distracted. Those reactions signal a break down in the system that need to be repaired, but more importantly, an opportunity to practice self-control and slow down.

You can implement an official one-hour weekly review on a Sunday night to prioritize your focus and projects for the week ahead. It’s important to strike a balance between optimization and appreciation by integrating both positive and negative experiences. Try a twist on the typical daily gratitude practice:

What was the “high point” of your day?
What was your “low point” of the day?
What could you improve upon for next time?
What did you feel proud of today?
What did you learn?


The result of using the Kaizen philosophy

Kaizen is the alternative to the feelings of defeat and failure we experience after setting overly ambitious resolutions or goals, only to abandon them a few weeks later. And while Kaizen won’t change your life overnight, it can set significant change into motion—bit by bit.


Sumber :
https://www.weforum.org/agenda/2019/07/the-japanese-philosophy-of-kaizen-can-reinvent-your-daily-routine?

Related Posts